tag:blogger.com,1999:blog-80456183232425930342023-11-15T23:13:56.857+08:00Pesona Anggrekbunga eksotis bermakna cinta, dan kecantikanPaksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.comBlogger41125tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-64455773098385022212015-03-22T06:19:00.002+08:002015-03-22T06:21:00.520+08:00Grammatophyllum<img src="http://i1215.photobucket.com/albums/cc512/syanur67/anggrek_tebu_2_zpsn03luf00.jpg" width="250" height="255" align="right" border="0" alt="anggrek_tebu_1 photo anggrek_tebu_2_zpsn03luf00.jpg"/>
<br/><br/>
<i>Grammatophyllum</i> adalah genus dari 11 spesies anggrek. Nama ini diambil dari bahasa Yunani gramma yang berarti tanda dan phyllon yang berarti daun. Genus anggrek ini menyebar di hutan hujan dari Indo-China, ke Indonesia, Filipina, Papua Nugini, dan pulau-pulau Pasifik Barat Daya.
<br/><br/>
Genus <i>Gramatophyllum</i> ini merupakan jenis anggrek yang berukuran sangat besar, termasuk anggrek raksasa pada genus ini adalah anggrek tebu (<i>Grammatophyllum speciosum</i>) yang diyakini sebagai spesies anggrek terbesar yang pernah ada. Pseudobulb-nya dapat tumbuh hingga mencapai ukuran panjang 2,5 m. Tanaman dapat berkembang menjadi rumpun raksasa dengan berat dari beberapa ratus kilogram hingga satu ton. Akar membentuk kumpulan spektakuler.
<br/><br/>
<font color="#0000ff">Klasifikasi Ilmiah</font>
<ul>
<li>Kerajaan : <font color="#0000ff">Plantae</font></li>
<li>Devisi: <font color="#0000ff">Magnoliophyta</font></li>
<li>Kelas: <font color="#0000ff">Liliopsida </font></li>
<li>Ordo : <font color="#0000ff">Asparagales</font></li>
<li>Family : <font color="#0000ff">Orchidaceae</font></li>
<li>Subfamili : <font color="#0000ff">Epidendroideae</font></li>
<li>Suku : <font color="#0000ff">Cymbidieae</font></li>
<li>Genus : <font color="#0000ff">Grammatophyllum</font></li>
<li>Spesies : </li>
</ul><br/>
Grammatophyllum elegans (Fiji dan Filipina).<br/>
Grammatophyllum fenzlianum (Ambon, Maluku).<br/>
Grammatophyllum kinabaluense (Kalimantan Utara).<br/>
Grammatophyllum martae (Filipina)<br/>
Grammatophyllum measuresianum (Filipina).<br/>
Grammatophyllum multiflorum (Filipina).<br/>
Grammatophyllum rumphianum (Kalimantan, Maluku).<br/>
Grammatophyllum schmidtianum (Marianas).<br/>
Grammatophyllum scriptum : (Malaysia sampai Pasifik Selatan).<br/>
Grammatophyllum scriptum var. boweri : (Papuasia sampai Santa Cruz Is.)<br/>
Grammatophyllum scriptum var. scriptum: (Malaysia sampai Pasifik Selatan).<br/>
Grammatophyllum speciosum : (Indo-China sampai kepulauan Solomon)<br/>
Grammatophyllum stapeliiflorum (Malaysia, Filipina sampai Selandia Baru).<br/>
Grammatophyllum wallisii (Filipina )<br/><br/>
Paksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-79441264819214702162015-03-22T05:44:00.002+08:002015-03-22T06:00:58.272+08:00Anggrek Tebu Merupakan Anggrek Terbesar<a href="http://s1215.photobucket.com/user/syanur67/media/anggrek_tebu_2_zpsn03luf00.jpg.html" target="_blank"><img src="http://i1215.photobucket.com/albums/cc512/syanur67/anggrek_tebu_2_zpsn03luf00.jpg" width="250" height="260" align="right" border="0" alt="anggrek_tebu_1 photo anggrek_tebu_2_zpsn03luf00.jpg"/></a>
<br/><br/>
Betapa saya terpesona saat diberitahu oleh Ibu Nursidah (Balikpapan), bahwa anggrek tebu miliknya telah berbunga, bagi saya ini adalah kejadian yang langka sebab anggrek tebu merupakan jenis anggrek yang tidak rajin berbunga. Menunggu munculnya bunga pada anggrek tebu bisa sampai bertahun-tahun.
<br/><br/>
Anggrek tebu (<i>Grammatophyllum speciosum</i>) merupakan anggrek terbesar. Sosok batangnya ini memang mirip dengan tebu oleh karena itu kemudian anggrek ini terkenal sebagai anggrek tebu. Merupakan jenis anggrek paling besar dan paling berat diantara jenis-jenis anggrek lainnya. Dalam satu rumpun dewasa, anggrek tebu dapat mencapai berat lebih dari 1 ton dan mempunyai panjang malai hingga 3 meter dengan diameter malai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya tanaman ini layak menyandang predikat sebagai anggrek terbesar dan terberat atau anggrek raksasa.
<br/><br/>
Ciri utama anggrek tebu adalah ukurannya yang besar. Malai dapat tumbuh mencapai ketinggian 2,5 – 3 meter dengan diameter sekitar 1,5-2 cm. Dalam setiap malai bisa memiliki puluhan, bahkan mencapai seratus kuntum bunga yang masih-masing bunga berdiameter sekitar 10 cm.
<br/><br/>
<center><img src="http://i1215.photobucket.com/albums/cc512/syanur67/anggrek_tebu_3_zpscnyi7gwi.jpg" border="0" alt="anggrek_tebu_2 photo anggrek_tebu_3_zpscnyi7gwi.jpg"/></center>
<center>Bunga anggrek tebu (<i>Grammatophyllum speciosum</i>)</center>
<br/><br/>
Bunga anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) berwarna kuning dengan bintik-bintik berwarna coklat, merah atau merah kehitam-hitaman. Bunga anggrek tebu tahan lama dan tidak mudah layu. Meskipun telah dipotong dari batangnya bunga raksasa yang super besar dan berat ini mampu bertahan 2 bulan.
<br/><br/>
Tanaman anggrek tebu tersebar secara alami mulai dari Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, Indonesia, hingga New Guinea. Di Indonesia anggrek tebu tersebar ulai dari pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.
<br/><br/>
Tanaman bunga anggrek tebu (<i>Grammatophyllum speciosum</i>) tumbuh di sela-sela atau pangkal pohon besar di daerah dataran rendah yang beriklim tropis. Anggrek tebu membutuhkan sinar matahari langsung. Keunikan dan langkanya tanaman anggrek terbesar dan terberat ini membuat anggrek tebu menjadi salah satu anggrek yang dilindungi di Indonesia.
<br/><br/>
Paksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-75337136046035761262013-08-04T15:09:00.001+08:002015-03-22T06:12:50.112+08:00Dendrobium<img src="http://i1215.photobucket.com/albums/cc512/syanur67/DKanaya_zps6fe8589e.jpg" width="250" height="250" align="right" border="0" alt="dendrobium_kanaya"/>
<br/><br/>
<i>Dendrobium</i> adalah salah satu marga anggrek epifit yang paling banyak jumlah spesies dan variannya. Hampir 2000 spesies berada di wilayah Asia seperti Indonesia, Malaysia, Jepang, Taiwan, dan sekitar 700 spesies berada di, biasa digunakan sebagai tanaman hias ruang atau taman, bahkan ada pula yang dipakai sebagai tirai teras rumah. Bunganya sangat indah dengan variasi warna yang banyak. Anggrek dalam genus <i>Dendrobium</i> relatif mudah pemeliharaannya dan dari semua spesies kebanyakan rajin berbunga.
<br/><br/>
Pola pertumbuhan anggrek <i>Dendrobium</i> bertipe simpodial, artinya memiliki pertumbuhan ujung batang terbatas. Batang ini tumbuh terus dan akan berhenti setelah mencapai batas maksimum. Pertumbuhan ini akan dilanjutkan oleh anakan baru (keiki) yang tumbuh di sampingnya. Pada anggrek simpodial ini terdapat penghubung yang disebut rhizoma atau batang di bawah media tanam. Dari rhizoma ini akan keluar tunas anakan baru (keiki). Di antara rhizoma dan daun ada semacam umbi yang disebut pseudobulb (umbi palsu). Ukuran maupun bentuk pseudobulb bervariasi, ada yang pendek dan ada yang sangat panjang.
<br/><br/>
Keluarga anggrek dalam genus <i>Dendrobium</i> membutuhkan sinar matahari dengan sedang sampai tinggi, tergantung dari jenisnya. Apabila suhu terlalu tinggi dapat dibantu dengan pengkabutan dengan penggunaan semprotan untuk menghindari penguapan yang lebih besar atau dengan memasang paranet untuk mengurangi intensitas cahaya matahari.
<br/><br/>
<font color="#0000ff">Klasifikasi Ilmiah</font>
<ul>
<li>Kerajaan : <font color="#0000ff">Plantae</font></li>
<li>Devisi: <font color="#0000ff">Magnoliophyta</font></li>
<li>Kelas: <font color="#0000ff">Liliopsida </font></li>
<li>Ordo : <font color="#0000ff">Asparagales</font></li>
<li>Family : <font color="#0000ff">Orchidaceae</font></li>
<li>Genus : <font color="#0000ff">Dendrobium</font></li>
<li>Spesies : </li>
</ul><br/>
Dendrobium anosmum <br/>
Dendrobium bilobum<br/>
Dendrobium bukidnonensis<br/>
Dendrobium bullenianum <br/>
Dendrobium candidum<br/>
Dendrobium cariniferum<br/>
Dendrobium ceraula <br/>
Dendrobium chameleon <br/>
Dendrobium chrysanthum<br/>
Dendrobium conanthum<br/>
Dendrobium heterocarpum <br/>
Dendrobium hymenophyllum<br/>
Dendrobium ionopus <br/>
Dendrobium johnsoniae<br/>
Dendrobium junceum Philippine endemic<br/>
Dendrobium kingianum <br/>
Dendrobium lindleyi <br/>
Dendrobium lineale<br/>
Dendrobium lituiflorum<br/>
Dendrobium loddigesii <br/>
Dendrobium macrophyllum <br/>
Dendrobium milaniae native of Mount Pangasugan in the Philippine<br/>
Dendrobium mindanaense <br/>
Dendrobium miyasakii <br/>
Dendrobium nobile <br/>
Dendrobium papilio <br/>
Dendrobium parthenium<br/>
Dendrobium pendulum<br/>
Dendrobium thyrsiflorum<br/>
Dendrobium thysanophorum<br/>
Dendrobium uniflorum <br/>
Dendrobium velutinalabrum<br/>
Dendrobium victoriae<br/>
Dendrobium wangliangii <br/>
Dendrobium wenzellii <br/>
Dendrobium yeagerei <br/>
Dendrobium pentapterum<br/>
Dendrobium phalaenopsis <br/>
Dendrobium philippinensis<br/>
Dendrobium crispilinguum<br/>
Dendrobium crumenatum <br/>
Dendrobium cuthbertsonii <br/>
Dendrobium dearei <br/>
Dendrobium erosum<br/>
Dendrobium epidendropsis from the Philippines<br/>
Dendrobium euryanthum<br/>
Dendrobium fairchildae <br/>
Dendrobium forbesii<br/>
Dendrobium formosum<br/>
Dendrobium gerlandianum<br/>
Dendrobium gibsonii<br/>
Dendrobium goldschmidtianum <br/>
Dendrobium guerreroi <br/>
Dendrobium hellwigianum<br/>
Dendrobium hercoglossum<br/>
Dendrobium phillippsii <br/>
Dendrobium platycaulon <br/>
Dendrobium polysema<br/>
Dendrobium profusum <br/>
Dendrobium ramosii <br/>
Dendrobium sanderae <br/>
Dendrobium sanguinolentum<br/>
Dendrobium schuetzei <br/>
Dendrobium secundum<br/>
Dendrobium seratilabium <br/>
Dendrobium sinense<br/>
Dendrobium speciosum <br/>
Dendrobium taurinum <br/>
Dendrobium ((Aiko Sukimoto x Liholiho) x Dark Dame) x Brown Sugar<br/>
Dendrobium (Bota Blue x Makariki Blue) x D'Bush Classic<br/>
Dendrobium (Chao Praya Smile x Chao Praya Gem) xx (Dal's Stunner x Wanvipa)<br/>
Dendrobium (D. Adele Fortescue x D. Winifred Fortescue)<br/>
Dendrobium (D. Aridang Green x D. Burana Stripe)<br/>
Dendrobium (D. Aussie Aurora x D. speciosum)<br/>
Dendrobium (D. Avrils Gold x D. YT Goliath)<br/>
Dendrobium (D. Intense x D. Aussie Starlight)<br/>
Dendrobium (D. Oriental Paradise x D. Hamburen Gold)<br/>
Dendrobium (D. Red Toro x D. Constance)<br/>
Dendrobium (D. Spiral Gem x D. stratiotes)<br/>
Dendrobium (D. engae x D. bigibbum)<br/>
Dendrobium Adora Nishii<br/>
Dendrobium Alan Mann<br/>
Dendrobium Albertine<br/>
Dendrobium Alex MacPherson x canaliculatum<br/>
Dendrobium Alice Cummins<br/>
Dendrobium Alice's Marelyn<br/>
Dendrobium Alice's Roberto<br/>
Dendrobium Alices Roberto x discolor var. broomfieldii<br/>
Dendrobium Amy Wong x Halawa Beauty<br/>
Dendrobium Amythaon<br/>
Dendrobium Anching Lubag<br/>
Dendrobium Anne's Rainbow<br/>
Dendrobium Anne's Rainbow Surprise<br/>
Dendrobium Audrey Chinn<br/>
Dendrobium Aussie Aurora<br/>
Dendrobium Aussie Phil<br/>
Dendrobium Aussie Pink<br/>
Dendrobium Aussie's Pixie<br/>
Dendrobium Australian Beauty 'Magnificent'<br/>
Dendrobium Australian Freckles<br/>
Dendrobium Australian Purple Pepper<br/>
Dendrobium Australian Purple Pepper<br/>
Dendrobium Australian Purple Pepper<br/>
Dendrobium Australian Purple Pepper<br/>
Dendrobium Australian Purple Pepper x racemosum<br/>
Dendrobium Avril's Gold<br/>
Dendrobium Awesome<br/>
Dendrobium Banana Panda<br/>
Dendrobium Banana Royal<br/>
Dendrobium Bangkok Blue<br/>
Dendrobium Ben Purnell<br/>
Dendrobium Betty Ho 'Kamiya'<br/>
Dendrobium Big Alex<br/>
Dendrobium Black Spider<br/>
Dendrobium Black Spider x Ly's Pride<br/>
Dendrobium Blue Angel<br/>
Dendrobium Blue Foxtail<br/>
Dendrobium Blue Sparkle x Mayfair xx Madame Vipa<br/>
Dendrobium Blue Violetta<br/>
Dendrobium Bohemian Rhapsody<br/>
Dendrobium Brinawa Sunset<br/>
Dendrobium Brisbane River<br/>
Dendrobium Brisbane River x stratiotes<br/>
Dendrobium Burana Emerald<br/>
Dendrobium Burana Green 'Udom no 1'<br/>
Dendrobium Burana Jade<br/>
Dendrobium Burana Jade x bigibbum<br/>
Dendrobium Burana Stripe<br/>
Dendrobium Burana Stripe x Nida 'Stripe'<br/>
Dendrobium Burana Stripe xx (arcuatum x Halawa Beauty)<br/>
Dendrobium Burana Sundae<br/>
Dendrobium Burana White<br/>
Dendrobium Burana White x Thailand Stripes 'Hawaii'<br/>
Dendrobium Burgundy Cream<br/>
Dendrobium Burmese Ruby x Gordon Kong xx lasianthera<br/>
Dendrobium C. K. Ai 'Oka'<br/>
Dendrobium Caesar 'Alba'<br/>
Dendrobium Caitlyn Brooke<br/>
Dendrobium Candy 'Mornington'<br/>
Dendrobium Candy Stripe<br/>
Dendrobium Carol Ann McQueen<br/>
Dendrobium Caroline King<br/>
Dendrobium Ceasar<br/>
Dendrobium Ceylon Glory x Malones 'Victory'<br/>
Dendrobium Chao Praya Gem<br/>
Dendrobium Chao Praya Sweet x bigibbum<br/>
Dendrobium Charelle x lasianthera<br/>
Dendrobium Chessingtonense<br/>
Dendrobium Chester<br/>
Dendrobium Chiengmai Sunshine<br/>
Dendrobium Christabella<br/>
Dendrobium Christmas Chimes x Selected Picture<br/>
Dendrobium Cinderella<br/>
Dendrobium Circe<br/>
Dendrobium Class 'WOC'
Dendrobium Colonial Maid 'Verity'<br/>
Dendrobium Colonial Surprise x Aussie Springtime<br/>
Dendrobium Colonial Surprise x Dot Sheen<br/>
Dendrobium Colonial maid 'Verity'<br/>
Dendrobium Comboyne<br/>
Dendrobium Console x Oritopia<br/>
Dendrobium Constance<br/>
Dendrobium Coronation Gold<br/>
Dendrobium Cream Mellon<br/>
Dendrobium Daddy Longlegs<br/>
Dendrobium Dainty Cascades<br/>
Dendrobium Dainty Cascades x dolichophylla<br/>
Dendrobium Dal's Classic 'Patricia' x Dal's Pixie 'DJN' 2<br/>
Dendrobium Dal's Delux x (Kiyomi Beauty x Nong-Kham Beauty) xx Hawaiin Beauty<br/>
Dendrobium Dal's Delux xx Dal's Queen x Autumn Splendour<br/>
Dendrobium Dal's Fancy<br/>
Dendrobium Dal's Madam x Aran Princess 'No2' xx Aran Princess<br/>
Dendrobium Dal's Memory<br/>
Dendrobium Dal's Memory x (Dal's Madam x Dal's Queen)<br/>
Dendrobium Dal's Memory x Dal's Diamond<br/>
Dendrobium Dal's Memory x Wanvipa<br/>
Dendrobium Dal's Pennies<br/>
Dendrobium Dal's Pennies xx Udomsri Beauty x Srisomboon<br/>
Dendrobium Dal's Praise xx Dal's Classic x Dal's Wonder<br/>
Dendrobium Dalellen x Nick's Princess xx Champagne Stripes<br/>
Dendrobium Darcie Mikami x Bangkok Blue<br/>
Dendrobium Darlington Quest<br/>
Dendrobium Darlington Quest x Aussie Quest xx Grarose 'Lemon Drops'<br/>
Dendrobium Dawn Maree<br/>
Dendrobium Diamond Queen 'Hawaii'<br/>
Dendrobium Diane Kouchi x stratiotes<br/>
Dendrobium Diane Kouchi x stratiotes<br/>
Dendrobium Doctor Poyck<br/>
Dendrobium Dolly x Jester xx discolor subsp. broomfieldii<br/>
Dendrobium Donovan<br/>
Dendrobium Early Bird<br/>
Dendrobium Easter Bunny<br/>
Dendrobium Eclipse<br/>
Dendrobium Eduardo Frei Ruiz-Tagle<br/>
Dendrobium Elegant Heart 'Burnt Coral'<br/>
Dendrobium Ellen<br/>
Dendrobium Elva Ann x Gemwood<br/>
Dendrobium Enobi Purple 'Splash'<br/>
Dendrobium Euryalus<br/>
Dendrobium Fairy Flake x Snowflake<br/>
Dendrobium Faisal El-Fayez<br/>
Dendrobium Farmeri-Thyrsiflorum<br/>
Dendrobium Farmeri-Thyrsiflorum<br/>
Dendrobium Fire Coral<br/>
Dendrobium Flinders<br/>
Dendrobium Floralia<br/>
Dendrobium Formidible<br/>
Dendrobium Fuch's Blue Angel<br/>
Dendrobium Gatton Sunray<br/>
Dendrobium Genting Fragrance<br/>
Dendrobium Genting Fragrance<br/>
Dendrobium Genting Royal<br/>
Dendrobium Gerald McCraith<br/>
Dendrobium Gillieston Jazz<br/>
Dendrobium Gion 'Pink Lady'<br/>
Dendrobium Golden Blossom<br/>
Dendrobium Golden Fleck<br/>
Dendrobium Grumpy<br/>
Dendrobium Halawa Beauty x tangerinum<br/>
Dendrobium Hamana Lake<br/>
Dendrobium Hambühren Gold x Golden Talisman<br/>
Dendrobium Hilda Poxon<br/>
Dendrobium Hun-Chu<br/>
Dendrobium Hybrid<br/>
Dendrobium Imi x Naniloa xx Kristen Ann x Nicole Camelot 'Hawaii'<br/>
Dendrobium Indonesia Raya 'Ayah'<br/>
Dendrobium Ingham Blue<br/>
Dendrobium Ingham Samarai<br/>
Dendrobium Iris McCay<br/>
Dendrobium Island Fantasy<br/>
Dendrobium Jacquie Stocker<br/>
Dendrobium Jaihan<br/>
Dendrobium Jaq-Hawaii<br/>
Dendrobium Jaquelyn Thomas 'Uniwai Blush'<br/>
Dendrobium Jaquie Stocker<br/>
Dendrobium Joaquim Alberto Chissano<br/>
Dendrobium John's Charm 'Yellow'<br/>
Dendrobium John's Charm<br/>
Dendrobium Judy Flere<br/>
Dendrobium Juleen High<br/>
Dendrobium Kasugano 'Evening' x Shinomome<br/>
Dendrobium King Leaney x tetragonum var. giganteum<br/>
Dendrobium Kiyoshi Izumi<br/>
Dendrobium Kiyoshi Izumi x Diane Kouchi<br/>
Dendrobium Kouchi's Pride<br/>
Dendrobium Kouchi's Pride x Odom's Canary Diamond<br/>
Dendrobium Lanny Boy<br/>
Dendrobium Larapinta Barbara<br/>
Dendrobium Liberty White<br/>
Dendrobium Lili's Shadow<br/>
Dendrobium Madame Udomsri x Jaquelyn Concert<br/>
Dendrobium Madame Vipa xx Blue Sparkle x Mayfair<br/>
Dendrobium Mae-Klong River x (James Dick x Physan Princess)<br/>
Dendrobium Makariki Blue x Bota Blue<br/>
Dendrobium Maria Davila x Ahulani Hinojosa<br/>
Dendrobium Mary Friederichs<br/>
Dendrobium Masako Taki<br/>
Dendrobium Maui Rose<br/>
Dendrobium Mayfair<br/>
Dendrobium Mayfair xx Ethel Kawamoto x nindii xxx taurinum<br/>
Dendrobium Memoria Kip McKillop<br/>
Dendrobium Michael Jeffery<br/>
Dendrobium Michael Jupp<br/>
Dendrobium Michael Jupp x fuliginosum<br/>
Dendrobium Michael Kearney x lasianthera<br/>
Dendrobium Miyuki `Forest Mist`<br/>
Dendrobium Model<br/>
Dendrobium Momi Cummins x Blue Shadow<br/>
Dendrobium Montrose<br/>
Dendrobium Mother Teresa 'Stripes'<br/>
Dendrobium Mousmee<br/>
Dendrobium Mozah Bint Nasser Al-Missned<br/>
Dendrobium Nestor<br/>
Dendrobium New Guinea<br/>
Dendrobium New Star<br/>
Dendrobium Nobuchan<br/>
Dendrobium Nora Tokunaga<br/>
Dendrobium Norman 'Pam'<br/>
Dendrobium Numbat<br/>
Dendrobium Odom's Harvest Gold<br/>
Dendrobium Odom's Honey Amber<br/>
Dendrobium Oriental Paradise<br/>
Dendrobium Palolo Sunshine<br/>
Dendrobium Palolo Sunshine<br/>
Dendrobium Pascal Kuning 'Clifton'<br/>
Dendrobium Pathumthani<br/>
Dendrobium Pauline Rankin<br/>
Dendrobium Peewee x delicatum<br/>
Dendrobium Peter<br/>
Dendrobium Phaisrithong xx (Dal's Pride 'Algester' x Dal's Sado 'Deborah')<br/>
Dendrobium Phyllis Merritt x nindii<br/>
Dendrobium Pink Beauty 'Queen'<br/>
Dendrobium Pink Doll 'Elegance' x Model<br/>
Dendrobium Pioneer Bronze<br/>
Dendrobium Princess Sharon x helix<br/>
Dendrobium Proud Appeal 'Ace'<br/>
Dendrobium Rasa Sayang<br/>
Dendrobium Red Toro<br/>
Dendrobium Roongkamal Vejvarut<br/>
Dendrobium Rung Roeng<br/>
Dendrobium Salak<br/>
Dendrobium Samarai<br/>
Dendrobium Schulan<br/>
Dendrobium Schulan x superbiens<br/>
Dendrobium Sea Marie<br/>
Dendrobium Shavin White<br/>
Dendrobium Silver Bells<br/>
Dendrobium Somsak 'White' x Diane Shimazu 'Waianae Blush'<br/>
Dendrobium Somsak 'White' x Haleahi Blush<br/>
Dendrobium Sonia<br/>
Dendrobium Sparkling Jack<br/>
Dendrobium Spellbound x Suksawat<br/>
Dendrobium Spring Dream 'Apollon'<br/>
Dendrobium Star Imp<br/>
Dendrobium Star of Gold<br/>
Dendrobium Stardust<br/>
Dendrobium Stephen Batchelor<br/>
Dendrobium Stephen x fuliginosum<br/>
Dendrobium Stratiotan<br/>
Dendrobium Super Star 'Dandy'<br/>
Dendrobium Suzanne x Gilpet<br/>
Dendrobium T. Shioi<br/>
Dendrobium Tan Kheng Lian<br/>
Dendrobium Tancho<br/>
Dendrobium Ted Davis<br/>
Dendrobium Tegan's Delite<br/>
Dendrobium Telekon<br/>
Dendrobium Therese Turner<br/>
Dendrobium Thongchai Gold<br/>
Dendrobium Tie-Dye 'Dappled' x Breeze<br/>
Dendrobium Tie-Dye 'Spots'<br/>
Dendrobium Topaz Dream x bigibbum<br/>
Dendrobium Touch of Gold<br/>
Dendrobium Trahair<br/>
Dendrobium Tweetas<br/>
Dendrobium Tweetie<br/>
Dendrobium Tyabb<br/>
Dendrobium Udom Blue Angel<br/>
Dendrobium Unknown<br/>
Dendrobium Verninha<br/>
Dendrobium Victorian Flare<br/>
Dendrobium Victorian King<br/>
Dendrobium Victorian Regency<br/>
Dendrobium Vintner's Reserve<br/>
Dendrobium Waianae Profusion<br/>
Dendrobium Warragul 'Magenta'<br/>
Dendrobium Wasyl<br/>
Dendrobium White Pony<br/>
Dendrobium Willowie Gold<br/>
Dendrobium Woo Leng 'Blue Lip'<br/>
Dendrobium X gracillimum<br/>
Dendrobium Yellow Ribbon 'Delight'<br/>
Dendrobium Yukidaruma<br/>
Dendrobium Zip<br/>
Dendrobium aberrans<br/>
Dendrobium aberrans<br/>
Dendrobium acerosum<br/>
Dendrobium adae<br/>
Dendrobium aduncum<br/>
Dendrobium aemulum<br/>
Dendrobium affine<br/>
Dendrobium agrostophyllum<br/>
Dendrobium albosanguineum<br/>
Dendrobium aloifolium<br/>
Dendrobium amboinense<br/>
Dendrobium amethystoglossum<br/>
Dendrobium amplum<br/>
Dendrobium anceps<br/>
Dendrobium annae<br/>
Dendrobium anosmum<br/>
Dendrobium antennatum<br/>
Dendrobium aqueum<br/>
Dendrobium arcuatum<br/>
Dendrobium atroviolaceum<br/>
Dendrobium aurantiroseum<br/>
Dendrobium ayubii<br/>
Dendrobium barbatulum<br/>
Dendrobium bellatulum<br/>
Dendrobium bicaudatum<br/>
Dendrobium bifalce<br/>
Dendrobium bifarium<br/>
Dendrobium bigibbum 'Blue Moon' xx bigibbum x Chao Praya White<br/>
Dendrobium bigibbum<br/>
Dendrobium bigibbum x Chao Praya White xx Autumn Carnival<br/>
Dendrobium bilobum<br/>
Dendrobium biloculare<br/>
Dendrobium blumei<br/>
Dendrobium bowmanii<br/>
Dendrobium bowmanii<br/>
Dendrobium bracteosum<br/>
Dendrobium bullenianum<br/>
Dendrobium canaliculatum<br/>
Dendrobium canaliculatum x Jaq-Hawaii<br/>
Dendrobium canaliculatum x Jaq-Hawaii<br/>
Dendrobium capillipes<br/>
Dendrobium capituliflorum<br/>
Dendrobium capra<br/>
Dendrobium cariniferum<br/>
Dendrobium catenatum<br/>
Dendrobium ceraula<br/>
Dendrobium christyanum<br/>
Dendrobium chrysanthum<br/>
Dendrobium chryseum<br/>
Dendrobium chrysopterum<br/>
Dendrobium chrysotoxum<br/>
Dendrobium cinereum<br/>
Dendrobium clavator<br/>
Dendrobium cochliodes<br/>
Dendrobium compactum<br/>
Dendrobium compressum<br/>
Dendrobium concinnum<br/>
Dendrobium convolutum<br/>
Dendrobium crepidatum<br/>
Dendrobium cretaceum<br/>
Dendrobium crocatum<br/>
Dendrobium cruentum<br/>
Dendrobium crumenatum<br/>
Dendrobium crystallinum<br/>
Dendrobium cucullatum<br/>
Dendrobium cucullatum<br/>
Dendrobium cucumerinum<br/>
Dendrobium cumulatum<br/>
Dendrobium cuthbertsonii<br/>
Dendrobium cymboglossum<br/>
Dendrobium dantaniense<br/>
Dendrobium dearei<br/>
Dendrobium delacourii<br/>
Dendrobium densiflorum<br/>
Dendrobium derryi<br/>
Dendrobium discolor<br/>
Dendrobium discolor subsp. broomfieldii x Silver Wake<br/>
Dendrobium distichum<br/>
Dendrobium dixanthum<br/>
Dendrobium draconis<br/>
Dendrobium ellipsophyllum<br/>
Dendrobium ellipsophyllum<br/>
Dendrobium engae<br/>
Dendrobium erosum<br/>
Dendrobium exile<br/>
Dendrobium eximium<br/>
Dendrobium faciferum<br/>
Dendrobium fairchildae<br/>
Dendrobium falconeri<br/>
Dendrobium falcorostrum<br/>
Dendrobium farmeri<br/>
Dendrobium fimbriatum<br/>
Dendrobium findlayanum<br/>
Dendrobium finisterrae<br/>
Dendrobium fleckeri<br/>
Dendrobium formosum<br/>
Dendrobium friedericksianum<br/>
Dendrobium friedericksianum x Eikoh<br/>
Dendrobium friedricksianum x Buderim Fantasy<br/>
Dendrobium lamyaiae<br/>
Dendrobium lancifolium<br/>
Dendrobium lasianthera<br/>
Dendrobium lawesii<br/>
Dendrobium leonis<br/>
Dendrobium lichenastrum<br/>
Dendrobium lindleyi<br/>
Dendrobium lineale<br/>
Dendrobium linearifolium<br/>
Dendrobium linguella<br/>
Dendrobium linguiforme<br/>
Dendrobium litorale<br/>
Dendrobium lituiflorum<br/>
Dendrobium loddigesii<br/>
Dendrobium lohokii<br/>
Dendrobium macrophyllum var. macrophyllum<br/>
Dendrobium macrostachyum<br/>
Dendrobium mannii<br/>
Dendrobium metachilinum<br/>
Dendrobium mohlianum<br/>
Dendrobium mohlianum x melianthum<br/>
Dendrobium moniliforme<br/>
Dendrobium monophyllum<br/>
Dendrobium moorei<br/>
Dendrobium moquetteanum<br/>
Dendrobium mortii<br/>
Dendrobium moschatum<br/>
Dendrobium mutabile<br/>
Dendrobium nindii x tangerinum<br/>
Dendrobium nobile<br/>
Dendrobium ochreatum<br/>
Dendrobium odoratum<br/>
Dendrobium oligophyllum<br/>
Dendrobium ovatum<br/>
Dendrobium ovipostoriferum<br/>
Dendrobium ovipostoriferum<br/>
Dendrobium pachyanthum<br/>
Dendrobium pachyphyllum<br/>
Dendrobium palpebrae<br/>
Dendrobium panduriferum<br/>
Dendrobium parishii<br/>
Dendrobium parthenium<br/>
Dendrobium peguanum<br/>
Dendrobium pendulum<br/>
Dendrobium pentapterum<br/>
Dendrobium platygastrium<br/>
Dendrobium polyanthum<br/>
Dendrobium pseudoconanthum<br/>
Dendrobium pugioniforme<br/>
Dendrobium pulchellum<br/>
Dendrobium purpureum<br/>
Dendrobium purpureum<br/>
Dendrobium racieanum<br/>
Dendrobium rigidifolium x Dal's Glory<br/>
Dendrobium rigidum<br/>
Dendrobium sanderae<br/>
Dendrobium sanderae<br/>
Dendrobium sanderae<br/>
Dendrobium sanguinolentum<br/>
Dendrobium sarawakense<br/>
Dendrobium scabrilingue<br/>
Dendrobium schneiderae<br/>
Dendrobium schoeninum<br/>
Dendrobium schulleri x canaliculatum<br/>
Dendrobium secundum<br/>
Dendrobium senile<br/>
Dendrobium serratilabium<br/>
Dendrobium shiraishii<br/>
Dendrobium signatum<br/>
Dendrobium singaporense<br/>
Dendrobium singkawangense<br/>
Dendrobium smillieae<br/>
Dendrobium soriense<br/>
Dendrobium spatella<br/>
Dendrobium friedricksianum x Dendrobium aphyllum<br/>
Dendrobium fuliginosum<br/>
Dendrobium fythianum<br/>
Dendrobium gibsonii<br/>
Dendrobium glomeratum<br/>
Dendrobium goldschmidtianum<br/>
Paksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-16053141674782333672013-08-04T05:11:00.003+08:002013-08-04T15:11:51.250+08:00Cymbidium<img src="http://i1215.photobucket.com/albums/cc512/syanur67/P4211108_zps11dc39d6.jpg" width="250" height="250" align="right" border="0" alt=" photo P4211108_zps11dc39d6.jpg"/>
<br/><br/>
<font color="#0000ff">Cymbidium</font> atau anggrek perahu, adalah genus dari ratusan spesies di family Orchidaceae dari keluarga anggrek. Ini pertama kali dijelaskan oleh <b>Olof Swartz</b> pada tahun 1799. Nama ini berasal dari kata Yunani kumbos yang bermakna 'lubang atau rongga'. Hal ini mengacu pada bentuk dasar bibir. Genus ini disingkat <b>Cym.</b> dalam perdagangan hortikultura.<br />
<br/>
Anggrek dari genus <i>Cymbidium</i> telah memikat banyak kolektor anggrek di dunia, selain bunganya yang elok anggrek jenis ini jauh lebih toleran dengan kondisi musim di daerah tropis. Foto <i>Cymbidium</i> (<i>Cymbidium golden elf</i>) di atas adalah koleksi penulis (Owner Blog ini) yang berada di Balikpapan dengan kondisi wilayah di dataran rendah, <i>Cymbidium golden elf</i> adalah hibrida dari <i>Cym. ensifolium x Cym. Enid Haupt</i>, didaftarkan oleh Rod McLellan Co, pada tahun 1978, dan anggrek ini rajin berbunga pada musim panas. <i>Cymbidium</i> mudah beradaptasi pada suhu dingin dan suhu agak panas. Ukuran tanaman ini lebih kecil dan lebih mudah perawatannya.
<br/><br/>
<i>Cymbidium</i> menyukai sinar matahari tidak terlalu panas, atau memerlukan keteduhan sekitar 50%. Habitat asalnya adalah tumbuh di pesisir Amerika Serikat dan negara-negara beriklim sedang lainnya. Mereka dapat tumbuh di luar selama musim semi, musim panas dan musim gugur. Selama musim panas, ia akan tumbuh dengan cepat, akan muncul pseudobulbs baru dengan tunas yang panjang diatasnya, daun sempit agak tebal dan panjang sekitar 30 cm. Bunga-bunga menjuntai.
<br/><br/>
<font color="#0000ff">Klasifikasi Ilmiah</font><br />
<br />
<ul><li>Kerajaan : <font color="#0000ff">Plantae</font></li>
<li>Devisi: <font color="#0000ff">Magnoliophyta</font></li>
<li>Kelas: <font color="#0000ff">Liliopsida </font></li>
<li>Ordo : <font color="#0000ff">Asparagales</font></li>
<li>Family : <font color="#0000ff">Orchidaceae</font></li>
<li>Genus : <font color="#0000ff">Cymbidium</font></li>
<li>Spesies : </li>
</ul><br />
Cymbidium æstivum Z.J. Liu & S.C. Chen<br/>
Cymbidium aliciæ<br/>
Cymbidium aloifolium<br/>
Cymbidium atropurpureum<br/>
Cymbidium bicolor<br/>
Cymbidium borneense<br/>
Cymbidium canaliculatum<br/>
Cymbidium chawalongense<br/>
Cymbidium chloranthum<br/>
Cymbidium cochleare<br/>
Cymbidium cyperifolium<br/>
Cymbidium dayanum<br/>
Cymbidium defoliatum<br/>
Cymbidium devonianum<br/>
Cymbidium eburneum<br/>
Cymbidium elongatum<br/>
Cymbidium ensifolium<br/>
Cymbidium erythræum <br/>
Cymbidium erythrostylum<br/>
Cymbidium faberi <br/>
Cymbidium finlaysonianum <br/>
Cymbidium flavum <br/>
Cymbidium floribundum<br/>
Cymbidium goeringii <br/>
Cymbidium gongshanense <br/>
Cymbidium hartinahianum <br/>
Cymbidium hookerianum <br/>
Cymbidium insigne <br/>
Cymbidium iridioides <br/>
Cymbidium kanran <br/>
Cymbidium lancifolium<br/>
Cymbidium longifolium <br/>
Cymbidium lowianum <br/>
Cymbidium macrorhizon <br/>
Cymbidium madidum <br/>
Cymbidium maguanense <br/>
Cymbidium mastersii <br/>
Cymbidium micranthum Z.J. Liu & S.C. Chen <br/>
Cymbidium multiradicatum Z.J. Liu & S.C. Chen <br/>
Cymbidium munronianum <br/>
Cymbidium nanulum <br/>
Cymbidium parishii <br/>
Cymbidium qiubeiense <br/>
Cymbidium rectum <br/>
Cymbidium sanderae <br/>
Cymbidium schroederi <br/>
Cymbidium sigmoideum <br/>
Cymbidium sinense <br/>
Cymbidium suave <br/>
Cymbidium suavissimum <br/>
Cymbidium teretipetiolatum <br/>
Cymbidium tigrinum <br/>
Cymbidium tracyanum <br/>
Cymbidium wenshanense <br/>
Cymbidium whiteae <br/>
Cymbidium wilsonii <br/>
Cymbidium Artistic Impression 'Snowdrop'<br/>
Cymbidium Australian Midnight<br/>
Cymbidium Bulbarrow 'Dew Drop'<br/>
Cymbidium Bull's Eye 'Stunner'<br/>
Cymbidium Camelot<br/>
Cymbidium Cindy Lou 'Helen'<br/>
Cymbidium Coraki Gold<br/>
Cymbidium Cricket 'Invincibles'<br/>
Cymbidium Doctor Len 'Ruby Sunset'<br/>
Cymbidium Dolly x Sleeping Beauty 'Donna'<br/>
Cymbidium Enzan Summer<br/>
Cymbidium Grand Monarch<br/>
Cymbidium Idyllic Glamour<br/>
Cymbidium Jessie Blakiston 'April Love'<br/>
Cymbidium Khan Flame 'Raquel'<br/>
Cymbidium King Arthur<br/>
Cymbidium Koh-hou<br/>
Cymbidium La Novia 'Mona Vale'<br/>
Cymbidium Little Sarah 'Sweet Charm'<br/>
Cymbidium Love The Moon<br/>
Cymbidium Melanie<br/>
Cymbidium Mem. Dean Roesler<br/>
Cymbidium Michael Herbert 'Hot'<br/>
Cymbidium Mini Tan 'Tango'<br/>
Cymbidium Music Box Dancer 'Ballerina'<br/>
Cymbidium One Tree Hill 'Doris'<br/>
Cymbidium One Tree Hill 'Doris'<br/>
Cymbidium Paradisian Surprise 'Lipstick'<br/>
Cymbidium Plush Canyon 'Beenak'<br/>
Cymbidium Prolific 'Velda Joy'<br/>
Cymbidium Pure Ransom 'Crown Jewel'<br/>
Cymbidium Radiant Ruby 'Aussie Gem'<br/>
Cymbidium Rinneroon 'Paradisia'<br/>
Cymbidium Ruby Brook<br/>
Cymbidium Sarah Jean 'Trish'<br/>
Cymbidium Stone Free<br/>
Cymbidium Strawberry Sunset 'Paradisia'<br/>
Cymbidium Ten Pin 'Tee Pee'<br/>
Cymbidium Valley Olympic 'Rose'<br/>
Cymbidium Winter Fire 'Splash'<br/>
Cymbidium Without Peer 'Soft Touch'<br/>
Cymbidium Wow Tiger Star<br/>
Cymbidium Yowie Rose<br/>
Cymbidium aloifolium<br/>
Cymbidium atropurpureum<br/>
Cymbidium bicolor<br/>
Cymbidium borneense<br/>
Cymbidium canaliculatum<br/>
Cymbidium chloranthum<br/>
Cymbidium dayanum<br/>
Cymbidium elegans<br/>
Cymbidium ensifolium<br/>
Cymbidium erythrostylum<br/>
Cymbidium finlaysonianum<br/>
Cymbidium goeringii var. goeringii<br/>
Cymbidium hookerianum<br/>
Cymbidium iridioides<br/>
Cymbidium lowianum<br/>
Cymbidium madidum<br/>
Cymbidium rectum<br/>
Cymbidium rectum<br/>
Cymbidium simulans<br/>
Cymbidium sinense<br/>
Cymbidium suave<br/>
Cymbidium traceyanum<br/>
Cymbidium Bega<br/>
Paksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-66026914065339777152013-08-03T06:06:00.002+08:002013-08-03T06:07:52.069+08:00Media Tanam Sederhana Untuk Menyemai Biji Anggrek<br/><br/>
Biji anggrek tidak dapat ditanam pada media biasa, hal ini disebabkan biji anggrek tidak mempunyai lembaga atau cadangan makanan. Oleh karena itu, biji anggrek harus disemai pada media yang mengandung unsur hara yang bisa digunakan oleh benih anggrek untuk segera tumbuh. Pada anggrek terdapat protocorm, yaitu suatu jaringan yang terdapat pada biji anggrek, dimana akar, tunas, dan batang tidak dapat dibedakan. Protocorm ini dapat tumbuh menjadi kecambah asal tersedia cukup unsur hara untuk kebutuhannya.
<br/><br/>
Jika para pembudidaya anggrek kesulitan dalam memperoleh atau menyusun media tanam biji anggrek yang komplek seperti media Knudson C, Vacin & Went, dll, ada alternatif lain dengan menggunakan media sederhana yang bahan-bahannya sangat mudah didapat disekitar kita. Namun media ini tentunya tidak sebagus media tanam Knudson C.
<br/><br/>
Dari literatur kami memperoleh ada tiga macam media alternatif sederhana untuk menyemai biji anggrek, yakni:<br/>
<b>A. Media Alternatif 1 (Media Pupuk Daun)</b><br/>
Media dari pupuk daun seperti Gandasil, Hyponex, Bayrusil, dll. Pupuk yang dipilih dengan perbandingan N yang lebih tinggi dari unsur lain. Dosis yang dapat digunakan antara 2 -3 gram/liter.Kedalam larutan ini harus ditambahkan lagi pupuk unsur mikro seperti Metalic sebanyak 1 cc/liter, taoge 150 g yang direbus dan diambil airnya atau air kelapa 150 cc/liter, kasein hidrolisat 1 g/l, gula 20 g/l, dan agar seperti pada pembuatan media Knudson C.
<br/><br/>
<b>B. Media Alternatif 2 (Media Chang)</b><br/>
1. Minyak ikan 1,5 sendok teh<br/>
2. Pepton 1 sendok teh<br/>
3. Gula pasir 5,5 g<br/>
4. Agar-agar 15 g<br/>
5. Air bersih 1000 cc<br/>
Media ini cocok untuk persemaian Dendrobium, Arachnis, dan Vanda
<br/><br/>
<b>C. Media Alternatif 3 (Media Alami)</b><br/>
1. Air tomat segar 10 g<br/>
2. Air kelapa 1000 cc<br/>
3. Agar-agar 15 g<br/>
<br/><br/>
Untuk langkah-langkah dalam menyemai biji anggrek, silahkan lihat <a href="http://www.pesonaanggrek.com/2013/07/menanam-biji-anggrek-dengan-media.html">disini</a>.
Paksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-18431531241051831632013-07-28T08:49:00.001+08:002013-08-03T05:43:17.107+08:00Menanam Biji Anggrek dengan Media Knudson C<img src="http://i1215.photobucket.com/albums/cc512/syanur67/buah_anggrek_zps2b62c255.jpg" width="250" height="250" align="right" border="0" alt="buah_anggrek"/>
<br/><br/>
<b>Knudson C</b> adalah orang yang pertama menanam biji anggrek pada suatu media makanan (tahun 1920). Dengan media makanan hasil formulasinya, maka persentase perkecambahan biji anggrek dapat ditingkatkan sampai dengan 100%, padahal secara alamiah semula hanya 1%. Dengan demikian, lebih banyak hibrida yang dapat dihasilkan. Penanaman biji meliputi prosedur aseptic (suci hama) karena media makanan yang digunakan mengandung gula dan unsure-unsur hara. Bahan-bahan ini juga merupakan media tumbuh yang disenangi oleh cendawan dan bakteri. Apabila keadaannya tidak aseptic maka cendawan atau bakteri akan tumbuh lebih cepat daripada biji sehingga biji akan mati.
<br/><br/>
Untuk tujuan penanaman biji pada media makanan, <b>buah anggrek</b> sebaiknya jangan dipanen pada waktu sudah merekah, tetapi buah dipetik pada saat sudah berwarna hijau kekuning-kuningan. Maksudnya adalah untuk memudahkan sterilisasi dari biji-biji yang akan ditanam. Sebelum buah dipanen, media makanan harus dipersiapkan dahulu. Beberapa peralatan yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut.
<br/><br/>
1. Kertas pH (pH indicator) dengan kisaran 4-7<br/>
2. Panci enamel dengan pengaduk kayu atau kaca. Ukuran panic minimum dua kali volume media yang akan dimasak.<br/>
3. Autoclave atau presto cooker besar.<br/>
4. Alat-alat gelas laboratorium: labu takar 1 liter, pipet Pasteur, cawan petri 9 cm dan 12 cm.<br/>
5. Botol-botol bersih dengan mulut botol yang tidak terlalu kecil. Mulut botol harus dapat dilalui pinset dan spatula dengan leluasa. Para pengusaha seedling sering menggunakan botol bekas saus tomat.<br/>
6. Prop (penutup) botol berupa penutup dari karet hitam atau penutup yang terbuat dari kapas yang dibungkus dengan kain kasa dan diikat pada ujungnya. Aluminium foil juga dapat digunakan untuk menutup mulut botol.<br/>
7. Botol-botol besar ukuran 1 liter yang berwarna cokelat untuk menyimpan media stok.<br/>
8. Timbangan halus (neraca analitis) sampai satuan milligram.<br/>
9. Bahan-bahan penyusun media.<br/>
10. HCl 0,1 atau NaOH 0,1 N
<br/><br/>
<b>Membuat Media Tanam Knudson C</b>
<br/><br/>
Media <i>knudson C</i> ini memang lebih kompleks, tetapi dapat mendukung pertumbuhan biji dan seedling dengan lebih baik. Media ini sangat tepat untuk menumbuhkan biji-biji anggrek hibrida yang mahal.
<br/><br/>
Tabel 1. <b>Media Knudson C</b><br/>
Jumlah dan Konsentrasi Larutan dari Masing-masing Komponen
<br/>
<table class="nice-table" width="100%" ><tbody>
<tr> <th>Komponen</th><th>Jumlah liter media</th> <th>Larutan Stok</th><th>Jumlah yang di pipet</th> </tr>
<tr> <td>Kalsium Nitrat Ca(NO<sub>3</sub>)<sub>2</sub>.4H<sub>2</sub>O</td> <td>1 g</td> <td>100 g/l</td><td>100 ml</td> </tr>
<tr> <td>Monopotasium Fosfat KH<sub>2</sub>PO<sub>4</sub></td> <td>250 mg</td> <td>25 g/l</td><td>10 ml</td> </tr>
<tr> <td>Magnesium Sulfat MgSO<sub>4</sub>.7H<sub>2</sub>O</td> <td>250 mg</td> <td>25 g/l</td><td>10 ml</td> </tr>
<tr> <td>Amonium Sulfat (NH<sub>4</sub>)<sub>2</sub>SO<sub>4</sub></td> <td>500 mg</td> <td>50 g/l</td><td>10 ml</td> </tr>
<tr> <td>Feri Sulfat FeSO<sub>4</sub>.7H<sub>2</sub>O</td> <td>25 mg</td> <td>2,5 g/l</td><td>10 ml</td> </tr>
<tr> <td>Mangan Sulfat MnSO<sub>4</sub>.4H<sub>2</sub>O</td> <td>7,5 mg</td> <td>750 mg/l</td><td>10 ml</td> </tr>
<tr> <td>Unsur-unsur mikro<br/>Asam Borak H<sub>3</sub>BO<sub>3</sub></td> <td>0,056 mg</td> <td>56 mg/l<sup>*</sup></td><td></td> </tr>
<tr> <td>Asam Molibdat MoO<sub>3</sub></td> <td>0,016 mg</td> <td>16 mg/l<sup>*</sup></td><td></td> </tr>
<tr> <td>Kupri Sulfat (anhydrous) CuSO<sub>4</sub></td> <td>0,040 mg</td> <td>40 mg/l<sup>*</sup></td><td></td> </tr>
<tr> <td>Zinc Sulfat ZnSO<sub>4</sub>.7H<sub>2</sub>O</td> <td>0,331 mg</td> <td>331 mg/l<sup>*</sup></td><td></td> </tr>
</tbody> </table>
<b>Catatan: *)</b> Semua bahan-bahan mikro dilarutkan dalam 1 liter aquades. Untuk jumlah yang di pipet 1 ml.
<br/><br/>
<b>a. Bahan yang diperlukan</b><br/>
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat medua Knudson C tercantum pada tabel 1. Selain bahan yang tercantum dalam table 1, juga perlu ditambahkan bahan-bahan sebagai berikut.
<br/>
<ul><li>Gula : 20 g</li>
<li>Akuades untuk menambhkan larutan sampai 1 liter</li>
<li>Agar-agar: Agar-agar batangan di pasar: 12 g. Agar-agar bubuk dari pasar: 5 g. Bacto agar yang murni: 8 g</li></ul>
<br/>
<b>b. Cara Membuat Media</b><br/>
Penimbangan bahan (terutama unsure mikro) untuk membuat media sangat sulit karena jumlahnya kecil. Oleh karena itu, dianjurkan membuat larutan stok yang pekat, lalu dari larutan ini diambil sebagian dan dicampurkan dengan yang lain. Cara demikian dapat menghemat waktu karena tidak perlu setiap kali menimbang bahan-bahan.
<br/><br/>
Untuk keperluan pembuatan media stok, timbang bahan-bahan seperti yang tertera pada table 1 kemudian larutkan dalam 1 liter dan disimpan dalam botol berwarna. Larutan stok harus disimpan di tempat yang dingin dan tidak terkena sinar matahari langsung. Setelah semua larutan dipipet ke dalam labu takar 1000 cc, tambahkan gula 20 g kemudian tambahkan akuades yang dapat dibeli di took bahan kimia atau apotik sampai tiga perempat penuh (tiga perempat dari tanda tera pada leher labu takar) kemudian pH nya diuji.
<br/><br/>
Apabila pH kurang dari 5,5 maka ke dalam larutan media diteteskan 5-10 tetes NaOH 0,1 N kemudian dikocok. Nilai pH diukur kembali. Apabila pH terlalu tinggi maka ke dalam media ditambahkan beberapa tetes HCl 0,1 N.
<br/><br/>
Setelah pH sesuai maka larutan ditepatkan sampai 1 liter. Larutan dituangkan ke dalam panic enamel kemudian ditambahkan agar-agar yang sudah ditimbang. Panaskan larutan sambil diaduk-aduk sehingga agar-agar mencair semua. Dalam keadaan panas, media dituangkan ke dalam botol-botol kultur. Volume media tergantung pada wadah yang digunakan.
<br/><br/>
Botol kultur kemudian ditutup dan media disterilkan dalam autoclave atau presto cooker pada tekanan 15 – 18 pound per square inch (psi) selama 30 menit. Jika belum digunakan, media yang telah steril disimpan di tempat gelap dan sejuk. Simpanlah media selama satu minggu sebelum digunakan untuk menguji keberhasilan sterilisasi. Bila kurang steril maka media akan ditumbuhi cendawan dan bakteri. Media yang terkontaminasi ini tidak dapat digunakan lagi.
<br/><br/>
<b>c. Cara Menanam Biji</b><br/>
Untuk menanam biji anggrek diperlukan beberapa alat dan bahan-bahan berikut.
<ul><li>Laminar air flow cabinet atau enkast (transfer box).</li>
<li>Cawan petri</li>
<li>Gelas piala 250 cc dan 500 cc</li>
<li>Hand sprayer berisi alcohol 70%</li>
<li>Alat-alat diseksi: pisu skapel, gunting, pinset, dan spatula.</li>
<li>Akuades steril.</li>
<li>Lampu spiritus (bunsen)</li>
<li>Alkohol</li>
<li>Sodium hipoklorit atai Clorox yang mengandung 5% sodium hipoklorit.</li></ul>
<br/>
Akuades disterilkan di dalam autoclave bersama alat-alat lainnya. Waktu sterilisasi dapat dipertahankan sampai satu jam. Cawan petri, pinset, pisau skapel, dan gelas piala yang disterilkan digingkus dengan kertas sampul kuning atau dengan aluminium foil.
<br/><br/>
<b>Langkah penaburan biji anggrek :</b><br/>
<ul><li>Biji yang dipanen dicuci bersih dan dibakar sebentar. Kegiatan ini dilakukan di luar kotak semai (entkas)</li>
<li>Masukkan buah anggrek dan peralatan kedalam kotak semai (entkas) yang sudah steril. Potong ujung buah dengan blade, keluarkan biji anggrek dengan cara mengerok dan letakkan di cawan petri</li>
<li>Campurkan biji anggrek di dalam cawan petri dengan sedikit akuades</li>
<li>Ambil biji anggrek di dalam cawan petri dengan pipet, dan semprotkan kedalam botol yang sudah berisi media tanam </li>
<li>Botol ditutup rapat</li>
<li>Semua kegiatan dilakukan di dalam kotak semai (entkas) dan dalam keadaan steril</li>
<li>Botol diberi label dan diletakkan di ruang penyimpanan</li></ul>Paksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-36711493163535156012013-07-23T08:23:00.001+08:002013-07-28T09:30:51.564+08:00Nama Genus | V-W-X-Y-Z<img src="http://i1265.photobucket.com/albums/jj518/pesona67/genus-1.jpg" width="250" height="200" align="right" border="0" alt="genus anggrek pict"><br />
<br />
Pada nama genus anggrek dengan huruf depan abjad V-W-X-Y-Z terdapat sekitar 41 genus yang dapat saya catat, diluar angka tersebut masih terdapat beberapa genus yang belum dapat saya ketahui.<br />
<br />
<font color="#0000ff">Klasifikasi Ilmiah</font><br />
<br />
<ul><li>Kerajaan : <font color="#0000ff">Plantae</font></li>
<li>Devisi: <font color="#0000ff">Magnoliophyta</font></li>
<li>Kelas: <font color="#0000ff">Liliopsida </font></li>
<li>Ordo : <font color="#0000ff">Asparagales</font></li>
<li>Family : <font color="#0000ff">Orchidaceae</font></li>
<li>Genus : seperti tersebut dalam tabel scroll berikut ini<br />
<br />
</ul><div align="center"><table border="1" style="width: 250px;"><tbody>
<tr> <th bgcolor="#F2F2F2" colspan="100%" scope="col">ANGGREK V-W-X-Y-Z</th> </tr>
<tr><td><br />
<div style="background: #FFFFFF; border-color: #CCCCCC; font-family: arial; font-size: 12px; height: 250px; overflow: scroll; width: 250px;"><div style="background: #EFEFFB; color: black; overflow: hidden; padding: 0 px; text-align: left; width: 100%;"><br />
<ul>
<li>Vanda</li>
<li>Vandachostylis</li>
<li>Vandopsis</li>
<li>Vanilla</li>
<li>Vargasiella</li>
<li>Vascostylis</li>
<li>Vasqueziella</li>
<li>Ventricularia</li>
<li>Vesicisepalum</li>
<li>Vexillabium</li>
<li>Volkertara</li>
<li>Vrydagzynea</li>
<li>Vuylstekeara</li>
<li>Vyls</li>
<li>Wallnoeferia</li>
<li>Warasara</li>
<li>Warczewiczella</li>
<li>Warmingia</li>
<li>Warrea</li>
<li>Warreella</li>
<li>Warreopsis</li>
<li>Warscaea</li>
<li>Wilsonara</li>
<li>Wullschlaegelia</li>
<li>Xenikophyton</li>
<li>Xerorchis</li>
<li>Xiphosium</li>
<li>Xylobium</li>
<li>Yoania</li>
<li>Ypsilopus</li>
<li>Zelemnia</li>
<li>Zelenkoa</li>
<li>Zelenkoara</li>
<li>Zeuxine</li>
<li>Zootrophion</li>
<li>Zygoneria</li>
<li>Zygonisia</li>
<li>Zygopabstia</li>
<li>Zygopetalum</li>
<li>Zygosepalum</li>
<li>Zygostates
</li></ul></div></div></td></tr>
</tbody></table></div>
Paksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-13731871568077718982012-07-10T04:51:00.001+08:002013-07-23T08:20:07.259+08:00Nama Genus Anggrek | S-T-U<img src="http://i1265.photobucket.com/albums/jj518/pesona67/genus-1.jpg" width="250" height="200" align="right" border="0" alt="genus anggrek pict"><br />
<br />
Pada nama genus anggrek dengan huruf depan abjad S-T-U terdapat sekitar 161 genus yang dapat saya catat, diluar angka tersebut masih terdapat beberapa genus yang belum dapat saya ketahui.<br />
<br />
<font color="#0000ff">Klasifikasi Ilmiah</font><br />
<br />
<ul><li>Kerajaan : <font color="#0000ff">Plantae</font></li>
<li>Devisi: <font color="#0000ff">Magnoliophyta</font></li>
<li>Kelas: <font color="#0000ff">Liliopsida </font></li>
<li>Ordo : <font color="#0000ff">Asparagales</font></li>
<li>Family : <font color="#0000ff">Orchidaceae</font></li>
<li>Genus : seperti tersebut dalam tabel scroll berikut ini<br />
<br />
</ul><div align="center"><table border="1" style="width: 250px;"><tbody>
<tr> <th bgcolor="#F2F2F2" colspan="100%" scope="col">ANGGREK S - T - U</th> </tr>
<tr><td><br />
<div style="background: #FFFFFF; border-color: #CCCCCC; font-family: arial; font-size: 12px; height: 250px; overflow: scroll; width: 250px;"><div style="background: #EFEFFB; color: black; overflow: hidden; padding: 0 px; text-align: left; width: 100%;"><br />
<ul><li>Saccoglossum</li>
<li>Saccolabiopsis</li>
<li>Saccolabium</li>
<li>Sacoila</li>
<li>Salpistele</li>
<li>Sanderella</li>
<li>Sarcanthopsis</li>
<li>Sarcanthus</li>
<li>Sarcochilus</li>
<li>Sarcoglottis</li>
<li>Sarcoglyphis</li>
<li>Sarconopsis</li>
<li>Sarcophyton</li>
<li>Sarcostoma</li>
<li>Sartylis</li>
<li>Satyridium</li>
<li>Satyrium</li>
<li>Saundersia</li>
<li>Sauroglossum</li>
<li>Scaphosepalum</li>
<li>Scaphyglottis</li>
<li>Scelochiloides</li>
<li>Scelochilus</li>
<li>Schiedeella</li>
<li>Schistotylus</li>
<li>Schizochilus</li>
<li>Schizodium</li>
<li>Schlimmia</li>
<li>Schoenorchis</li>
<li>Schomburgkia</li>
<li>Schwartzkopffia</li>
<li>Scuticaria</li>
<li>Sedirea</li>
<li>Seidenfadenia</li>
<li>Selenipedium</li>
<li>Sepalosiphon</li>
<li>Serapias</li>
<li>Sertifera</li>
<li>Sievekingia</li>
<li>Sigmatostalix</li>
<li>Silvorchis</li>
<li>Sinorchis</li>
<li>Sirhookera</li>
<li>Skeptrostachys</li>
<li>Smithorchis</li>
<li>Smithsonia</li>
<li>Smitinandia</li>
<li>Sobennikoffia</li>
<li>Sobralia</li>
<li>Solenangis</li>
<li>Solenidiopsis</li>
<li>Solenidium</li>
<li>Solenocentrum</li>
<li>Sophrocattleya</li>
<li>Sophrolaeliocattleya</li>
<li>Sophronitella</li>
<li>Sophronitis</li>
<li>Sophroprosleya</li>
<li>Soterosanthus</li>
<li>Spathoglottis</li>
<li>Specklinia</li>
<li>Sphyrarhynchus</li>
<li>Sphyrastylis</li>
<li>Spiculaea</li>
<li>Spiculea</li>
<li>Spiranthes</li>
<li>Stalkya</li>
<li>Stamariaara Noel</li>
<li>Stanhopea</li>
<li>Staurochilus</li>
<li>Stelis</li>
<li>Stellamizutaara</li>
<li>Stellilabium</li>
<li>Stenia</li>
<li>Stenocoryne</li>
<li>Stenoglottis</li>
<li>Stenoptera</li>
<li>Stenorrhynchos</li>
<li>Stephanothelys</li>
<li>Stereochilus</li>
<li>Stereosandra</li>
<li>Steveniella</li>
<li>Stichorkis</li>
<li>Stictophyllum</li>
<li>Stigmatosema</li>
<li>Stolzia</li>
<li>Suarezia</li>
<li>Summerhayesia</li>
<li>Sunipia</li>
<li>Sutrina</li>
<li>Svenkoeltzia</li>
<li>Symphyglossum</li>
<li>Synanthes</li>
<li>Synarmosepalum</li>
<li>Systeloglossum</li>
<li>Taeniophyllum</li>
<li>Taeniorrhiza</li>
<li>Tainia</li>
<li>Tangtsinia</li>
<li>Tapeinoglossum</li>
<li>Taprobanea</li>
<li>Telipogon</li>
<li>Tetragamestus</li>
<li>Tetramicra</li>
<li>Teuscheria</li>
<li>Thaia</li>
<li>Thecopus</li>
<li>Thecostele</li>
<li>Thelasis</li>
<li>Thelychiton</li>
<li>Thelymitra</li>
<li>Thelyschista</li>
<li>Thrixspermum</li>
<li>Thulinia</li>
<li>Thunia</li>
<li>Thwaitesara</li>
<li>Thysanoglossa</li>
<li>Ticoglossum</li>
<li>Tipularia</li>
<li>Tolumnia</li>
<li>Townsonia</li>
<li>Trachyrhizum</li>
<li>Traunsteinera</li>
<li>Trevoria</li>
<li>Trias</li>
<li>Triceratorhynchus</li>
<li>Trichocentrum</li>
<li>Trichoceros</li>
<li>Trichoglottis</li>
<li>Trichopilia</li>
<li>Trichosalpinx</li>
<li>Trichosma</li>
<li>Trichotosia</li>
<li>Trichovanda Thai Velvet 'Meechai'</li>
<li>Tridactyle</li>
<li>Trigonidium</li>
<li>Triphora</li>
<li>Trisetella</li>
<li>Trizeuxis</li>
<li>Tropidia</li>
<li>Trudelia</li>
<li>Tsaiorchis</li>
<li>Tuberolabium</li>
<li>Tubilabium</li>
<li>Tulotis</li>
<li>Twuara Little Tiger</li>
<li>Tylostigma</li>
<li>Uleiorchis</li>
<li>Uncifera</li>
<li>Unknown</li>
<li>Urostachya</li>
</ul></div></div></td></tr>
</tbody></table></div>Paksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-9799501989682284592012-06-29T16:40:00.003+08:002015-03-25T17:46:44.584+08:00Media Tanam Kultur Jaringan<br/><br/>
<a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">Media tanam</a> adalah faktor penentu dalam perbanyakan tanaman dengan teknik <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">kultur jaringan</a>. Komposisi media yang digunakan bergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">hormon</a>. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, bergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca. <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">Media</a> yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html"><b>autoklaf</b></a>.<br />
<br />
Jenis dan komposisi media sangat mempengaruhi besarnya daya tahan eksplan untuk hidup pada media tersebut, sedangkan zat pengatur tumbuh <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html"><b>Auksin</b></a> dan <b><a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">Sitokinin</a> endogen</b> yang terdapat pada eksplan berpengaruh terhadap besarnya penyerapan zat makanan yang tersedia dalam media <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">kultur</a> sehingga eksplan dapat bertahan hidup lebih lama.<br />
<br />
Bila pertumbuhan <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">eksplan</a> baik maka dapat meningkatkan daya tahan hidup eksplan. Media dalam kultur jaringan tanaman umumnya terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut: hara makro, hara mikro, vitamin, asam amino atau suplemen nitrogen lainnya, gula, bahan organik komplek, bahan pemadat (<a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">agar</a>), dan zat pengatur tumbuh (<a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">hormon</a>). <br />
<br />
Beberapa formulasi media yang sudah umum digunakan dalam banyak pekerjaan kultur jaringan antara lain adalah media <b><a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">White</a>, <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">Murashige & Skoog</a> (MS), <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">Gamborg</a> et al. (B5), Gautheret, Schenk & Hilderbrandt (SH), Nitch & Nitch, Lloyd & McCown (WPM)</b> dll. Media MS, SH dan B5 merupakan media yang kaya garam-garam makro. Berikut penjelasan dari masing-masing komposisi media tersebut :<br />
<br />
1. <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html"><font color="#0000ff">Hara Makro</font></a><br />
<br />
<a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">Unsur hara makro</a> terdiri dari enam unsur utama yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel dan jaringan tanaman, yaitu: nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan sulfur (S). Konsentrasi optimum yang dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan maksimum bervariasi diantara jenis tanaman.<br />
<br />
Media kultur harus mengandung sedikitnya 25-60 mM <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">nitrogen</a> anorganik untuk pertumbuhan sel tanaman. Sel-sel tanaman mungkin dapat tumbuh pada sumber N dari nitrat saja, tetapi diketahui bahwa pertumbuhan yang lebih baik adalah apabila mengandung nitrat dan amonium. Nitrat yang disediakan umumnya berkisar 25-40 mM, konsentrasi amonium berkisar antara 2-20 mM. Akan tetapi untuk beberapa spesies tanaman konsentrasi amonium > 8 mM akan menghambat pertumbuhan sel. Sel-sel dapat tumbuh dalam media kultur yang hanya mengandung amonium sebagai sumber nitrogen jika satu atau lebih terdapat asam-asam yang terlibat dalam siklus TCA (seperti sitrat, suksinat, atau malat) juga terdapat dalam media pada konsentrasi sekitar 10 mM. Apabila nitrat dan amonium sebagai sumber nitrogen digunakan bersama dalam media maka ion-ion amonium akan digunakan lebih cepat dibandingkan dengan ion-ion nitrat. Kalium dibutuhkan untuk pertumbuhan sel bagi sebagian besar spesies tanaman. <br />
<br />
Umumnya media mengandung kalium (dalam bentuk nitrat atau klorida) pada konsentrasi 20-30 mM. Konsentrasi optimum untuk unsur P, Mg, S dan Ca berkisar antara 1-3 mM. Konsentasi yang lebih tinggi dari hara-hara tersebut mungkin diperlukan jika terjadi defisiensi dari hara yang lain.<br />
<br />
2. <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html"><font color="#0000ff">Hara Mikro</font></a><br />
<br />
<a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">Unsur hara mikro</a> yang paling dibutuhkan untuk petumbuhan sel dan jaringan tanaman mencakup besi (Fe), mangan (Mn), seng (Zn), boron (B), terusi (Cu) dan molibdenum (Mo). Besi dan seng yang digunakan dalam pembuatan media harus dalam bentuk yang ter ”chelate”. Besi adalah yang paling kritis diantara semua hara mikro. Besi sitrat dan tartrat dapat digunakan untuk media kultur, tetapi senyawa ini sulit untuk larutdan biasanya akan terpresipitasi setelah media dibuat. Masalah ini dipecahkan oleh Murashige & Skoog dengan men ”chelate” besi dengan menggunakan asam etilen diamintetraasetik (EDTA).<br />
<br />
Kobal (Co) dan iodin (I) juga dapat ditambahkan dalam media tetapi kebutuhan yang jelas untuk pertumbuhan sel belum diketahui. Natrium (Na) dan klorida (Cl) juga digunakan pada beberapa media tetapi tidak begitu penting untuk pertumbuhan sel. Konsentrasi Cu dan Co yang biasanya ditambahkan pada media sekitar 0.1 µM, Fe dan Mo 1 µM, I 5µM, Zn 5-30 µM, Mn 20-90 µM, dan B 25-100 µM.<br />
<br />
3. <font color="#0000ff">Karbon dan Sumber Energi</font><br />
<br />
Sumber karbohidrat yang biasanya digunakan dalam media kultur adalah sukrosa. Glukosa dan fruktosa dalam beberapa hal dapat digunakan sebagai pengganti sukrosa, dimana glukosa mempunyai efektivitas yang sama dengan sukrosa dibanding dengan fruktosa. Karbohidrat lain yang pernah dicobakan adalah laktosa, galaktosa, rafinosa, maltosa dan pati, tetapi semua karbohidrat tersebut umumnya mempunyai hasil yang kurang baik dibandingkan sukrosa atau fruktosa. Konsentrasi sukrosa normal dalam media kultur berkisar antara 2 dan 3%. Karbohidrat harus tersedia dalam media kultur karena sangat sedikit sel dari jenis tanaman yang diisolasi dapat bersifat autotropik, yaitu kemampuan menyediakan kebutuhan karbohidrat sendiri melalui asimilasi CO2 selama proses fotosintesa. Sukrosa dalam media kultur secara cepat akan diurai menjadi fruktosa dan glukosa. Glukosa adalah yang pertama digunakan oleh sel, diikuti oleh fruktosa. Saat media disterilisasi dengan autoclave, sebagian sukrosa akan mengalami hidrolisa. Apabila sukrosa yang diautoklap ada bersama komponen media lain maka proses hidrolisa akan lebih besar. Kultur dari beberapa spesies tanaman akan tumbuh baik pada media yang sukrosanya diautoklap dibandingkan dengan media yang sukrosanya disterilisasi dengan filter. Hal ini dimungkinkan akan menguntungkan sel-sel karena tersedianya glukosa dan fruktosa.<br />
<br />
4. <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html"><font color="#0000ff">Vitamin</font></a><br />
<br />
Pada beberapa media kultur juga sering ditambahkan vitamin-vitamin seperti biotin, asam folat, asam askorbat, asam panthotenat, vitamin E (tokoperol), riboflavin, dan asam p-aminobenzoik. Meskipun vitamin-vitamin tersebut bukan merupakan faktor pembatas pertumbuhan, tetapi sering memberikan keberhasilan dalam kultur sel dan jaringan tanaman. Biasanya penambahan vitamin-vitamin tersebut ke dalam media dilakukan apabila konsentrasi thiamin dianggap dibawah taraf yang diinginkan atau apabila jumlah populasi sel-sel yang tumbuh masih rendah.<br />
<br />
5. <font color="#0000ff"><a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">Asam Amino</a> dan Sumber Nitrogen Lainnya</font><br />
<br />
Sumber nitrogen organik yang paling banyak digunakan dalam media kultur adalah asam amino campuran (casein hidrolisat), L-glutamin, L-asparagin, dan adenin. Casein hidrolisat umumnya digunakan pada konsentrasi antara 0.05-0.1%. Asam amino biasanya ditambahkan pada media terdiri dari beberapa macam, karena sering diperoleh bahwa penambahan satu jenis asam amino saja justru dapat menghambat pertumbuhan sel. Contoh penambahan asam amino dalam media untuk meningkatkan pertumbuhan sel adalah glisin 2 mg/L, glutamin hingga 8mM, asparagin 100 mg/L, arginin dan sistein 10 mg/L, dan tirosin 100 mg/L. Adenin sulfat juga sering ditambahkan pada media kultur yang fungsinya dapat menstimulir pertumbuhan sel dan meningkatkan pembentukan tunas.<br />
<br />
6. <font color="#0000ff">Bahan Organik Komplek</font><br />
<br />
<a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">Arang aktif</a> (activated charcoal) juga sering digunakan pada media kultur. Beberapa hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang menguntungkan dan juiga dapat merugikan. Pada kultur beberapa tanaman seperti anggrek, bawang, wortel dan tomat dapat menstimulir pertumbuhan dan diferensiasi, tetapi pada kultur tanaman tembakau, kedelai dan teh justru akan menghambat pertumbuhan. Pengaruh arang aktif umumnya diarahkan pada salah satu dari tiga hal berikut: penyerapan senyawa-senyawa penghambat, penyerapan zat pengatur tumbuh atau menggelapkan warna media. Penghambatan pumbuhan karena kehadiran arang aktif umumnya karena arang aktif dapat menyerap ZPT. NAA, kinetin, BAP, IAA dan 2iP semuanya dapat terikat oleh artang aktif. <br />
<br />
IAA dan 2iP merupakan ZPT yang paling cepat terikat oleh arang aktif. Arang aktif dapat menstimulasi pertumbuhan sel umumnya karena kemampuan arang aktif mengikat senyawa fenol yang bersifat toksik yang diproduksi biakan selama dalam kultur. Konswentrasi aArang aktif yang ditambahkan kedalam media kultur umumnya sebanyak 0.5-3%.<br />
<br />
7. <font color="#0000ff">Bahan Pemadat dan Penyangga Biakan</font><br />
<br />
Media kultur jaringan tanaman dapat dibuat padat atau semi padat, yaitu dengan penambahan bahan pemadat berupa agar. Dibandingkan bahan pemadat lain, agar mempunyai beberapa keuntungan, yaitu (i) saat dicampur dengan air, agar akan terbentuk bila dilelehkan pada suhu 60<sup>o</sup>-100<sup>o</sup>C dan memadat pada suhu 45<sup>o</sup>C; (ii) gel agar bersifat stabil pada suhu inkubasi; (iii) <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">agar</a> gel tidak bereaksi dengan komponen dalam media dan tidak dicerna oleh ensim tanaman. Kualitas fisik agar dalam media kultur tergantung pada konsentrasi dan merek agar yang diguinakan serta pH media. Konsentrasi agar yang digunakan dalam media kultur berkisar antara 0.5-1%, dengan catatan pH media sesuai dengan aturan. Penggunaan <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">arang aktif</a> (0.8-1%) dapat mempengaruhi kepadatan <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">agar</a> yang terbentuk.<br />
<br />
Kemurnian agar yang digunakan dalam media kultur juga merupakan faktor yang penting. Agar yang mengandung garam-garam Ca, Mg, K dan Na dapat mempengaruhi ketersediaan hara dalam media. Oleh karena itu penggunaan agar yang murni sangat diperlukan terutama untuk tujuan percobaan. Untuk memurnikan agar dapat dilakukan dengan cara mencuci dengan air destilasi selama 24 jam kemudian dibilas dengan ethanol dan dikeringkan pada suhu 60<sup>o</sup>C selama 24 jam.<br />
Bahan pemadat lain yang pernah dicobakan adalah <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">gelatin</a> pada konsentrasi 10%, akan tetapi terdapat kesulitan karen gelatin meleleh pada suhu 25<sup>o</sup>C. Methosel dan alginat juga pernah dicobakan sebagai bahan pemadat media, tetapi kedua bahan tersebut sulit penanganannya serta harganya cukup mahal. Bahan lain yang dapat digunakan adalah agarose (konsentrasi 0.35-0.7%), dimana jenis agar ini banyak digunakan pada pekerjaan teknik kultur protoplas. Saat ini bahan pemadat yang banyak digunakan adalah agar sintetik yaitu Phytagel (produk Sigma Chemical) dan Gelrite (produk Kelco Corp.). Agar jenis ini hanya digunakan 2-2.5 g/L dan menghasilkan gel yang bening yang cocok untuk mendeteksi ada tidaknya kontaminan.<br />
<br />
Gel <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">agar</a> juga berfungsi sebagai penopang agar biakan atau eksplan yang ditanam dalam media tetap pada tempatnya (tidak bergerak atau berpindah). Metoda lain yang dapat digunakan untuk penopang atau penyangga biakan adalah jembatan kerta filter (filter paper bridges), sumbu kertas filter (filter paper wick), busa poliuretran, celophane berlubang dan poliester. Apakah eksplan akan tumbuih lebih baik pada media <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">agar</a> atau dengan penyangga, tergantung dari spesies tanaman yang dikulturkan.<br />
<br />
8. <font color="#0000ff">Zat Pengatur Tumbuh</font><br />
<br />
Terdapat empat klas zat pengatur tumbuh (ZPT) yang penting dalam <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">kultur jaringan</a> tanaman, yaitu: auksin, sitokinin, giberelin dan asam absisik. Skoog dan Miller adalah yang pertama melaporkan bahwa perbandingan <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">auksin</a> dan <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">sitokinin</a> menentukan jenis dan berapa besar proses organogenesis dalam kultur jaringan tanaman. <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">Auksin</a> dan <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">sitokinin</a> yang ditambahkan kedalam media kultur mempunyai tujuan untuk mendapatkan morfogenesis, meskipun perbandingannya untuk mendapatkan induksi akar dan tunas bervariasi baik ditingkat genus, spesies bahkan kultivar.<br />
<a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">Sitokinin</a> yang ditrambahkan dalam media <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">kultur</a> umumnya ditujukan untuk menstimulasi pembelahan sel, menginduksi pembentukan tunas dan proliferasi tunas aksiler, dan untuk menghambat pembentukan akar. Mekanisme kerja sitokinin tidak secara pasti diketahui, namun demikian beberapa senyawa yang mempunyai aktivitas mirip <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">sitokinin</a> diketahui terlibat dalam transfer-RNA (t-RNA). <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">Sitokinin</a> juga menunjukkan dapat mengaktivasi sintesa RNA dan menstimulasi aktivitas protein dan <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">enzim</a> pada jaringan tertentu.<br />
<br />
Menurut George dan Sherington (1984) ada media dasar yang pada umumnya diberi nama sesuai dengan nama penemunya, antara lain:<br />
<br />
1. <font color="#0000ff">Medium dasar <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">Murashige dan Skoog</a> (MS)</font>, digunakan hamper pada semua macam tanaman terutama herbaceous. Media ini memiliki konsentrasi garam-garam mineral yang tinggi dan senyawa N dalam bentuk NO3- dan NH4+.<br />
<br />
2. <font color="#0000ff">Medium dasar B5 atau <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">Gamborg</a></font>, digunakan untuk kultur suspense sel kedelai, alfafa dan legume lain.<br />
<br />
3. <font color="#0000ff">Medium dasar <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">white</a></font>, digunakan untuk <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">kultur</a> akar. Medium ini merupakan medium dasar dengan konsentrasi garam-garam mineral yang rendah.<br />
<br />
4. <font color="#0000ff">Medium Vacint Went (VW)</font>, digunakan khusus untuk medium anggrek.<br />
<br />
5. <font color="#0000ff">Medium dasar Nitsch dan Nitsch</font>, digunakn untuk kultur tepung sari (Pollen) dan kultur sel.<br />
<br />
6. <font color="#0000ff">Medium dasar schenk dan Hildebrandt</font>, digunakan untuk tanaman yang berkayu.<br />
<br />
7. <font color="#0000ff">Medium dasar Woody Plant Medium (WMP)</font>, digunakan untuk tanamn yang berkayu.<br />
<br />
8. <font color="#0000ff">Medium dasar N6</font>, digunakan untuk tanaman serealia terutama padi, dan lin-lain.<br />
<br />
Berikut ini adalah perbandingan komposisi beberapa media kultur jaringan, yaitu diantaranya:<br />
<br />
<font color="#0000ff">1. Media <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">Murashige & Skoog</a> (media MS)</font><br />
<br />
Media MS paling banyak digunakan untuk berbagai tujuan <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">kultur</a>, merupakan perbaikan komposisi media Skoog, Pertama kali unsur-unsur makro dalam media MS dibuat untuk kultur kalus tembakau, tetapi komposisi MS ini sudah umum digunakan untuk <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">kultur jaringan</a> jenis tanaman lain Media MS mengandung 40 mM N dalam bentuk NO3 dan 29 mM N dalam bentuk NH4+. Kandungan N ini, lima kali lebih tinggi dari N total yang terdapat pada media Miller, 15 kali lebih tinggi dari media tembakau Hildebrant, dan 19 kali lebih tinggi dari media White. Kalium juga ditingkatkan sampai 20 mM, sedangkan P, 1.25 mM. Unsur makro lainnya konsemtrasinya dinaikkan sedikit. Pada tahun-tahun sesudah penemuan media MS, dikembangkan media-media lain berdasarkan media MS tersebut, antara lain media : 1. Lin & Staba, menggunakan media dengan setengah dari komposisi unsur makro MS, dan memodifikasi : 9 mM ammonium nitrat yang seharusnya 10mM, sedangkan KH2 PO4 yang dikurangi menjadi 0.5 Mm, tidak 0.625 mM. Larutan senyawa makro dari media Lin & Staba, kemudian digunakan oleh Halperin untuk penelitian embryogenesis kultur jaringan wortel dan juga digunakan oleh Bourgin & Nitsch (1967 dalam Gunawan 1988) serta Nitsch & Nitsch (1969 dalam Gunawan 1988) dalam penelitian kultur anther. <br />
<br />
Modifikasi media MS yang lain dibuat oleh Durzan et alI (1973 dalam Gunawan 1988) untuk kultur suspensi sel white spruce dengan cara mengurangi konsentrasi K+ dan NO3-, dan menambah konsentrasi Ca2+ nya. 3. Chaturvedi et al (1978) mengubah media MS dengan menurunkan konsentrasi NO3-, K+, Ca2+, Mg2+ dan SO4-2 untuk keperluan <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">kultur</a> pucuk Bougainvillea glabra.<br />
<br />
<font color="#0000ff">2. <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">Media Gamborg B5</a> (media B5)</font><br />
<br />
Pertama kali dikembangkan untuk <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">kultur</a> kalus kedelai dengan konsentrasi nitrat dan amonium lebih rendah dibandingkan media MS. Untuk selanjutnya media B5 dikembangkan untuk kultur kalus dan suspensi, serta sangat baik sebagai media dasar untuk meregenerasi seluruh bagian tanaman.. Pada masa ini media B5 juga digunakan untuk kultur-kultur lain. Media ini dikembangkan dari komposisi PRL-4, media ini menggunakan konsentrasi NH4+ yang rendah, karena konsentrasi yang lebih tinggi dari 2 mM menghambat pertumbuhan sel kedelai. Fosfat yang diberikan setelah 1 mM, Ca2+ antara 1-4 mM, sedangkan Mg2+ antara 0.5-3 mM (<a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">Gamborg</a> et al, 1968).<br />
<br />
<font color="#0000ff">3. Media Schenk & Hildebrant (media SH)</font><br />
<br />
Merupakan media yang juga cukup terkenal, untuk <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">kultur</a> kalus tanaman monokotil dan dikotil (Trigiano & Gray, 2000). Konsentrasi ion-ion dalam komposisi media SH sangat mirip dengan komposisi pada media Gamborg dengan perbedaan kecil yaitu level Ca2+, Mg2+, dan PO4-3 yang lebih tinggi. Schenk & Hildebrant mempelajari pertumbuhan jaringan dari 37 jenis tanaman dalam media SH dan mendapatkan bahwa: 32 % dari spesies yang dicobakan, tumbuh dengan sangat baik, 19% baik, 30% sedang, 14% kurang baik, dan 5% buruk pertumbuhannya. Tetapi karena zat tumbuh yang diberikan pada tiap jenis tanaman tersebut berbeda. Media SH ini cukup luas penggunaannya, terutama untuk tanaman legume.<br />
<br />
<font color="#0000ff">4. Media WPM (Woody Plant Medium)</font><br />
<br />
Dikembangkan oleh Lioyd & Mc Coen pada tahun 1981, merupakan media dengan konsentrasi ion yang lebih rendah dari media MS. Media diperuntukkan khusus tanaman berkayu, dan dikembangkan oleh ahli lain, tetapi sulfat yang digunakan lebih tinggi dari sulfat pada media WPM. Saat ini WPM banyak digunakan untuk perbanyakan tanaman hias berperawakan perdu dan pohon-pohon.<br />
<br />
<font color="#0000ff">5. Media Nitsch & Nitsch</font><br />
<br />
Menggunakan NO3- dan K+ dengan kadar yang cukup tinggi untuk mengkulturkan jaringan tanaman artichoke Jerussalem. Penambahan ammonium khlorida sebanyak 0.1 mM, menghasilkan pertumbuhan jaringan yang menurun. Mereka mengambil kesimpulan, bahwa NH4+ sangat menunjang pertumbuhan kalus tembakau (Miller et al, (1956 dalam Gunawan 1988).<br />
<br />
<font color="#0000ff">6. Media Knop</font><br />
<br />
Dapat juga digunakan untuk menumbuhkan kalus wortel. Kultur kalus, biasanya ditumbuhkan pada media dengan kosentrasi garam-garam yang rendah seperti dalam kultur akar dengan penambahan suplemen seperti glucosa, gelatine, thiamine, cysteine-HCl dan IAA (Dodds and Roberts, 1983)<br />
<br />
<font color="#0000ff">7. Media White</font><br />
<br />
Dikembangkan oleh Hildebrant untuk keperluan kultur jaringan tumor bunga matahari, ditemukan bahwa unsur makro yang dibutuhkan <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">kultur</a> tersebut, lebih tinggi dari pada yang dibutuhkan oleh kultur tembakau. Unsur F, Ca, Hg dan S, pada media untuk tumor bunga matahari ini, sama dengan media untuk jaringan normal yang dikembangkan kemudian.<br />
<br />
Konsentrasi NO3- dan K+ yang digunakan Hildebrant ini lebih tinggi dari media white, tetapi masih lebih rendah dari pada media-media lain yang umum digunakan sekarang.<br />
<br />
<font color="#0000ff">8. Media Knudson dan media Vacin and Went</font><br />
<br />
Media ini dikembangkan khusus untuk kultur anggrek. Tanaman yang ditanam di kebun dapat tumbuh dengan baik dengan pemupukan yang hanya mengandung N dari Nitrat. S Knudson pada tahun 1922, menemukan penambahan 7.6 mM NH4+ disamping 8.5 mM NO3-, sangat baik untuk perkencambahan dan pertumbuhan biji <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">anggrek</a>. Penambahan NH4+ ternyata dibutuhkan untuk perkembangan protocorm.<br />
<br />
<font color="#0000ff">9. Media B5(<a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">Gamborg</a>)</font><br />
<br />
Dalam metode kultur in vitro dikenal beberapa macam jenis media dasar diantaranya media <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">Murashige dan Skoog</a> (MS) dan <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">Gamborg</a> (B5). Media B5 dikembangkan oleh <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">Gamborg</a> et al. pada tahun 1968 untuk kultur suspensi kedelai. Pertama kali dikembangkan untuk kultur kalus kedelai dengan konsentrasi nitrat dan amonium lebih rendah dibandingkan media MS. Untuk selanjutnya media B5 dikembangkan untuk <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">kultur</a> kalus dan suspensi, serta sangat baik sebagai media dasar untuk meregenerasi seluruh bagian tanaman. Pada masa ini media B5 juga digunakan untuk kultur-kultur lain.<br />
<br />
Media ini dikembangkan dari komposisi PRL-4, menggunakan konsentrasi NH4+ yang rendah, karena konsentrasi yang lebih tinggi dari 2 mM menghambat pertumbuhan sel kedelai. Tetapi peneliti lain melaporkan bahwa konsentrasi NH4+ yang tinggi sampai 20 mM berpengaruh baik dalam kultur jaringan seperti pada kultur kalus tembakau Konsentrasi fosfat yang diberikan pada media tersebut adalah 1mM , Ca+ antara 1-4 mM, dan Mg antara 0,5-4 mM lebih mengutamakan kandungan ammonium dibandingkan media MS.<br />
<br />
Meskipun media B5 pada awalnya digunakan untuk menginduksi kalus atau diutamakan sebagai <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html">kultur</a> suspensi, tetapi dapat digunakan pula sebagai media dasar bagi perbanyakan tanaman pada umumnya. Gamborg (1991) menyatakan bahwa kadar hara anorganik yang dikandung media dasar Gamborg (B5) umumnya lebih rendah dari pada media dasar MS. Hal tersebut sering kali lebih baik bagi sel spesies tertentu. Untuk selanjutnya media B5 dikembangkan untuk kultur kalus dan suspensi, serta sangat baik sebagai media dasar untuk meregenerasi seluruh bagian tanaman.<br />
<br />
Sumber Literatur :<br />
<br />
http://mediakulturjaringan.blogspot.com/2010/08/kultur-jaringan.html<br />
<br />
http://www.fp.unud.ac.id/biotek/kultur-jaringan-tanaman/ <br />
<br />
Indah Pratiwi,dkk. 2009. Penggunaan Jenis Media Dasar Dan Kinetin Untuk Induksi Organogenesis Anthurium Gelombang Cinta (Anthurium plowmanii) Secara In Vitro. Bogor: Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB<br />
<br />
Leo, Anjar Kusuma. 2010. Kultur Jaringan Tanaman Jarak Pagar. <br />
<br />
Pierik, R.L.M. 1987. In vitro culture of higher plants. Martinus Nijhoof of Publishers. Neteherland.<br />
<br />
<b>Tags :</b> <div style="_height:px; width:px;background-color:#FFFFFF;font-family:Arial; border: 1px solid #FFFFFF; text-align:justify;"><a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #DE2159;">hormones</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #039FAF;">murashige & skoog</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #039FAF;">kultur jaringan</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #039FAF;">agar medium</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #87A800;">iaa</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #DE2159;">hormon</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #FF7600;">agar media</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #FF7600;">hormon tanaman</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #DE2159;">kultur</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #87A800;">hara makro</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #87A800;">ms medium</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #FF7600;">sitokinin</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #039FAF;">fosfor</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #039FAF;">white medium</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #87A800;">media</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #039FAF;">agar agar</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #FF7600;">media kultur jaringan</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #DE2159;">gamborg</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #FF7600;">asam amino</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #87A800;">vitamin</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #87A800;">culture media</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #87A800;">agar</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #039FAF;">murashige and skoog medium</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #DE2159;">magnesium</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #039FAF;">kultur anggrek</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #039FAF;">bahan organik</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #039FAF;">unsur hara makro</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #FF7600;">plants tissue culture</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #DE2159;">arang aktif</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #039FAF;">ms</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #FF7600;">kalsium</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #87A800;">murashige and skoog</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #87A800;">zat pengatur tumbuh</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #DE2159;">auksin</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/06/media-tanam-kultur-jaringan.html" style="font-size:11px;text-decoration:none; color: #87A800;">hara mikro</a> <br />
</div>Paksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-7648305527094178972012-06-29T16:24:00.000+08:002012-06-29T16:24:13.256+08:00Manfaat Kultur Jaringan Untuk Perbanyakan Anggrek<br/><br />
Dibandingkan dengan bermacam cara perbanyakan tanaman anggrek, teknik kultur jaringan memiliki banyak keunggulan, diantaranya adalah :<br />
<br />
<font color="#0000ff">1. Perbanyakan secara cepat dari klon</font><br />
<br />
Kecepatan multiplikasi sebanyak 5 akan memberikan 2 juta plantlet dalam 9 generasi yang memerlukan waktu 9 – 12 bulan. Jika perbanyakan menggunakan teknik vegetatif konvensional, atau biji maka dalam kurun waktu yang sama hasil perbanyakan yang di dapat jauh dibawah teknik kultur jaringan,<br />
<br />
<font color="#0000ff">2. Keseragaman genetik</font><br />
<br />
Karena kultur jaringan merupakan perbanyakan vegetatif, rekombinasi karakter genetik acak yang umum terjadi pada perbanyakan seksual melalui biji, dapat dihindari. Karenanya, anakan yang dihasilkan bersifat identik. Akan tetapi, mutasi dapat terjadi pada kultur jaringan pada saat sel bermultiplikasi, terutama pada kondisi hormon dan hara yang tinggi. Mutasi genetik pada masa multiplikasi vegetatif ini disebut ‘variasi somaklonal’. Dengan keseragaman genetik maka akan didapat anakan tanaman anggrek yang seragam dalam ukuran dan sifat tanaman.<br />
<br />
<font color="#0000ff">3. Tanaman bebas pathogen</font><br />
<br />
Proses kultur jaringan memerlukan kondisi aseptik, sehingga pemeliharaan kultur tanaman dalam kondisi aseptik memberi bahan tanaman yang bebas pathogen<br />
<br />
<font color="#0000ff">4. Seleksi tanaman</font><br />
<br />
Adalah memungkinkan untuk memiliki tanaman anggrek dalam jumlah besar pada wadah kultur yang relative kecil. Seperti telah disebutkan sebelumnya, variasi genetik mungkin terjadi. Juga, adalah memungkinkan untuk memberi perlakuan kultur untuk meningkatkan kecepatan mutasi. Perlakuan dengan bahan kimia (bahan mutasi, hormon) atau fisik (radiasi) dapat digunakan.<br />
<br />
<font color="#0000ff">5. Stok mikro</font><br />
<br />
Memelihara stok tanaman dalam jumlah besar mudah dilakukan pada in vitro culture. Stok induk biasanya dipelihara in vitro, dan stek mikro diambil untuk diakarkan di kultur pengakaran atau dengan perbanyakan biasa.<br />
<br />
<font color="#0000ff">6. Lingkungan terkontrol</font><br />
<br />
<font color="#0000ff">7. Konservasi genetik</font><br />
<br />
Kultur jaringan dapat digunakan untuk menyelamatkan spesies tanaman yang terancam (rare and endangered species). Metode dengan pemeliharaan minimal, penyimpanan jangka panjang telah dikembangkan.<br />
<br />
<font color="#0000ff">8. Penyelamatan hibrida</font><br />
<br />
Teknik kultur jaringan dapat digunakan untuk menyelamatkan hibrida dari spesies yang tidak kompatibel melalui kultur embrio atau kultur ovule.<br />
<br />
<font color="#0000ff">9. Menghasilkan tanaman haploid</font><br />
<br />
Melalui kultur anther dapat diperoleh tanaman haploid. <br />
<br />
<font color="#0000ff">10. Produksi tanaman sepanjang tahun.</font><br />
<br />
<font color="#0000ff">11. Solusi untuk tanaman yang sulit dikembangkan</font><br />
<br />
Perbanyakan vegetatif untuk spesies yang sulit diperbanyak secara normal dapat dilakukan melalui kultur jaringan.Paksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-19110284565676043972012-06-21T05:05:00.002+08:002013-08-04T04:39:33.573+08:00Oncidium<img src="http://i1265.photobucket.com/albums/jj518/pesona67/oncidium.jpg" width="200" height="250" align="right" border="0" alt="oncidium"><br />
<br />
<font color="#0000ff">Oncidium</font>, disingkat Onc. adalah genus anggrek yang memiliki sekitar 330 spesies dari <i>Oncidiinaesubtribe</i> dari keluarga anggrek (<i>Orchidaceae</i>). Ini adalah genus yang sangat kompleks, dengan banyak spesies yang direklasifikasi.<br />
<br />
Olof Swartz pada tahun 1800 yang pertama kali menjelaskan tentang jenis anggrek ini. Namanya berasal dari kata Yunani "<b>onkos</b>", yang berarti "<b>bengkak</b>". Sebutan ini mengacu pada kalus pada bibir bawah.<br />
<br />
Sebagian besar spesies dalam genus <font color="#0000ff">Oncidium</font> bersifat epifit, beberapa ada yang bersifat lithophytes atau terrestrials. <font color="#0000ff">Oncidium</font> tersebar luas dari utara Meksiko, Karibia, dan beberapa bagian Florida Selatan ke Amerika Selatan. Anggrek ini biasa berbunga di daerah musim kering.<br />
Mereka dapat dibagi dalam tiga kategori, sesuai dengan pola pertumbuhan mereka:<br />
Beberapa memiliki pseudobulbs hijau dan racemes panjang dengan bunga kecil dan bibir yang dominan. Mereka sebagian besar kuning keemasan dengan atau tanpa coklat kemerahan pembatasan, tapi ada pula yang coklat atau kekuningan-coklat. Spesies <font color="#0000ff">Oncidium</font> lain memiliki bunga putih dan merah muda, sementara beberapa bahkan memiliki warna merah tua.<br />
<br />
Kelompok lainnya memiliki pseudobulbs sangat kecil dan kaku, tegak, daun soliter. Bentuk daun silindris ini berfungsi sebagai cadangan air. Ukuran anggrek ini dapat bervariasi dari tanaman miniatur dari beberapa sentimeter hingga raksasa dengan panjang daun 30 cm. <br />
<br />
<center><iframe width="420" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/eIv8aul24Hc" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></center><br />
<br />
<br />
<font color="#0000ff">Klasifikasi Ilmiah</font><br />
<br />
<ul><li>Kerajaan : <font color="#0000ff">Plantae</font></li>
<li>Devisi: <font color="#0000ff">Magnoliophyta</font></li>
<li>Kelas: <font color="#0000ff">Liliopsida </font></li>
<li>Ordo : <font color="#0000ff">Asparagales</font></li>
<li>Family : <font color="#0000ff">Orchidaceae</font></li>
<li>Genus : <font color="#0000ff">Oncidium</font></li>
<li>Spesies : </li>
</ul><br />
Oncidium aberrans (Brazil - Paraná).<br />
Oncidium abortivum (Venezuela to Ecuador).<br />
Oncidium abruptum (Colombia to Ecuador).<br />
Oncidium acinaceum (Ecuador to Peru).<br />
Oncidium acrochordonia (Colombia).<br />
Oncidium adelaidae (Colombia).<br />
Oncidium advena (N. Venezuela).<br />
Oncidium albini (Brazil - Paraná).<br />
Oncidium alcicorne (Colombia).<br />
Oncidium allenii (Panama).<br />
Oncidium aloisii (Ecuador).<br />
Oncidium altissimum : "Wydler's Dancing-lady Orchid" (Jamaica).<br />
Oncidium amabile (Brazil).<br />
Oncidium amictum (SE. Brazil).<br />
Oncidium amoenum (Mexico).<br />
Oncidium ampliatumLindl. (Panama) (now a synonym of the accepted name Chelyorchis ampliata (Lindl.) Dressler & N.H.Williams in G.A.Romero & G.Carnevali, 2000 )<br />
Oncidium andradeanum (Ecuador to Peru).<br />
Oncidium andreae (Colombia).<br />
Oncidium andreanum (SW. Mexico).<br />
Oncidium angustisegmentum (Peru).<br />
Oncidium × ann-hadderae (O. haitiense × O. variegatum) (Dominican Republic).<br />
Oncidium anomalum (Colombia).<br />
Oncidium ansiferum (C. America to Colombia).<br />
Oncidium anthocrene (Colombia to Ecuador).<br />
Oncidium antioquiense (Colombia).<br />
Oncidium ariasii (Peru).<br />
Oncidium arizajulianum (Dominican Republic) (now synonym of Tolumnia arizajuliana)<br />
Oncidium armillare (W. South America to N. Venezuela).<br />
Oncidium aspecum (Peru).<br />
Oncidium auricula (SE. Brazil).<br />
Oncidium auriferum (Colombia to NW. Venezuela).<br />
Oncidium aurorae (Peru).<br />
Oncidium ayabacanum (Peru).<br />
Oncidium baccatum (Venezuela).<br />
Oncidium bahiense (Cogn.) Schltr (NE Brasil)<br />
Oncidium barbaceniae (Brazil - Minas Gerais).<br />
Oncidium barbatum (Brazil to Bolivia).<br />
Oncidium batemannianum (Brazil to Peru).<br />
Oncidium baueri (Trop. America).<br />
Oncidium bennettii (Peru).<br />
Oncidium bicolor (NE. Venezuela to Brazil).<br />
Oncidium bidentatum (Ecuador).<br />
Oncidium bifolium (Brazil to N. Argentina).<br />
Oncidium blanchetii (E. & S. Brazil.).<br />
Oncidium boothianum (Venezuela to Ecuador).<br />
Oncidium brachyandrum (Mexico)<br />
Oncidium brachystachys (Colombia).<br />
Oncidium brachystegium (Bolivia).<br />
Oncidium bracteatum (Costa Rica to Colombia).<br />
Oncidium braunii (Trop. America) (?).<br />
Oncidium brevilabrum (Colombia.<br />
Oncidium brunleesianum (Brazil - Rio de Janeiro).<br />
Oncidium brunnipetalum (S. Brazil).<br />
Oncidium bryocladium (Colombia).<br />
<br />
Oncidium bryolophotum (Costa Rica to Panama).<br />
Oncidium buchtienii (Bolivia).<br />
Oncidium bustosii Königer (Ecuador)<br />
Oncidium calanthum (Ecuador to Peru).<br />
Oncidium callistum (Colombia).<br />
Oncidium calochilum (Cayman Is., Cuba, Dominican Republic) (now synonym ofTolumnia calochila)<br />
Oncidium caminiophorum (N. Venezuela).<br />
Oncidium cardiostigma (Mexico).<br />
Oncidium × cassolanum (O. cornigerum × O. riograndense) (S. Brazil).<br />
Oncidium caucanum (Colombia).<br />
Oncidium cebolleta (Mexico to Brazil) (synonym of the accepted name : Trichocentrum cebolleta (Jacq.) M.W.Chase & N.H.Williams, 2001<br />
Oncidium chapadense (Brazil - Goiás).<br />
Oncidium cheirophorum (Mexico - Chiapas to Colombia).<br />
Oncidium chrysomorphum (Colombia to N. Venezuela).<br />
Oncidium chrysops (Mexico - Guerrero, Oaxaca).<br />
Oncidium chrysopteranthum (Brazil).<br />
Oncidium chrysopterum (WC. Brazil to Bolivia).<br />
Oncidium chrysothyrsus (SE. Brazil)<br />
Oncidium ciliatum (SE. Brazil).<br />
Oncidium citrinum (Trinidad to Venezuela).<br />
Oncidium cogniauxianum (SE. Brazil).<br />
Oncidium × colnagoi. (O. forbesii × O.) (SE. Brazil).<br />
Oncidium coloratum (Brazil - Espírito Santo) (now synonym of Carria colorata (Königer & J.G.Weinm.bis) V.P.Castro & K.G.Lacerda 2005)<br />
Oncidium compressicaule (Haiti) (now synonym of Tolumnia compressicaulis)<br />
Oncidium concolor (Brazil to NE. Argentina).<br />
Oncidium cornigerum (SE. & S. Brazil to Paraguay).<br />
Oncidium crassopterum (Peru).<br />
Oncidium crispum (SE. Brazil).<br />
Oncidium cristatellum (Brazil to Ecuador).<br />
Oncidium croesus (Brazil - Rio de Janeiro).<br />
Oncidium cruciferum (Peru).<br />
Oncidium cultratum (Ecuador) .<br />
Oncidium curtum (Brazil - Rio de Janeiro).<br />
Oncidium cycnicolle (Colombia to Ecuador).<br />
Oncidium dactyliferum (Venezuela to Ecuador).<br />
Oncidium dactylopterum (Colombia).<br />
Oncidium dasytyle (Brazil - Rio de Janeiro).<br />
Oncidium decorum (Colombia).<br />
Oncidium deltoideum (N. Peru).<br />
Oncidium dichromaticum (Costa Rica to Colombia).<br />
Oncidium disciferum (Bolivia).<br />
Oncidium discobulbon (Peru).<br />
Oncidium divaricatum (SE. Brazil).<br />
Oncidium donianum (Brazil - São Paulo).<br />
Oncidium drepanopterum (Ecuador).<br />
Oncidium durangense (Mexico - Durango).<br />
Oncidium duveenii (Brazil).<br />
Oncidium echinophorum (Brazil - Rio de Janeiro).<br />
Oncidium echinops (Ecuador).<br />
Oncidium edmundoi (Brazil).<br />
Oncidium edwallii (Brazil to NE. Argentina).<br />
Oncidium elephantotis (NW. Venezuela to Ecuador).<br />
Oncidium emilii (Paraguay).<br />
Oncidium enderianum (SE. Brazil).<br />
Oncidium endocharis (Mexico - Chiapas to C. America).<br />
Oncidium ensatum : Latin American Orchid (S. Mexico to NW. Venezuela).<br />
Oncidium erucatum (Ecuador).<br />
Oncidium estradae (Ecuador).<br />
Oncidium eurycline (SE. Brazil).<br />
Oncidium exalatum (Panama).<br />
Oncidium exasperatoides (Peru).<br />
Oncidium excavatum (C. America to Peru).<br />
Oncidium fasciculatum (Mexico - Oaxaca, Chiapas to Guatemala).<br />
Oncidium fasciferum (Peru).<br />
Oncidium fimbriatum (Brazil to NE. Argentina).<br />
Oncidium flexuosum (E. & S. Brazil to NC. Argentina).<br />
Oncidium floridanum : Florida Orchid (S. Florida to Cuba).<br />
Oncidium × floride-phillipsae (O. prionochilum × O. variegatum) (Leeward Is.).<br />
Oncidium forbesii (Brazil - Minas Gerais).<br />
Oncidium formosissimum (Ecuador to Peru).<br />
Oncidium fragae (Brazil - Rio de Janeiro).<br />
Oncidium fuscans (Brazil - Minas Gerais).<br />
Oncidium fuscatum (Ecuador to Peru).<br />
Oncidium fuscopetalum (WC. Brazil).<br />
Oncidium gardneri (Ecuador, SE. Brazil).<br />
Oncidium × gardstyle (O. dasystyle × O. gardneri) (Brazil - Rio de Janeiro).<br />
Oncidium gauntlettii (Jamaica) (now synonym of Tolumnia gauntlettii)<br />
Oncidium geertianum (C. & SW. Mexico).<br />
Oncidium gilvum (SE. Brazil).<br />
Oncidium gracile (SE. Brazil).<br />
Oncidium graciliforme (C.Panama).<br />
Oncidium gracillimum (Colombia).<br />
Oncidium graminifolium (Mexico to C. America).<br />
Oncidium gravesianum (E. Brazil).<br />
Oncidium guianense (Hispaniola) (now synonym of Tolumnia guianensis)<br />
Oncidium guibertianum (Cuba) (now synonym of Tolumnia guibertiana)<br />
Oncidium guttatum (Mexico to Colombia and Caribbean) (now synonym of Tolumnia guttata)<br />
Oncidium gyrobulbon (Ecuador).<br />
Oncidium hagsaterianum (Mexico to Guatemala).<br />
Oncidium haitiense (Hispaniola) (now synonym of Tolumnia haitensis)<br />
Oncidium hannelorae (Windward Is.-(Dominica).<br />
Oncidium hapalotyle (Colombia to Ecuador).<br />
Oncidium harrisonianum (SE. Brazil).<br />
Oncidium hastatum (Mexico).<br />
Oncidium hastilabium (W. South America).<br />
Oncidium hatschbachii (Brazil - Paraná).<br />
Oncidium helgae (Ecuador).<br />
Oncidium herzogii (Bolivia to NW. Argentina).<br />
Oncidium heteranthum (S. Trop. America).<br />
Oncidium hians (Peru, SE. Brazil).<br />
Oncidium hieroglyphicum (Peru).<br />
Oncidium hintonii (N. & SW. Mexico).<br />
Oncidium hirtzii (Ecuador – Napo).<br />
Oncidium hookeri (SE. & S. Brazil.<br />
Oncidium hydrophilum (Brazil to Paraguay).<br />
Oncidium hyphaematicum (W. South America).<br />
Oncidium imitans (Costa Rica).<br />
Oncidium imperatoris-maximiliani (Brazil - Rio de Janeiro).<br />
Oncidium incurvum (Mexico - Veracruz to Chiapas).<br />
Oncidium inouei (Peru).<br />
Oncidium insigne (Brazil).<br />
Oncidium ionopterum (Peru - Cajamarca).<br />
Oncidium iricolor (Trop. America) (?).<br />
Oncidium isidrense (Peru).<br />
Oncidium isopterum (Brazil - Minas Gerais).<br />
Oncidium isthmii (Costa Rica to Panama).<br />
Oncidium kautskyi (Brazil).<br />
Oncidium klotzschianum (Costa Rica to Venezuela and Peru).<br />
Oncidium kraenzlinianum (Brazil).<br />
Oncidium kramerianum (Costa Rica to Suriname and Ecuador) (now synonym ofPsychopsis krameriana)<br />
Oncidium lancifolium (Ecuador).<br />
Oncidium leinigii (Brazil).<br />
Oncidium leleui (SW. Mexico).<br />
Oncidium lentiginosum (Colombia to N. Venezuela).<br />
Oncidium leopardinum (Peru).<br />
Oncidium lepidum (Ecuador).<br />
Oncidium lepturum (Bolivia).<br />
Oncidium leucochilum (SE. Mexico to Guatemala).<br />
Oncidium lietzei (SE. Brazil).<br />
Oncidium ligiae (Colombia).<br />
Oncidium lindleyi (S. Mexico to Guatemala).<br />
Oncidium lineoligerum (N. Peru).<br />
Oncidium litum (SE. Brazil).<br />
Oncidium loechiloides (Venezuela).<br />
Oncidium loefgrenii (SE. & S. Brazil).<br />
Oncidium longicornu (Brazil to NE. Argentina.<br />
Oncidium longipes (Brazil to NE. Argentina).<br />
Oncidium lucasianum (Peru - Cajamarca).<br />
Oncidium lucayanum (Bahamas) (now synonym of Tolumnia lucayana)<br />
Oncidium luteum (Costa Rica).<br />
Oncidium lykaiosii (Bolivia).<br />
Oncidium macronyx (Brazil).<br />
Oncidium macropetalum (W.C. Brazil)<br />
Oncidium maculatum (Mexico to C. America).<br />
Oncidium maculosum (Brazil - Minas Gerais).<br />
Oncidium magdalenae (NW. Venezuela - Mérida).<br />
Oncidium maizifolium (Colombia to NW. Venezuela).<br />
Oncidium majevskyi (Brazil).<br />
Oncidium mantense Dodson & R.Estrada (Ecuador)<br />
Oncidium mandonii (Bolivia).<br />
Oncidium marshallianum (SE. Brazil).<br />
Oncidium martianum (SE. & S. Brazil).<br />
Oncidium mathieuanum (Ecuador to Peru).<br />
Oncidium megalopterum (SE. Brazil).<br />
Oncidium melanops (Ecuador).<br />
Oncidium micropogon (Brazil).<br />
Oncidium micropogon var. micropogon (S. Brazil). Pseudobulb epiphyte<br />
Oncidium microstigma (C. & SW. Mexico).<br />
Oncidium millianum (Colombia).<br />
Oncidium miserrimum (Colombia to NW. Venezuela).<br />
Oncidium morenoi (Brazil) <br />
Oncidium nebulosum (Colombia).<br />
Oncidium niesseniae (Colombia).<br />
Oncidium nigratum (Colombia to Guyana).<br />
Oncidium obryzatoides (Costa Rica to Ecuador).<br />
Oncidium ochmatochilum (SE. Mexico to Peru)<br />
Oncidium ochthodes (Ecuador).<br />
Oncidium oliganthum (Mexico - Oaxaca, Chiapas to El Salvador).<br />
Oncidium orbatum (Colombia).<br />
Oncidium ornithocephalum (Colombia).<br />
Oncidium ornithopodum (Trop. America).<br />
Oncidium ornithorhynchum (Mexico to C. America).<br />
Oncidium orthostates (S. Venezuela to Guyana and Brazil). This species has been redefined as Nohawilliamsia pirarense (Rchb. f.), M.W. Chase & Whitten [2]<br />
Oncidium orthostatoides (Peru).<br />
Oncidium ototmeton (Bolivia).<br />
Oncidium ouricanense (Brazil - Bahia).<br />
Oncidium panamense (Panama).<br />
Oncidium panduratum (Colombia.<br />
Oncidium panduriforme (Costa Rica).<br />
Oncidium papilio (Panama to S. Trop. America and Trinidad) (now synonym of Psychopsis papilio)<br />
Oncidium paranaense (Brazil to Argentina - Misiones).<br />
Oncidium paranapiacabense (Brazil - São Paulo).<br />
Oncidium pardalis (N. Venezuela).<br />
Oncidium pardoglossum (Trop. America) (?).<br />
Oncidium pardothyrsus (Ecuador to Peru).<br />
Oncidium parviflorum (Costa Rica to Panama).<br />
Oncidium pectorale (Brazil - Rio de Janeiro).<br />
Oncidium pelicanum (Mexico - Guerrero, Oaxaca).<br />
Oncidium peltiforme (Ecuador).<br />
Oncidium pentadactylon (W. South America).<br />
Oncidium pergameneum (NC. & SE. Mexico to C. America).<br />
Oncidium pictum (W. South America).<br />
Oncidium picturatum (N. Venezuela).<br />
Oncidium pirarene (Guyana).<br />
Oncidium planilabre (W. South America).<br />
Oncidium platychilum (Colombia to Ecuador).<br />
Oncidium platyglossum (Colombia).<br />
Oncidium pollardii (Mexico - Oaxaca).<br />
Oncidium polyadenium (Ecuador to N. Peru).<br />
Oncidium polyodontum (SE. Brazil).<br />
Oncidium portillae (Ecuador).<br />
Oncidium posadarum (Colombia).<br />
Oncidium powellii (Panama).<br />
Oncidium praetextum (SE. Brazil).<br />
Oncidium prionochilum (Puerto Rico to Virgin Is.) (now synonym of Tolumnia prionochila)<br />
Oncidium pubes (Colombia, SE. Brazil to NE. Argentina).<br />
Oncidium pulchellum (Jamaica) (now synonym of Tolumnia pulchella)<br />
Oncidium pulvinatum (Brazil to NE. Argentina).<br />
Oncidium punctulatum (Panama).<br />
Oncidium pyramidale (W. South America).<br />
Oncidium pyxidophorum (Trop. America) (?).<br />
Oncidium quadrilobum (Hispaniola) (now synonym of Tolumnia quadriloba)<br />
Oncidium raniferum (SE. Brazil).<br />
Oncidium reductum (Bolivia).<br />
Oncidium reflexum (SW. Mexico)<br />
Oncidium regentii V.P.Castro & G.F.Carr (2005) (Brazil)<br />
Oncidium reichenbachii (Colombia to NW. Venezuela).<br />
Oncidium remotiflorum (Brazil).<br />
Oncidium retusum (Peru).<br />
Oncidium rhinoceros (Trop. America) (?).<br />
Oncidium riograndense (S. Brazil to NE. Argentina.<br />
Oncidium riopalenqueanum (Ecuador).<br />
Oncidium riviereanum (Brazil).<br />
Oncidium robustissimum (Brazil).<br />
Oncidium rodrigoi (Colombia).<br />
Oncidium rostrans (Colombia).<br />
Oncidium rutkisii (Venezuela).<br />
Oncidium sanderae (Peru - Huánuco) (now synonym of Psychopsis sanderae)<br />
Oncidium sarcodes (SE. Brazil).<br />
Oncidium saxicola (Colombia).<br />
Oncidium schillerianum (Peru).<br />
Oncidium schmidtianum (Trop. America) (?).<br />
Oncidium schunkeanum (Brazil).<br />
Oncidium schwambachiae (Brazil).<br />
Oncidium sclerophyllum (Costa Rica).<br />
Oncidium × scullyi (O. curtum × O. gravesianum) (SE. Brazil).<br />
Oncidium sellowii (Brazil).<br />
Oncidium semele (Ecuador).<br />
Oncidium sessile (Venezuela to Peru).<br />
Oncidium silvanoi (Peru).<br />
Oncidium silvanum (Brazil).<br />
Oncidium spegazzinianum (Argentina - Misiones).<br />
Oncidium sphacelatum (Mexico to C. America, SE. Venezuela).<br />
Oncidium sphegiferum (Brazil - Rio de Janeiro).<br />
Oncidium stelligerum (SW. Mexico).<br />
Oncidium stenobulbon (Costa Rica).<br />
Oncidium stenotis (Costa Rica to Ecuador).<br />
Oncidium storkii (Costa Rica).<br />
Oncidium suave (C. & SW. Mexico, El Salvador).<br />
Oncidium subcruciforme (Nicaragua).<br />
Oncidium suttonii (Mexico - Chiapas to El Salvador).<br />
Oncidium swartzii (Windward Is.- Martinique).<br />
Oncidium sylvestre (Cuba to Haiti) (now synonym of Tolumnia sylvestris)<br />
Oncidium tectum (Colombia).<br />
Oncidium tenellum (French Guiana).<br />
Oncidium tenuipes (Guatemala).<br />
Oncidium tetrotis (Colombia).<br />
Oncidium tigratum (Ecuador to Peru).<br />
Oncidium tigrinum (C. & SW. Mexico).<br />
Oncidium tipuloides (Peru).<br />
Oncidium toachicum (Ecuador).<br />
Oncidium trachycaulon (Colombia to Ecuador).<br />
Oncidium trichodes (N. Brazil).<br />
Oncidium trilobum (Peru).<br />
Oncidium trinasutum (Ecuador).<br />
Oncidium triquetrum (Jamaica) (now synonym of Tolumnia triquetra)<br />
Oncidium trulliferum (Brazil - Rio de Janeiro).<br />
Oncidium truncatum (Brazil - Mato Grosso).<br />
Oncidium tsubotae (Colombia).<br />
Oncidium tuerckheimii (Cuba to Hispaniola) (now synonym of Tolumnia tuerckheimii )<br />
Oncidium unguiculatum (C. & SW. Mexico).<br />
Oncidium unicolor (SE. Brazil).<br />
Oncidium uniflorum (SE. & S. Brazil).<br />
Oncidium urophyllum (Lesser Antilles) (now synonym of Tolumnia urophylla)<br />
Oncidium usneoides (Cuba) (now synonym of Tolumnia usneoides)<br />
Oncidium varicosum (Brazil to N. Argentina).<br />
Oncidium variegatum (S. Florida to Caribbean) (now synonym of Tolumnia variegata)<br />
Oncidium variegatum subsp. bahamense (S. Florida to Bahamas) (now synonym ofTolumnia bahamensis)<br />
Oncidium variegatum subsp. leiboldii (Cayman Is. to Cuba) (now synonym ofTolumnia leiboldii )<br />
Oncidium variegatum subsp. scandens (Haiti) (now synonym of Tolumnia scandens)<br />
Oncidium variegatum subsp. velutinum (Cuba) (now synonym of Tolumnia velutina)<br />
Oncidium vasquezii (Bolivia).<br />
Oncidium venustum (Brazil).<br />
Oncidium vernixium (Ecuador).<br />
Oncidium verrucosissimum (Paraguay to NE. Argentina).<br />
Oncidium versteegianum (Suriname to Ecuador) (now synonym of Psychopsis versteegiana)<br />
Oncidium viperinum (Bolivia to NW. Argentina).<br />
Oncidium virgulatum (Colombia to Ecuador).<br />
Oncidium volvox (NW. & N. Venezuela).<br />
Oncidium warmingii (S. Venezuela to Brazil).<br />
Oncidium warszewiczii (Costa Rica to Colombia).<br />
Oncidium weddellii (Bolivia).<br />
Oncidium welteri (Brazil - São Paulo).<br />
Oncidium wentworthianum (Mexico – Chiapas to El Salvador).<br />
Oncidium wheatleyanum (Brazil).<br />
Oncidium widgrenii (SE. & S. Brazil to Paraguay).<br />
Oncidium williamsii (Bolivia).<br />
Oncidium xanthocentron (Colombia).<br />
Oncidium xanthornis (NW. Venezuela to Ecuador).<br />
Oncidium zappii (Brazil).Paksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-62202395641777847642012-05-29T08:45:00.003+08:002012-07-10T04:22:50.836+08:00Nama Genus Anggrek | P-Q-R<img src="http://i1265.photobucket.com/albums/jj518/pesona67/genus-1.jpg" width="250" height="200" align="right" border="0" alt="genus anggrek pict"><br />
<br />
Pada nama genus anggrek dengan huruf depan abjad P - Q - R terdapat sekitar 181 genus yang dapat saya catat, diluar angka tersebut masih terdapat beberapa genus yang belum dapat saya ketahui.<br />
<br />
<font color="#0000ff">Klasifikasi Ilmiah</font><br />
<br />
<ul><li>Kerajaan : <font color="#0000ff">Plantae</font></li>
<li>Devisi: <font color="#0000ff">Magnoliophyta</font></li>
<li>Kelas: <font color="#0000ff">Liliopsida </font></li>
<li>Ordo : <font color="#0000ff">Asparagales</font></li>
<li>Family : <font color="#0000ff">Orchidaceae</font></li>
<li>Genus : seperti tersebut dalam tabel scroll berikut ini<br />
<br />
</ul><div align="center"><table border="1" style="width: 250px;"><tbody>
<tr> <th bgcolor="#F2F2F2" colspan="100%" scope="col">ANGGREK P-Q-R</th> </tr>
<tr><td><br />
<div style="background: #FFFFFF; border-color: #CCCCCC; font-family: arial; font-size: 12px; height: 250px; overflow: scroll; width: 250px;"><div style="background: #EFEFFB; color: black; overflow: hidden; padding: 0 px; text-align: left; width: 100%;"><br />
<ul><li>Pabstia</li>
<li>Pachites</li>
<li>Pachyphyllum</li>
<li>Pachyplectron</li>
<li>Pachystele</li>
<li>Pachystoma</li>
<li>Palmorchis</li>
<li>Palumbina</li>
<li>Panisea</li>
<li>Pantlingia</li>
<li>Paphinia</li>
<li>Paphiopedilum</li>
<li>Papilionanthe</li>
<li>Papillilabium</li>
<li>Papperitzia</li>
<li>Papuaea</li>
<li>Paracaleana</li>
<li>Paradisanthus</li>
<li>Paraphalaenopsis</li>
<li>Parapteroceras</li>
<li>Parasarchochilus</li>
<li>Paravanda Nelson Mandela</li>
<li>Pecteilis</li>
<li>Pedilochilus</li>
<li>Pedilonum</li>
<li>Pelatantheria</li>
<li>Pelexia</li>
<li>Pennilabium</li>
<li>Peristeranthus</li>
<li>Peristeria</li>
<li>Peristylus</li>
<li>Pescatobollea</li>
<li>Pescatoria</li>
<li>Phaiocalanthe</li>
<li>Phaiocymbidium</li>
<li>Phaius</li>
<li>Phalaenopsis</li>
<li>Phloeophila</li>
<li>Pholidota</li>
<li>Phragmipaphium</li>
<li>Phragmipedium</li>
<li>Phragmorchis</li>
<li>Phreatia</li>
<li>Phymatidium</li>
<li>Physoceras</li>
<li>Physogyne</li>
<li>Pilophyllum</li>
<li>Pinalia</li>
<li>Piperia</li>
<li>Pityphyllum</li>
<li>Platanthera</li>
<li>Platycoryne</li>
<li>Platyglottis</li>
<li>Platylepis</li>
<li>Platyrhiza</li>
<li>Platystele</li>
<li>Platythelys</li>
<li>Plectochilus</li>
<li>Plectorrhiza</li>
<li>Plectrelminthus</li>
<li>Plectrophora</li>
<li>Pleione</li>
<li>Pleurothallis</li>
<li>Pleurothallopsis</li>
<li>Plocoglottis</li>
<li>Poaephyllum</li>
<li>Podangis</li>
<li>Podochilus</li>
<li>Pogonia</li>
<li>Pogoniopsis</li>
<li>Polycycnis</li>
<li>Polyotidium</li>
<li>Polyradicion</li>
<li>Polystachya</li>
<li>Pomatocalpa</li>
<li>Ponera</li>
<li>Ponerorchis</li>
<li>Ponthieva</li>
<li>Porolabium</li>
<li>Porpax</li>
<li>Porphyrodesme</li>
<li>Porphyroglottis</li>
<li>Porphyrostachys</li>
<li>Porroglossum</li>
<li>Porrorhachis</li>
<li>Potinara</li>
<li>Powellara</li>
<li>Prescottia</li>
<li>Pristiglottis</li>
<li>Promenaea</li>
<li>Prosavola</li>
<li>Prosthechea</li>
<li>Prosyclia</li>
<li>Protoceras</li>
<li>Pseudacoridium</li>
<li>Pseuderia</li>
<li>Pseudocentrum</li>
<li>Pseudocranichis</li>
<li>Pseudoeurystyles</li>
<li>Pseudogoodyera</li>
<li>Pseudohexadesmia</li>
<li>Pseudolaelia</li>
<li>Pseudorchis</li>
<li>Pseudovanilla</li>
<li>Psilochilus</li>
<li>Psychilis</li>
<li>Psychopsiella</li>
<li>Psychopsis</li>
<li>Psygmorchis</li>
<li>Pterichis</li>
<li>Pteroceras</li>
<li>Pteroglossa</li>
<li>Pteroglossaspis</li>
<li>Pterostemma</li>
<li>Pterostylis</li>
<li>Pterygodium</li>
<li>Pygmaeorchis</li>
<li>Pyrorchis</li>
<li>Quekettia</li>
<li>Quisqueya</li>
<li>Rangaeris</li>
<li>Rauhiella</li>
<li>Raycadenco</li>
<li>Reichenbachanthus</li>
<li>Renanopsis</li>
<li>Renanstylis</li>
<li>Renantanda</li>
<li>Renanthera</li>
<li>Renantherella</li>
<li>Restrepia</li>
<li>Restrepiella</li>
<li>Restrepiopsis</li>
<li>Rhaesteria</li>
<li>Rhamphorhynchus</li>
<li>Rhinerrhiza</li>
<li>Rhinochilus</li>
<li>Rhizanthella</li>
<li>Rhomboda</li>
<li>Rhyncanthe</li>
<li>Rhyncatlaelia</li>
<li>Rhyncattleanthe</li>
<li>Rhynchobrassoleya</li>
<li>Rhynchodenia</li>
<li>Magic</li>
<li>Wand</li>
<li>Rhynchogyna</li>
<li>Rhyncholaelia</li>
<li>Rhyncholaeliocattleya</li>
<li>Rhynchomyrmeleya</li>
<li>Rhynchophreatia</li>
<li>Rhynchosophrocattleya</li>
<li>Rhynchostele</li>
<li>Rhynchostylis</li>
<li>Rhynchovola</li>
<li>Rhyntonleya</li>
<li>Rosella's</li>
<li>Little</li>
<li>Leopard</li>
<li>Rhytionanthos</li>
<li>Ridleyella</li>
<li>Rimacola</li>
<li>Risleya</li>
<li>Robiquetia</li>
<li>Rodrichilus</li>
<li>Rodriguezia</li>
<li>Rodrigueziella</li>
<li>Rodrigueziopsis</li>
<li>Rodrumnia</li>
<li>Roeperocharis</li>
<li>Rolfeara</li>
<li>Rossioglossum</li>
<li>Rudolfiella</li>
<li>Rumrillara</li>
<li>Rusbyella</li>
</ul></div></div></td></tr>
</tbody></table></div>Paksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-40311981405488909212012-04-27T05:27:00.000+08:002012-04-27T05:27:38.034+08:00Pengertian Kultur Jaringan<img src="http://i1265.photobucket.com/albums/jj518/pesona67/kultur-jaringan-1.jpg" width="250" height="200" align="right" border="0" alt="kultur jaringan"><br />
<br />
<font color="#0000ff">Pengertian</font><br />
<br />
<font color="#0000ff">Kultur jaringan</font> adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik (steril/bebas hama), sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri dan tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali.<br />
<br />
<font color="#0000ff">Prinsip</font><br />
<br />
Teknik <font color="#0000ff">kultur jaringan</font> memanfaatkan prinsip perbanyakan tumbuhan secara vegetatif. Berbeda dari teknik perbanyakan tumbuhan secara konvensional, teknik <font color="#0000ff">kultur jaringan</font> dilakukan dalam kondisi <b>aseptik</b> di dalam botol kultur dengan medium khusus dan dalam kondisi tertentu. Karena itu teknik ini sering kali disebut <font color="#0000ff">kultur in vitro</font>. Dikatakan in vitro (bahasa Latin), berarti <b>"di dalam kaca"</b> karena jaringan tersebut dibiakkan di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. <br />
<br />
Teori dasar dari kultur in vitro ini adalah <font color="#0000ff">Totipotensi</font>. Teori ini mempercayai bahwa setiap bagian tanaman dapat berkembang biak karena seluruh bagian tanaman terdiri atas jaringan-jaringan hidup. Oleh karena itu, semua organisme baru yang berhasil ditumbuhkan akan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya.<br />
<br />
<font color="#0000ff">Prasyarat</font><br />
<br />
Pelaksanaan teknik ini memerlukan berbagai prasyarat untuk mendukung kehidupan jaringan yang dibiakkan. Hal yang paling esensial adalah wadah (botol kultur) dan media tumbuh yang steril. Media adalah tempat bagi jaringan untuk tumbuh dan mengambil nutrisi yang mendukung kehidupan jaringan. Media tumbuh menyediakan berbagai bahan/nutrisi yang diperlukan jaringan untuk hidup dan memperbanyak dirinya.<br />
<br />
<font color="#0000ff">Media</font><br />
<br />
Ada dua penggolongan media tumbuh: media padat dan media cair. Media padat pada umumnya berupa padatan gel, seperti agar, dimana nutrisi dicampurkan pada agar. <br />
<br />
Media cair adalah nutrisi yang dilarutkan di air. Media cair dapat bersifat tenang atau dalam kondisi selalu bergerak, tergantung kebutuhan. Komposisi media yang digunakan dalam kultur jaringan dapat berbeda komposisinya. Perbedaan komposisi media dapat mengakibatkan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan eksplan yang ditumbuhkan secara in vitro.<br />
<br />
Media <b>Murashige dan Skoog (MS)</b> sering digunakan karena cukup memenuhi unsur hara makro, mikro dan vitamin untuk pertumbuhan tanaman.<br />
<br />
Nutrien yang tersedia di media berguna untuk metabolisme, dan vitamin pada media dibutuhkan oleh organisme dalam jumlah sedikit untuk regulasi. Pada media MS, tidak terdapat zat pengatur tumbuh (ZPT) oleh karena itu ZPT ditambahkan pada media (eksogen). ZPT atau hormon tumbuhan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Interaksi dan keseimbangan antara ZPT yang diberikan dalam media (eksogen) dan yang diproduksi oleh sel secara endogen menentukan arah perkembangan suatu kultur.<br />
<br />
Penambahan hormon tumbuhan atau zat pengatur tumbuh pada jaringan parenkim dapat mengembalikan jaringan ini menjadi meristematik kembali dan berkembang menjadi jaringan adventif tempat pucuk, tunas, akar maupun daun pada lokasi yang tidak semestinya. Proses ini dikenal dengan peristiwa dediferensiasi. Dediferensiasi ditandai dengan peningkatan aktivitas pembelahan, pembesaran sel, dan perkembangan jaringan.<br />
<br />
<font color="#0000ff">Metode</font><br />
<br />
Metode perbanyakan tanaman secara in vitro dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu melalui perbanyakan tunas dari mata tunas apikal, melalui pembentukan tunas adventif, dan embriogenesis somatik, baik secara langsung maupun melalui tahap pembentukan kalus.<br />
<br />
Ada beberapa tipe jaringan yang digunakan sebagai eksplan dalam pengerjaan kultur jaringan. Pertama adalah jaringan muda yang belum mengalami diferensiasi dan masih aktif membelah (meristematik) sehingga memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi. Jaringan tipe pertama ini biasa ditemukan pada tunas apikal, tunas aksiler, bagian tepi daun, ujung akar, maupun kambium batang. <br />
<br />
Tipe jaringan yang kedua adalah jaringan parenkima, yaitu jaringan penyusun tanaman muda yang sudah mengalami diferensiasi dan menjalankan fungsinya.[10]Contoh jaringan tersebut adalah jaringan daun yang sudah berfotosintesis dan jaringan batang atau akar yang berfungsi sebagai tempatcadangan makanan.<br />
<br />
<i>Sumber literatur : http://id.wikipedia.org</i>Paksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-42551017045917802912012-04-26T17:24:00.000+08:002012-04-26T17:24:53.856+08:00Sejarah Perkembangan Teori Kultur Jaringan<br/><br />
<br />
Sejarah kultur jaringan sebenarnya sejalan dengan sejarah perkembangan botani. Beberapa ahli jaman dulu sudah meramalkan bahwa perbanyakan kultur jaringan dapat dilaksanakan. Pemikiran ini didasarkan pada penemuan para ahli yan mendahului mereka serta penemuan mereka sendiri. (Katuuk, 1989).<br />
<br />
Pada abad 17 seorang ahli matematika Robert Hooke telah menemukan sel. Ia mengatakan bahwa sel-sel dapat disamakan dengan batu-batu bangunan alamiah. <br />
<br />
Kemudian pada tahun 1838 -1839, seorang ahli Biologi M. V. Schleiden dan Theodore Schwann yang telah memfokuskankan perhatiannya pada kehidupan sel, menemukan satu konsep baru, bahwa satu sel dapat tumbuh sendiri walaupun telah terpisah dari tanaman induknya. Mereka mengemukakan bahwa segala peristiwa rumit yang terjadi dalam tubuh organisme selama hidup, bersumber pada sel. Dari konep inilah tumbuh pernyataan bahwa satu sel mempunyai kemampuan untuk berkembang. Sel berkembang dengan jalan regenerasi sehingga pada satu saat akan terbentuk satu tanaman sempurna. Kemampuan regenerasi ini disebut “totipotency”. (Katuuk, 1989).<br />
<br />
Beberapa ahli yang juga telah bekerja mengisi sejarah perkembangan Botani abad 19, adalah Charles Darwin, Louis Pasteur, Justus Van Liebig, Johan Knopp, dan Rechinger. Charles Darwin dikenal dengan julukan “raja penamat”, menemukan hormon pada koleoptil sebangsa rumput. Kemudian Louis Pasteur yan menentang aliran “generatio spontanea” mengemukakan pentingnya sterilisasi. Pada akhir abad 19, Johan Knopp (1817 – 1891) menemukan 10 unsur hara yan penting bagi pertumbuhan tanaman. Dengan penemuannya ini ia dikenal dengan “Knop’s Solution”, beberapa tahun setelah Knopp, Rechinger (1893) telah mencoba mengambil potongan kecil batang poplar dan beet, kemudian memelihara bahan-bahan ini di atas kertas filter lembab. Dari percobaan ini ia menemukan pertumbuhan kalus. Dengan mengurangi ukuran potongan tanaman akhirnya ia mengambil kesimpulan bahwa ukuran yang paling baik adalah ukuran kecil namun tidak kurang dari 1,5 cm. (Katuuk, 1989).<br />
<br />
Kira-kira pada permulaan abad ini, beberapa ahli botani mengembangkan suatu teori, bahwa sel atau jaringan tanaman pada dasarnya dapat ditanam secara terpisah dalam suatu kultur. Sel dan jaringan yang ditanam dengan cara ini memiliki kemampuan untuk regenerasi bagian-bagian yang diperlukan, dalam upayanya untuk bisa tumbuh dengan normal, membentuk kembali menjadi tanaman yang utuh. (Whaterel, 1982).<br />
<br />
Dengan kata lain, bahwa di dalam masing-masing sel tanaman mungkin mengandung informasi genetik atau sarana fisiologis tertentu yang mampu membentuk tanaman lengkap bila ditempatkan dalam lingkungan yang sesuai. Kemampuan inilah yang kemudian dikenal sebagai totipotensi. (Whaterel, 1982).<br />
<br />
Pada permulaan abad ke 20 konsep totipotensi terus dikembangkan. Gottlieb Hamberlant seorang ahli Botani bangsa Jerman pada tahun 1902 melanjutkan konsep totipotensi ini secara bersungguh-sungguh. Ia menekankan bahwa embrio tanaman dapat tumbuh dengan jalan memelihara sel-sel vegetatif. Walaupun percobaannya gagal namun ia memastikan bahwa sifat totipotensi yan dimiliki oleh sel menyebabkan sel dapat dipisahkan dan dipelihara pada media tumbuh. Bila medianya cocok, sel yang dipisahkan itu akan melanjutkan kehidupannya dan berkembang menjadi satu tanaman baru (Kyte 1987, dalam Katuuk, 1989).<br />
<br />
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk membuktikan pendapat ini. Namun pada saat itu belum berhasil, karena kurangnya pengetahuan para peneliti, khususnya dalam hal kebutuhan nutrisi dan hormone untuk pertumbuhan. Baru beberapa waktu kemudian, yaitu sejak diketemukannya dua macam hormon tanaman, yaitu asam indol asetat dan asam naftalenasetat, telah mulai berhasil dilakukan kultur organ (1920). kultur jaringan (1939). Hingga sekarang kedua hormon tanaman tersebut diyakini memiliki peranan sangat penting artinya dalam kultur jaringan modern. Pada masa-masa tersebut, yaitu masa-masa awal dimana era kultur jaringan baru mulai dikenal, jarang sekali orang dapat berhasil melakukan regenerasi akar, pucuk tanaman, dan organ tanaman lain secara kultur jaringan, sehingga pada saat itu orangpun mulai mempertanyakan kebenaran teori totipotensi tersebut. (Whaterel, 1982).<br />
<br />
Sesudah Hamberlant, menjalani tahun-tahun pada abad 20, penelitian tentang kultur jaringan tanaman berkembang pesat. Berikut ini adalah rentetan peristiwa penting yan mengisi sejarah perkembangan kultur jaringan sesudah Hamberlant, dirangkum dari Pierik, (1987), Gautherett (1982), dan Butenko (1968). <br />
<br />
Keterangan ini disusun secara sistematik menurut tahun penemuan :<br />
<br />
1922 Knudson menemukan germinasi asimbiotik biji tanaman angrek secara in vitro.<br />
Pengembangan metode kultivasi kultur jaringan dimulaikan oleh dua oran saintis yang sudah bertahun-tahun berusaha bekerja di bidan ini. Mereka adalah White P., dan Gautheret R.<br />
<br />
1934 White P., sesudah bertahun-tahun gagal, pada tahun ini berhasil mengkulturkan ujung akar tomat. Pada tahun yang sama Gautheret L., mengkulturkan in vitro jaringan kambium tanaman Acer pseudoplanatus, Salix caparaea, dan Sambucus nigra. Pada saat ini ide tentang kultur jaringan dapat dikatakan sudah tercapai namun oleh karena eksplant tidak dipindahkan ke media yang baru, maka perkembangan terhenti sesudah berumur 15 – 18 bulan. Dikatakan bahwa pada saat itu media ternyata kekurangan beberapa unsur yang berfungsi untuk pembelahan sel. <br />
<br />
1939 P. R. White seorang peneliti dari Amerika (yang sekarang dianggap sebagai Bapak Kultur Jaringan) melaporkan sejumlah hasil penelitiannya tentang keberhasilan ia menumbuhkan sejumlah tunas dari potongan-potongan kalus tembakau yan ditanam dalam medium cair. (Whaterel, 1982).<br />
<br />
Walaupun sampai saat itu ia belum berhasil menumbuhkan akar dari tunas-tunas yang diteliti, suatu lankah maju di bidang perbanyakan kultur jaringan telah berhasil dicapai dalam upaya untuk membuktikan sebagian kebenaran dari teori totipotensi. (Whaterel, 1982).<br />
<br />
1940 Seorang ahli yang lain, Folke Skoog, ahli fisiologi tanaman dari Universitas Winconsin pada tahun melanjutkan penelitian-penelitian yang dilakukan White dan telah berhasil membuktikan, bahwa hormon-hormon auksin, yaitu IAA dan NAA (yang pada waktu itu dikenal sebagai pemacu pertumbuhan akar dari potongan-potongan dahan), ternyata mampu menghambat awal pertumbuhan tunas. Selanjutnya dengan percobaan-percobaannya menggunakan kultur jaringan tembakau, dia mulai mencari senyawa-senyawa kimia yang dapat berinteraksi dengan senyawa-senyawa auksin serta senyawa-senyawa yang memacu pertumbuhan tunas. (Whaterel, 1982).<br />
<br />
1941 Van Overbeek mula-mula menggunakan air kelapa (yang mengandung faktor perangsang pembelahan sel) dalam mengkulturkan embrio Datura.<br />
<br />
1943 White menerbitkan bukunya “A Handbook of Plant Tissue Culture” yang memuat pengetahuan serta hasil penemuan pada jaman itu.<br />
<br />
1944 Skoog mula-mula mendapatkan tunas adventif dari hasil kultur jaringan.<br />
<br />
1945-1946 Loo Shi Wei, pertama-tama mengkulturkan apex batang.<br />
<br />
1949 Vaccin dan Went menciptakan medium Vacin dan Went.<br />
<br />
1950 Folke Skoog bersama-sama dengan muridnya berhasil menemukan adanya efek pemacu pembentukan tunas yang disebabkan oleh senyawa-senyawa fosfat anorganik maupun senyawa-senyawa organic, yaitu adenine dan adenosin. (Whaterel, 1982).<br />
<br />
1952 Morel dan Martin pertama-tama menemukan dahlia yan bebas virus dari hasil kultur meristem.<br />
<br />
1954 Muir et al pertama-tama mendapatkan tanaman dari kultur sel. Wetmore, R. H., dan Sorkin S., mengembangkan teori Hamberlant tentang organogenesis yan sekarang dikenal dengan mikropropagasi.<br />
<br />
1955, kelompok Skoog menemukan kinetin, yaitu hormone golongan sitokinin yang pertama kali ditemukan. (Whaterel, 1982).<br />
<br />
1957 Skoog dan Miller melaporkan hasil penelitian mereka yang sekarang telah dianggap klasik,yaitu mengemukakan ratio sitokinin dan auxin untuk mengatur pembentukkan organ. Mereka menulis satu artikel tentan “Chemical Regulation of Growth and Organ Formulation in Plant Tissue Cultured in Vitro” mengenai keterkaitan kedua golongan hormone, auksin dan sitokinin dalam pengaturan regenerasi akar dan tunas. Penelitian ini selanjutnya menjadi landasan berbagai upaya pembiakan secara kultur jaringan. (Whaterel, 1982). <br />
<br />
Skoog menyadari besarnya potensi ekonomi dari hasil penelitian-penelitiannya, selanjutnya semakin menekuni bidang kultur jaringan bersama-sama murud-murid dan teman-temannya. (Whaterel, 1982).<br />
<br />
Torrey J. C., mendemonstrasikan pembelahan sel yang diisolasikan.<br />
<br />
1958 Reinert dan Steward, menemukan regenerasi proembrio dari suspensi sel Daucus carota.<br />
K. V. Thimann dari Universitas Harvard melaporkan penemuan-penemuannya pada beberapa kali penerbitan yang dimulai tahun 1958, bahwa hormon-hormon sitokinin mampu melawan efek pertumbuhan tunas apical. Dan mereka berhasil pula membuktikan, bahwa kinetin bersifat memacu pertumbuhan tunas lateral yan biasanya tidak terlihat nyata akibat penaruh dari tunas apical pucuk tanaman. Hal inilah yan selanjutnya menjadi dasar fisiologis dalam upaya meningkatkan jumlah cabang-cabang lateral, yang seperti diketahui sangat penting artinya bai pembiakan secara kultur jaringan. Dalam tahun-tahun berikutnya, banyak peneliti yan memberikan sumbangan pengetahuan yang menunjang keberhasilan usaha pembiakan secara kultur jaringan tersebut.<br />
<br />
1960 Cocking E. C., memperoleh sejumlah protoplast dengan jalan degradasi dinding sel menggunakan enzyme.<br />
<br />
Morel mempropagasikan tanaman angrek melalui kultur meristem.<br />
<br />
1962 Murashige T., dan Skoog F., mengembangkan formulasi media kultur yan amat terkenal dan sampai sekarang dipakai di dunia internasional, yaitu media Murashige-Skoog. (Whaterel, <br />
<br />
1982). Di sini peranan Murashige sangat penting artinya, karena selain telah memberi sumbangan pengetahuan dasar kultrur sel dan jaringan, usahanya telah mengarah ke penerapan di bidang pembiakan secara kultur jaringan dalam skala komersial. Murashige bersama murid-muridnya di Universitas California telah menyusun prosedur lenkap pembiakan kultur jaringan dari sejumlah besar spesies tanaman yang diketahui bernilai ekonomi tinggi. Pengembangan hasil karya tersebut selanjutnya mendorong pertumbuhan industri-industri pembiakan secara kultur jaringan di Amerika Serikat. (Whaterel, 1982). <br />
<br />
1964 Guha S., dan Maheshwari S. C., mendapatkan embrio haploid yan berkembang dari sel polen tanaman Datura.<br />
<br />
1965 Vasil dan Hamberlant, berhasil mendapatkan differensiasi sel tembakau yang diisolasikan.<br />
<br />
1967 Bourin J. P., dan Nitch J. P., mendapat tanaman haploid dari kultur serbuk tembakau.<br />
<br />
1969 Erickson & Jonassen melakukan isolasi protoplas dari suspensi sel Hapopappus.<br />
<br />
1970 Power melakukan fusi protoplas.<br />
<br />
1971 Takebe et al mula-mula mendapatkan tanaman hasil regenerasi protoplast.<br />
<br />
1977 Chilton, et al berhasil mengintegrasikan DNA T-plasmid dari Agribacterium tumefaciens pada tanaman.<br />
<br />
1981 Larkins dan Skowcroft, pertama-tama memperkenalkan variasi somaklonal.<br />
(Katuuk, 1989).<br />
<br />
1985 Perkembangan transfer gen pada tanaman berkembang cepat, seperti penggunaan Agrobacterium, particle bombardment (gen gun), electroporasi, mikroinjeksi.<br />
<br />
1990 Perkembangan rekayasa genetik dan metabolic pada tananaman berkembang dengan pesat. Pemasaran produk-produk rekayasa genetik.Paksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-82957189443226987662012-04-26T15:51:00.004+08:002012-06-11T10:16:16.675+08:00Nama Genus Anggrek | M-N-O<img src="http://i1265.photobucket.com/albums/jj518/pesona67/genus-1.jpg" width="250" height="200" align="right" border="0" alt="genus anggrek pict"><br />
<br />
Pada nama genus anggrek dengan huruf depan abjad M - N - O terdapat sekitar 130 genus yang dapat saya catat, diluar angka tersebut masih terdapat beberapa genus yang belum dapat saya ketahui.<br />
<br />
<font color="#0000ff">Klasifikasi Ilmiah</font><br />
<br />
<ul><li>Kerajaan : <font color="#0000ff">Plantae</font></li>
<li>Devisi: <font color="#0000ff">Magnoliophyta</font></li>
<li>Kelas: <font color="#0000ff">Liliopsida </font></li>
<li>Ordo : <font color="#0000ff">Asparagales</font></li>
<li>Family : <font color="#0000ff">Orchidaceae</font></li>
<li>Genus : seperti tersebut dalam tabel scroll berikut ini<br />
</ul><div align="center"><table border="1" style="width: 250px;"><tbody>
<tr> <th bgcolor="#F2F2F2" colspan="100%" scope="col">ANGGREK M-N-O</th> </tr>
<tr><td><br />
<div style="background: #FFFFFF; border-color: #CCCCCC; font-family: arial; font-size: 12px; height: 250px; overflow: scroll; width: 250px;"><div style="background: #EFEFFB; color: black; overflow: hidden; padding: 0 px; text-align: left; width: 100%;"><br />
<ul><li>Macodes</li>
<li>Macradenia</li>
<li>Macroclinium</li>
<li>Macropodanthus</li>
<li>Malaxis</li>
<li>Malleola</li>
<li>Manniella</li>
<li>Mantinara</li>
<li>Margelliantha</li>
<li>Marriottara</li>
<li>Masdevallia</li>
<li>Mastigion</li>
<li>Maumeneara</li>
<li>Maxillaria</li>
<li>Mediocalcar</li>
<li>Megalorchis</li>
<li>Megalotus</li>
<li>Megastylis</li>
<li>Meiracyllium</li>
<li>Menadenium</li>
<li>Mendoncella</li>
<li>Mendonsella</li>
<li>Mesadenella</li>
<li>Mesadenus</li>
<li>Mesoglossum</li>
<li>Mesospinidium</li>
<li>Mexicoa</li>
<li>Mexipedium</li>
<li>Microcoelia</li>
<li>Micropera</li>
<li>Microphytanthe</li>
<li>Microsaccus</li>
<li>Microtatorchis</li>
<li>Microterangis</li>
<li>Microthelys</li>
<li>Microtis</li>
<li>Miltassia</li>
<li>Miltonia</li>
<li>Miltoniopsis</li>
<li>Mischobulbum</li>
<li>Mobilabium</li>
<li>Moerenhoutia</li>
<li>Mokara</li>
<li>Monadenia</li>
<li>Monanthos</li>
<li>Monomeria</li>
<li>Monophyllorchis</li>
<li>Monosepalum</li>
<li>Mormodes</li>
<li>Mormolyca</li>
<li>Mycaranthes</li>
<li>Myoxanthus</li>
<li>Myrmecatavola Frances Fox 'Sun Spot'</li>
<li>Myrmechis</li>
<li>Myrmecocattleya</li>
<li>Myrmecophila</li>
<li>Myrosmodes</li>
<li>Mystacidium</li>
<li>Nabaluia</li>
<li>Nageliella</li>
<li>Nanodes</li>
<li>Neobathiea</li>
<li>Neobenthamia</li>
<li>Neobolusia</li>
<li>Neoclemensia</li>
<li>Neocogniauxia</li>
<li>Neodryas</li>
<li>Neoescobaria</li>
<li>Neofinetia</li>
<li>Neogardneria</li>
<li>Neogyna</li>
<li>Neolehmannia</li>
<li>Neomoorea</li>
<li>Neopabstopetalum</li>
<li>Neotinea</li>
<li>Neottia</li>
<li>Neottianthe</li>
<li>Neowilliamsia</li>
<li>Nephelaphyllum</li>
<li>Nephrangis</li>
<li>Nervilia</li>
<li>Neuwiedia</li>
<li>Nidema</li>
<li>Nigritella</li>
<li>Nothodoritis</li>
<li>Nothostele</li>
<li>Notylia</li>
<li>Oberonia</li>
<li>Octarrhena</li>
<li>Octomeria</li>
<li>Odontioda</li>
<li>Odontobrassia</li>
<li>Odontochilus</li>
<li>Odontocidium</li>
<li>Odontoglossum</li>
<li>Odontorrhynchus</li>
<li>Oeceoclades</li>
<li>Oeonia</li>
<li>Oeoniella</li>
<li>Oerstadella</li>
<li>Olgasis</li>
<li>Oligophyton</li>
<li>Oliveriana</li>
<li>Omoea</li>
<li>Oncidium</li>
<li>Oncidumnia</li>
<li>Ophidion</li>
<li>Ophrys</li>
<li>Opsistylis</li>
<li>Orchipedum</li>
<li>Orchis</li>
<li>Oreorchis</li>
<li>Orestias</li>
<li>Orleanesia</li>
<li>Ornithocephalus</li>
<li>Ornithochilus</li>
<li>Ornithophora</li>
<li>Orthoceras</li>
<li>Osmoglossum</li>
<li>Ossiculum</li>
<li>Osyricera</li>
<li>Otochilus</li>
<li>Otoglossum</li>
<li>Otostylis</li>
</ul></div></div></td></tr>
</tbody></table></div>Paksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-87968156749653373742012-04-18T05:16:00.000+08:002012-04-18T05:16:43.683+08:00Bulbophyllum<img src="http://i1265.photobucket.com/albums/jj518/pesona67/Bulbophillum-frostii.jpg" width="250" height="200" align="right" border="0" alt="Bulbophyllum"><br />
<br />
Genus <font color="#0000ff">Bulbophyllum</font> adalah yang terbesar dalam keluarga anggrek(<i>Orchidaceae</i>). Sampai saat ini hampir 3000 spesies telah tercatat.<br />
<br />
<font color="#0000ff">Bulbophyllum</font> telah menyebar secara luas. Jenis anggrek ini ditemukan dari Amerika, Afrika dan Madagaskar (juga pulau-pulau terdekat),Asia Tenggara, Filipina, Irian Barat dan Papua Nugini, Australia Timur (terutama tropis)dan Kepulauan Pasifik Barat.<br />
<br />
Genus Genus <font color="#0000ff">Bulbophyllum</font> juga mencakup ragam bentuk tanaman yang luar biasa dari bentuk vegetatif, dari tanaman tinggi dengan tongkat seperti batang. Anggota lain adalah epifit terjumbai,dan cukup banyak yang telah mengembangkan dedaunan segar untuk yang lebih besar atau lebih kecil. Satu spesies hampir menjadi gundul dan menggunakan pseudobulbs sebagai organfotosintesis.<br />
<br />
Bentuk bunga, meskipun beragam, memiliki struktur dasar biru yang berfungsi untuk mengidentifikasi genus ini. Pusat keragaman <font color="#0000ff">Bulbophyllum</font> ada di Irian Barat dan New Guinea yang tampaknya menjadi habitat anggrek ini berevolusi.<br />
<br />
<center><iframe width="420" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/A1mT1v1g04Q" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></center><br />
<br />
<font color="#0000ff">Klasifikasi Ilmiah</font><br />
<br />
<ul><li>Kerajaan : <font color="#0000ff">Plantae</font></li>
<li>Devisi: <font color="#0000ff">Magnoliophyta</font></li>
<li>Kelas: <font color="#0000ff">Liliopsida </font></li>
<li>Ordo : <font color="#0000ff">Asparagales</font></li>
<li>Family : <font color="#0000ff">Orchidaceae</font></li>
<li>Genus : <font color="#0000ff">Bulbophyllum</font></li>
<li>Spesies : </li></ul>Bulbophyllum (B. carunculatum x B. dearei)<br />
Bulbophyllum (B. lobbii x B. wendlandianum)<br />
Bulbophyllum (longisepalum X grandiflorum)<br />
Bulbophyllum (rothschildianum X echinolabium)<br />
Bulbophyllum A-doribil Anna Roth<br />
Bulbophyllum A-doribil Lava Flow<br />
Bulbophyllum A-doribil Spider<br />
Bulbophyllum Cindy Dukes<br />
Bulbophyllum Daisy Chain<br />
Bulbophyllum Doris Dukes<br />
Bulbophyllum Eed<br />
Bulbophyllum Elizabeth Ann 'Buckleberry'<br />
Bulbophyllum Fascination<br />
Bulbophyllum Gardiner Allan<br />
Bulbophyllum Gardiner Robert<br />
Bulbophyllum Goody Goody<br />
Bulbophyllum Jersey<br />
Bulbophyllum Lion King<br />
Bulbophyllum Louis Sander<br />
Bulbophyllum Meen Garuda<br />
Bulbophyllum Meen Ocean Brocade<br />
Bulbophyllum Memoria Richard Mizuta<br />
Bulbophyllum Michael Wright<br />
Bulbophyllum Michael Wright<br />
Bulbophyllum Perseus<br />
Bulbophyllum Rungsan Viraphandhu<br />
Bulbophyllum Sheryl Kurizaki<br />
Bulbophyllum Supat Worawongwasu<br />
Bulbophyllum Tee Sprite Claw<br />
Bulbophyllum Thai Spider<br />
Bulbophyllum Tsiku Taurus<br />
Bulbophyllum Wilbur Chang<br />
Bulbophyllum Wilmar Candy Stripes<br />
Bulbophyllum Wilmar Galaxy Star<br />
Bulbophyllum Wilmar Galaxy Star x basisetum<br />
Bulbophyllum Wilmar Sunrise<br />
Bulbophyllum Worayuth White Fang<br />
Bulbophyllum abbreviatum<br />
Bulbophyllum abbrevilabium<br />
Bulbophyllum acuminatum<br />
Bulbophyllum acutebracteatum<br />
Bulbophyllum aeolium<br />
Bulbophyllum aestivale<br />
Bulbophyllum aff. trachyanthum<br />
Bulbophyllum affine<br />
Bulbophyllum agastor<br />
Bulbophyllum alagense<br />
Bulbophyllum alcicorne<br />
Bulbophyllum alticola<br />
Bulbophyllum ambrosia<br />
Bulbophyllum amesianum<br />
Bulbophyllum anceps<br />
Bulbophyllum andersonii<br />
Bulbophyllum angustifolium<br />
Bulbophyllum annandalei<br />
Bulbophyllum antenniferum<br />
Bulbophyllum apodum<br />
Bulbophyllum apodum<br />
Bulbophyllum arachnoideum<br />
Bulbophyllum arfakianum<br />
Bulbophyllum artostigma<br />
Bulbophyllum asperulum<br />
Bulbophyllum auratum<br />
Bulbophyllum baileyi<br />
Bulbophyllum barbavagabundum<br />
Bulbophyllum barbigerum<br />
Bulbophyllum basisetum<br />
Bulbophyllum beccarii<br />
Bulbophyllum bicolor 'Wilson's Delight'<br />
Bulbophyllum biflorum<br />
Bulbophyllum bisetum<br />
Bulbophyllum bittnerianum<br />
Bulbophyllum blepharistes<br />
Bulbophyllum bowkettiae<br />
Bulbophyllum bracteatum<br />
Bulbophyllum brevibrachiatum<br />
Bulbophyllum brevilabium<br />
Bulbophyllum burfordiense<br />
Bulbophyllum calceolus<br />
Bulbophyllum caloglossum<br />
Bulbophyllum calviventer<br />
Bulbophyllum calyptratum var graminifolium<br />
Bulbophyllum cameronense<br />
Bulbophyllum careyanum<br />
Bulbophyllum carunculatum<br />
Bulbophyllum catenulatum<br />
Bulbophyllum cauliflorum<br />
Bulbophyllum cernuum<br />
Bulbophyllum cheiri<br />
Bulbophyllum cheiropetalum<br />
Bulbophyllum chrysendetum<br />
Bulbophyllum clandestinum<br />
Bulbophyllum clandestinum<br />
Bulbophyllum cleistogamum<br />
Bulbophyllum cleistogamum<br />
Bulbophyllum clipeibulbum<br />
Bulbophyllum cochleatum<br />
Bulbophyllum cominsii<br />
Bulbophyllum compressum<br />
Bulbophyllum conchophyllum<br />
Bulbophyllum concinnum<br />
Bulbophyllum coniferum<br />
Bulbophyllum contortisepalum<br />
Bulbophyllum cootesii<br />
Bulbophyllum cornutum<br />
Bulbophyllum corolliferum<br />
Bulbophyllum coweniorum<br />
Bulbophyllum crassipes<br />
Bulbophyllum croceum<br />
Bulbophyllum cruciatum<br />
Bulbophyllum cruentum<br />
Bulbophyllum cumingii<br />
Bulbophyllum cupreum<br />
Bulbophyllum cuspidipetalum<br />
Bulbophyllum dayanum<br />
Bulbophyllum dearei<br />
Bulbophyllum dearei x Bulbophyllum facetum<br />
Bulbophyllum decurviscapum<br />
Bulbophyllum dennisii<br />
Bulbophyllum dentiferum<br />
Bulbophyllum digoelense<br />
Bulbophyllum dissitiflorum<br />
Bulbophyllum dolichoblepharon<br />
Bulbophyllum echinolabium<br />
Bulbophyllum echinolabium x mandibulare<br />
Bulbophyllum ecornutum<br />
Bulbophyllum elassoglossum<br />
Bulbophyllum elevatopunctatum<br />
Bulbophyllum elisae<br />
Bulbophyllum emiliorum<br />
Bulbophyllum exaltatum<br />
Bulbophyllum exiguum<br />
Bulbophyllum facetum<br />
Bulbophyllum falcatum<br />
Bulbophyllum falcatum var velutinum<br />
Bulbophyllum fascinator<br />
Bulbophyllum flabellum-veneris<br />
Bulbophyllum flammuliferum<br />
Bulbophyllum flavescens<br />
Bulbophyllum flavofimbriatum<br />
Bulbophyllum fletcherianum<br />
Bulbophyllum foetidum<br />
Bulbophyllum fonsflorum<br />
Bulbophyllum forrestii<br />
Bulbophyllum fritillariiflorum<br />
Bulbophyllum frostii<br />
Bulbophyllum fuscum var melinostachyum<br />
Bulbophyllum gadgarrense<br />
Bulbophyllum geniculiferum<br />
Bulbophyllum gerlandianum<br />
Bulbophyllum gibbosum<br />
Bulbophyllum glebulosum<br />
Bulbophyllum globuliforme<br />
Bulbophyllum gracillimum<br />
Bulbophyllum grandiflorum<br />
Bulbophyllum grandifolium<br />
Bulbophyllum graveolens<br />
Bulbophyllum gusdorfii<br />
Bulbophyllum guttulatum<br />
Bulbophyllum hahlianum<br />
Bulbophyllum hamatipes<br />
Bulbophyllum hamelinii<br />
Bulbophyllum haniffii<br />
Bulbophyllum helenae<br />
Bulbophyllum henrici<br />
Bulbophyllum hirundinis<br />
Bulbophyllum hymenobracteum<br />
Bulbophyllum imbricatum<br />
Bulbophyllum inaequale<br />
Bulbophyllum incisilabrum<br />
Bulbophyllum inclinatum<br />
Bulbophyllum insulsum<br />
Bulbophyllum intricatum<br />
Bulbophyllum inunctum<br />
Bulbophyllum johnsonii<br />
Bulbophyllum jolandae<br />
Bulbophyllum kanburiense<br />
Bulbophyllum kanburiense<br />
Bulbophyllum kanburiense<br />
Bulbophyllum khaoyaiense<br />
Bulbophyllum korthalsii<br />
Bulbophyllum lasianthum<br />
Bulbophyllum lasiochilum<br />
Bulbophyllum lemniscatoides<br />
Bulbophyllum leopardinum<br />
Bulbophyllum leopardinum<br />
Bulbophyllum leptobulbon<br />
Bulbophyllum levanae<br />
Bulbophyllum levanae<br />
Bulbophyllum levanae var. levanae<br />
Bulbophyllum levyae<br />
Bulbophyllum lilacinum<br />
Bulbophyllum limbatum<br />
Bulbophyllum lindleyanum<br />
Bulbophyllum linearilabium<br />
Bulbophyllum lineatum<br />
Bulbophyllum lizae<br />
Bulbophyllum lobbii<br />
Bulbophyllum longibrachiatum<br />
Bulbophyllum longibracteatum<br />
Bulbophyllum longiflorum<br />
Bulbophyllum longiflorum and Bulbophyllum pulchrum<br />
Bulbophyllum longilabre<br />
Bulbophyllum longiscapum<br />
Bulbophyllum longisepalum<br />
Bulbophyllum longissimum<br />
Bulbophyllum lumbriciforme<br />
Bulbophyllum lyriforme<br />
Bulbophyllum macphersonii<br />
Bulbophyllum macranthoides<br />
Bulbophyllum macranthum<br />
Bulbophyllum macrobulbon<br />
Bulbophyllum macrochilum<br />
Bulbophyllum macrocoleum<br />
Bulbophyllum makoyanum<br />
Bulbophyllum mandibulare<br />
Bulbophyllum maquilingense<br />
Bulbophyllum masoalanum<br />
Bulbophyllum mastersianum<br />
Bulbophyllum maxillare<br />
Bulbophyllum maximum<br />
Bulbophyllum medusae<br />
Bulbophyllum melanoglossum<br />
Bulbophyllum membranaceum<br />
Bulbophyllum membranifolium<br />
Bulbophyllum microglossum<br />
Bulbophyllum microrhombos<br />
Bulbophyllum mirum<br />
Bulbophyllum mirum<br />
Bulbophyllum molossus<br />
Bulbophyllum moniliforme<br />
Bulbophyllum moratii<br />
Bulbophyllum morphologorum<br />
Bulbophyllum muscarirubrum<br />
Bulbophyllum nasica<br />
Bulbophyllum newportii<br />
Bulbophyllum occlusum<br />
Bulbophyllum odoratissimum<br />
Bulbophyllum odoratissimum var odoratissimum<br />
Bulbophyllum odoratum<br />
Bulbophyllum orectopetalum<br />
Bulbophyllum orientale<br />
Bulbophyllum orthoglossum<br />
Bulbophyllum otochilum<br />
Bulbophyllum ovalifolium<br />
Bulbophyllum papulosum<br />
Bulbophyllum pardalotum<br />
Bulbophyllum patella<br />
Bulbophyllum patella<br />
Bulbophyllum patens<br />
Bulbophyllum pecten-veneris<br />
Bulbophyllum pectinatum<br />
Bulbophyllum phalaenopsis<br />
Bulbophyllum picturatum<br />
Bulbophyllum pileatum<br />
Bulbophyllum planibulbe<br />
Bulbophyllum plumatum<br />
Bulbophyllum polyrrhizum<br />
Bulbophyllum porphyrostachys<br />
Bulbophyllum propinquum<br />
Bulbophyllum psuedotrias<br />
Bulbophyllum psycoon<br />
Bulbophyllum pteroglossum<br />
Bulbophyllum puguaahanense<br />
Bulbophyllum pulchellum<br />
Bulbophyllum purpurascens<br />
Bulbophyllum purpureorhachis<br />
Bulbophyllum pustulatum<br />
Bulbophyllum putidum<br />
Bulbophyllum putidum and fascinator<br />
Bulbophyllum quadrangulare<br />
Bulbophyllum radicans<br />
Bulbophyllum refractilingue<br />
Bulbophyllum regnellii<br />
Bulbophyllum reichenbachii<br />
Bulbophyllum renkinianum<br />
Bulbophyllum repens<br />
Bulbophyllum resupinatum var. filiforme<br />
Bulbophyllum reticulatum<br />
Bulbophyllum retusiusculum<br />
Bulbophyllum rogusum<br />
Bulbophyllum rothschildianum<br />
Bulbophyllum roxburghii<br />
Bulbophyllum rufinum<br />
Bulbophyllum rugosum<br />
Bulbophyllum saltatorium var saltatorium<br />
Bulbophyllum saltatorium var. albociliatum<br />
Bulbophyllum saltatorium var. albociliatum<br />
Bulbophyllum sanderianum<br />
Bulbophyllum sandersonii<br />
Bulbophyllum sanguineopuctatum<br />
Bulbophyllum santosii<br />
Bulbophyllum sarcophyllum<br />
Bulbophyllum saurocephalum<br />
Bulbophyllum scaberulum var. scaberulum<br />
Bulbophyllum scaphiforme<br />
Bulbophyllum scheffleri<br />
Bulbophyllum schillerianum<br />
Bulbophyllum schinzianum var. phaeopogon<br />
Bulbophyllum schmidii<br />
Bulbophyllum scotinochiton<br />
Bulbophyllum section Aphanobulbon<br />
Bulbophyllum section Hyalosema #2<br />
Bulbophyllum section Hyalosema<br />
Bulbophyllum serratotruncatum<br />
Bulbophyllum setaceum<br />
Bulbophyllum sibuyanense<br />
Bulbophyllum sinapis<br />
Bulbophyllum sinapsis<br />
Bulbophyllum singaporeanum<br />
Bulbophyllum sp<br />
Bulbophyllum sp ex Madagascar<br />
Bulbophyllum sp unknown<br />
Bulbophyllum sp. - ex flabellum-veneris<br />
Bulbophyllum sp. section Fruticicola<br />
Bulbophyllum sp. section Hyalosema<br />
Bulbophyllum spathulatum<br />
Bulbophyllum species<br />
Bulbophyllum species<br />
Bulbophyllum species<br />
Bulbophyllum species ex Sumatra<br />
Bulbophyllum species unknown<br />
Bulbophyllum steyermarkii<br />
Bulbophyllum stormii<br />
Bulbophyllum subumbellatum<br />
Bulbophyllum sulawesii<br />
Bulbophyllum sulcatum<br />
Bulbophyllum sutepense<br />
Bulbophyllum taeniophyllum<br />
Bulbophyllum thaiorum<br />
Bulbophyllum thiurum<br />
Bulbophyllum tjadasmalangense<br />
Bulbophyllum tokioi<br />
Bulbophyllum tortuosum<br />
Bulbophyllum trachyanthum<br />
Bulbophyllum tricorne<br />
Bulbophyllum tricornoides<br />
Bulbophyllum tridentatum x Bulbophyllum medusae<br />
Bulbophyllum trifolium<br />
Bulbophyllum trigonosepalum x papulosum<br />
Bulbophyllum triste<br />
Bulbophyllum truncicola<br />
Bulbophyllum uniflorum<br />
Bulbophyllum unitubum<br />
Bulbophyllum unknown<br />
Bulbophyllum unnamed<br />
Bulbophyllum unnamed<br />
Bulbophyllum unnamed ex Laos<br />
Bulbophyllum urosepalum<br />
Bulbophyllum ustusfortiter<br />
Bulbophyllum vaginatum<br />
Bulbophyllum vanvuurenii<br />
Bulbophyllum variabile<br />
Bulbophyllum vinaceum<br />
Bulbophyllum violaceolabellum<br />
Bulbophyllum virescens<br />
Bulbophyllum wakoi<br />
Bulbophyllum wallichii<br />
Bulbophyllum wangkaense<br />
Bulbophyllum weberi<br />
Bulbophyllum weinthalii subsp. striatum<br />
Bulbophyllum wendlandianum<br />
Bulbophyllum werneri<br />
Bulbophyllum woelfliae<br />
Bulbophyllum xylophyllum<br />
Bulbophyllum xylophyllumPaksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-62229097424629447402012-04-14T05:45:00.000+08:002012-04-14T05:45:52.460+08:00Nama Genus Anggrek | J-K-L<img src="http://i1265.photobucket.com/albums/jj518/pesona67/genus-1.jpg" width="250" height="200" align="right" border="0" alt="genus anggrek pict"><br />
<br />
Pada nama genus anggrek dengan huruf depan abjad J - K - L terdapat 59 genus yang dapat saya catat, diluar angka tersebut masih terdapat beberapa genus yang belum dapat saya ketahui.<br />
<br />
<font color="#0000ff">Klasifikasi Ilmiah</font><br />
<br />
<ul><li>Kerajaan : <font color="#0000ff">Plantae</font></li>
<li>Devisi: <font color="#0000ff">Magnoliophyta</font></li>
<li>Kelas: <font color="#0000ff">Liliopsida </font></li>
<li>Ordo : <font color="#0000ff">Asparagales</font></li>
<li>Family : <font color="#0000ff">Orchidaceae</font></li>
<li>Genus : seperti tersebut dalam tabel scroll berikut ini<br />
</ul><div align="center"><table border="1" style="width: 250px;"><tbody>
<tr> <th bgcolor="#F2F2F2" colspan="100%" scope="col">ANGGREK J-K-L</th> </tr>
<tr><td><br />
<div style="background: #FFFFFF; border-color: #CCCCCC; font-family: arial; font-size: 12px; height: 250px; overflow: scroll; width: 250px;"><div style="background: #EFEFFB; color: black; overflow: hidden; padding: 0 px; text-align: left; width: 100%;"><br />
<ul><li>Jackfowlieara</li>
<li>Jacquiniella</li>
<li>Jejosephia</li>
<li>Jumellea</li>
<li>Kagawaara</li>
<li>Kalimpongia</li>
<li>Kefersteinia</li>
<li>Kegeliella</li>
<li>Kerigomnia</li>
<li>Kinetochilus</li>
<li>Kingidium</li>
<li>Kionophyton</li>
<li>Koellensteinia</li>
<li>Konantzia</li>
<li>Kreodanthus</li>
<li>Kryptostoma</li>
<li>Kuhlhasseltia</li>
<li>Lacaena</li>
<li>Laelia</li>
<li>Laeliocatanthe</li>
<li>Laeliocattleya</li>
<li>Laeliopsis</li>
<li>Laelirhynchos</li>
<li>Lanium</li>
<li>Lankesterella</li>
<li>Leaoa</li>
<li>Lecanorchis</li>
<li>Lemboglossum</li>
<li>Lemurella</li>
<li>Lemurorchis</li>
<li>Leochilus</li>
<li>Leonara</li>
<li>Lepanthes</li>
<li>Lepanthopsis</li>
<li>Lepidogyne</li>
<li>Leporella</li>
<li>Leptotes</li>
<li>Lesliea</li>
<li>Leucohyle</li>
<li>Ligeophila</li>
<li>Limodorum</li>
<li>Liparis</li>
<li>Listera</li>
<li>Listrostachys</li>
<li>Lockhartia</li>
<li>Loefgrenianthus</li>
<li>Lophiaris</li>
<li>Ludisia</li>
<li>Lueddemannia</li>
<li>Luicentrum</li>
<li>Luisia</li>
<li>Lycaste</li>
<li>Lycomormium</li>
<li>Lyperanthus</li>
<li>Lyroglossa</li>
</ul></div></div></td></tr>
</tbody></table></div>Paksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-55718543336491528882012-04-14T05:23:00.001+08:002012-04-14T05:31:55.994+08:00Hibridisasi Antar Genus Pada Cattleya<img src="http://i1265.photobucket.com/albums/jj518/pesona67/Brassolaeliocattleya.jpg" width="250" height="200" align="right" border="0" alt="Brassolaeliocattleya (BLc)"><br />
<br />
<font color="#0000ff">Cattleya</font> telah hibridisasi dengan baik di dalam satu genus selama lebih dari satu abad, beberapa dekade terakhir terlihat mengalami peningkatan yang luar biasa dalam kuantitas dan kualitas hibrida dalam aliansi Cattleya. Di antara yang paling populer adalah <i>Brassolaeliocattleya (Blc.)</i> seperti fota diatas, dan (Slc.) <i>Sophrolaeliocattleya</i> hibrida. Sebagian besar BLC. hibrida banyak dominan ke genus diluar cattleya seperti <i>Rhyncholaeliocattleya</i> (Rlc.), sedangkan SLC. kebanyakan ke Cattleya, dengan beberapa di <i>Laleliocattleya</i> (Lc.)<br />
<br />
<b><i>Laelia (L.)</i></b>: Persilangan dengan genus ini memurnikan bibir anggrek, menghasilkan bibir bunga lebih memanjang "kerucut" yang anggun membuka ke bibir penuh bunga itu. Beberapa spesies <i>Laelia</i> juga memberikan kontribusi warna yang teduh violet yang intens. <b><i>Laelia</i></b> + <b><i>Cattleya</i></b> = <b><i>Laeliocattleya</i></b>, dasar untuk hibrida lebih kompleks dan sangat populer. Sebagian besar spesies Laelia digabung menjadi Cattleya.<br />
<br />
<b><i>Brassavola (B.)</i></b>: Kebanyakan persilangan <b><i>Brassavola</i></b> benar-benar dilakukan dengan <b><i>Ryncholaelia</i></b>, yang pindah dari genus <i>Brassavola</i> tetapi masih dianggap seperti dalam penamaan hibrida selama bertahun-tahun. Persilangan ini dibuat untuk menciptakan fabulous, atau bibir "berbulu" dan juga memperluas mekarnya bibir. Hibrida cattleya ini paling mengesankan sebab hampir selalu memiliki spesies ini dalam keturunan mereka. Ini biasanya yang terbesar dari hibrida cattleya utama. <b><i>Brassavola</i></b> + <b><i>Cattleya</i></b> = <b><i>Brassocattleya</i></b>, <b><i>Brassavola</i></b> + <b><i>Laelia Cattleya</i></b> = <b><i>Brassolaeliocattleya</i></b> (lihat foto diatas). Kebanyakan, tetapi tidak semua, dari hibrida ini sekarang ditempatkan di <b><i>Rhyncholaeliocattleya</i></b>.<br />
<br />
<b><i>Sophronitis (Soph.)</i></b>: Persilangan ini memperkenalkan warna merah yang paling kuat untuk keturunannya. Banyak merah dan merah tua dalam cattleya hibrida yang satu ini meninggalkan warna pada induknya <i>sophronitis</i> dalam keturunan mereka. Sophronitis juga digunakan untuk miniaturirasi hibrida cattleya. <b><i>Sophronitis</i></b> + <b><i>Laelia Cattleya</i></b> = <b><i>Sophrolaeliocattleya</i></b>. <b><i>Sophronitis</i></b> baru-baru ini bergabung menjadi Cattleya, setelah diperluas untuk mencakup sebagian besar spesies Laelia.<br />
<br />
<b><i>Potinara (Pot.)</i></b>: Kombinasi dari ketiga hal di atas dengan sebuah Cattleya. <b><i>Potinaras</i></b> tidak sepopuler di BLC atau di SLC, tetapi ada beberapa contoh yang luar biasa datang di semua rentang warna dari hijau muda ke magenta. Meskipun bukan aturan, mereka umumnya lebih kecil daripada BLC tapi lebih besar dari SLC. <br />
<br />
<b><i>Yamadara (Yam.)</i></b>: Persilangan kombinasi BLC dengan <b><i>Epidendrum</i></b>. Penambahan <i>Epidendrum</i> tampaknya meningkatkan kualitas bunga, dan beberapa <b><i>Yamadaras</i></b> yang sangat berwarna. Dengan penemuan terbaru bahwa Yamadara pertama terdaftar sebagai <i>Adamara</i>, julukan <i>nothogeneric Yamadara</i> telah dihilangkan dan diganti dengan <b><i>Adamara</i></b>.<br />
<br />
<b><i>Hawkinsara (Hknsa.)</i></b>: Kombinasi SLC disilangkan dengan <b><i>Broughtonia</i></b>. Lebih kecil, bunga sering berwarna magenta / kemerahan. Sekarang banyak yang diklasifikasikan dalam <b><i>Cattleytonia nothogenus (Ctna.)</i></b>.<br />
<br />
Cattleya dapat disilangkan dengan sejumlah besar genus lain, termasuk Cattleyopsis, Caularthron, Schomburgkia, Tetramicra, dll. Hibridisasi bisa menempuh persilangan yang beruntun hingga delapan marga/genus induk, seperti Brassavola x Broughtonia x Cattleya x Cattleyopsis x Caularthron x Epidendrum x Laelia x Sophronitis di Gladysyeeara.<br />
<br />
<center>Laelia x Cattleya = Laeliocattleya</center><br />
<center><iframe width="420" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/3BUG4wa4hMA" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></center><br />
<br />
Sangat mempesona...Paksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-78353431484527291952012-04-11T05:32:00.001+08:002012-04-11T05:33:41.173+08:00Nama Genus Anggrek | G-H-I<img src="http://i1265.photobucket.com/albums/jj518/pesona67/genus-1.jpg" width="250" height="200" align="right" border="0" alt="genus anggrek pict"><br />
<br />
Pada nama genus anggrek dengan huruf depan abjad G - H - I terdapat 112 genus yang dapat saya catat, diluar angka tersebut masih terdapat beberapa genus yang belum dapat saya ketahui.<br />
<br />
<font color="#0000ff">Klasifikasi Ilmiah</font><br />
<br />
<ul><li>Kerajaan : <font color="#0000ff">Plantae</font></li>
<li>Devisi: <font color="#0000ff">Magnoliophyta</font></li>
<li>Kelas: <font color="#0000ff">Liliopsida </font></li>
<li>Ordo : <font color="#0000ff">Asparagales</font></li>
<li>Family : <font color="#0000ff">Orchidaceae</font></li>
<li>Genus : seperti tersebut dalam tabel scroll berikut ini<br />
</ul><div align="center"><table border="1" style="width: 250px;"><tbody>
<tr> <th bgcolor="#F2F2F2" colspan="100%" scope="col">ANGGREK G-H-I</th> </tr>
<tr><td><br />
<div style="background: #FFFFFF; border-color: #CCCCCC; font-family: arial; font-size: 12px; height: 250px; overflow: scroll; width: 250px;"><div style="background: #EFEFFB; color: black; overflow: hidden; padding: 0 px; text-align: left; width: 100%;"><br />
<ul><li>Galeandra</li>
<li>Galearis</li>
<li>Galeola</li>
<li>Galeopetalum</li>
<li>Galeottia</li>
<li>Galeottiella</li>
<li>Garaya</li>
<li>Gastorchis</li>
<li>Gastrochilus</li>
<li>Gastrodia</li>
<li>Gastrorchis</li>
<li>Gavilea</li>
<li>Geesinkorchis</li>
<li>Gennaria</li>
<li>Genoplesium</li>
<li>Genyorchis</li>
<li>Geoblasta</li>
<li>Geodorum</li>
<li>Glomera</li>
<li>Glossodia</li>
<li>Glossorhyncha</li>
<li>Gomesa</li>
<li>Gomphichis</li>
<li>Gonatostylis</li>
<li>Gongora</li>
<li>Goniochilus</li>
<li>Goodyera</li>
<li>Govenia</li>
<li>Gracielanthus</li>
<li>Grammangis</li>
<li>Grammatophyllum</li>
<li>Grandiphyllum</li>
<li>Graphorchis</li>
<li>Grastidium</li>
<li>Gratrixara</li>
<li>Greenwoodia</li>
<li>Grobya</li>
<li>Grosourdya</li>
<li>Guarianthe</li>
<li>Guaricattonia</li>
<li>Guaricyclia</li>
<li>Guarisophleya</li>
<li>Guaritonia</li>
<li>Gularia</li>
<li>Gunnarella</li>
<li>Gunnarorchis</li>
<li>Gymnadenia</li>
<li>Gymnadeniopsis</li>
<li>Gymnochilus</li>
<li>Gynoglottis</li>
<li>Habenaria</li>
<li>Haemaria</li>
<li>Hagsatera</li>
<li>Hammarbya</li>
<li>Hancockia</li>
<li>Hapalochilus</li>
<li>Hapalorchis</li>
<li>Haraella</li>
<li>Harrisella</li>
<li>Hederorkis</li>
<li>Helcia</li>
<li>Helleriella</li>
<li>Helonoma</li>
<li>Hemipilia</li>
<li>Herminium</li>
<li>Herpetophytum</li>
<li>Herpysma</li>
<li>Herschelianthe</li>
<li>Hetaeria</li>
<li>Heterotaxis</li>
<li>Heterozeuxine</li>
<li>Hexalectris</li>
<li>Hexisea</li>
<li>Himantoglossum</li>
<li>Hintonella</li>
<li>Hippeophyllum</li>
<li>Hirtzia</li>
<li>Hispaniella</li>
<li>Hoehneella</li>
<li>Hofmeisterella</li>
<li>Holcoglossum</li>
<li>Holopogon</li>
<li>Holothrix</li>
<li>Homalopetalum</li>
<li>Horichia</li>
<li>Hormidium</li>
<li>Horvatia</li>
<li>Houlletia</li>
<li>Howeara</li>
<li>Huntleya</li>
<li>Huttonaea</li>
<li>Hybochilus</li>
<li>Hygrochilus</li>
<li>Hylophila</li>
<li>Hymenorchis</li>
<li>Imerinaea</li>
<li>Inobulbon</li>
<li>Ione</li>
<li>Ionopsis</li>
<li>Ipsea</li>
<li>Isabelia</li>
<li>Ischnocentrum</li>
<li>Ischnogyne</li>
<li>Isochilus</li>
<li>Isotria</li>
</ul></div></div></td></tr>
</tbody></table></div>Paksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-42175986643345995432012-04-06T05:43:00.001+08:002013-08-04T16:04:25.128+08:00Vanda arcuata<img src="http://i1215.photobucket.com/albums/cc512/syanur67/Vanda_tricolor_zps95482b56.jpg" width="250" height="250" align="right" border="0" alt="vanda arcuata"><br />
<br />
<i>Vanda arcuata</i> atau kadang disebut <i>Vanda Arched</i> memiliki bunga dengan ukuran 4-5 cm berbau wangi, ditemukan di Sulawesi Utara sebagai habitat anggrek yang beradaptasi pada suhu hangat ke panas, bentuk tanaman besar. <i>Vanda arculata</i> termasuk epifit dan monopodial dengan batang memanjang berbentuk v di dasar. Tangkai bunga muncul dari ketiak daun sepanjang kira-kira 37,5 cm dengan kelopak bunga 5 sampai 9 bunga dengan aroma vanili dan kesegarannya dapat bertahan selama beberapa minggu.<br /><br/>
Dalam perawatan jenis anggrek ini termasuk mudah dan tidak rewel, foto diatas adalah koleksi pribadi dari sang penulis yang dibeli pada tahun 2008 pada seorang kolektor sekaligus penjual anggrek species dari Manado. <i>Vanda arcuata</i> semakin rajin berbunga tatkala suhu udara hangat (musim kemarau).
Paksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-30605060289938278922012-04-06T04:59:00.003+08:002013-08-04T05:13:54.631+08:00Vanda<img src="http://i1265.photobucket.com/albums/jj518/pesona67/Vanda-tessellata.jpg" width="250" height="250" align="right" border="0" alt="vanda tessellata"><br />
<br />
<font color="#0000ff">Vanda</font> adalah genus dalam keluarga anggrek (<i>Orchidaceae</i>), meskipun tidak besar jumlah spesiesnya (sekitar lima puluh spesies), adalah salah satu jenis anggrek yang paling populer di tengah-tengah masyarakat. Genus ini dan spesiesnya dianggap sebagai yang paling sangat berkembang dari semua anggrek dalam <i>Orchidaceae</i>. Genus ini sangat berharga dalam pameran-pameran hortikultura, wangi, bunga tahan lama, dan berwarna-warni.<br />
<br />
Nama "<font color="#0000ff">Vanda</font>" berasal dari nama <b>Sansekerta</b> untuk spesies <i>Vanda tessellata</i>.<br />
<br />
Sebagian besar anggrek ini adalah epifit, tapi kadang-kadang ada yang lithophytic atau terestrial. Daerah penyebarannya adalah di India, Himalaya, Asia Tenggara, Indonesia, Filipina, Nugini, Cina selatan dan utara Australia.<br />
<br />
Genus ini memiliki pertumbuhan monopodial dengan daun yang sangat bervariasi sesuai dengan habitat. Beberapa memiliki bentuk daun datar, biasanya luas, daun bulat telur, sementara yang lain memiliki bentuk silinder, daun berdaging. Batang anggrek ini sangat bervariasi dalam ukuran, ada tanaman yang kecil dan tanaman dengan panjang sampai beberapa meter. Tanaman dapat menjadi cukup besar dalam habitat dan pembudidayaan, dan spesies epifit memiliki sangat besar, dengan sistem akar udara.<br />
<br />
<center><iframe width="420" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/h9d77F5EZcE" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></center><br />
<br />
<font color="#0000ff">Klasifikasi Ilmiah</font><br />
<br />
<ul><li>Kerajaan : <font color="#0000ff">Plantae</font></li>
<li>Devisi: <font color="#0000ff">Magnoliophyta</font></li>
<li>Kelas: <font color="#0000ff">Liliopsida </font></li>
<li>Ordo : <font color="#0000ff">Asparagales</font></li>
<li>Family : <font color="#0000ff">Orchidaceae</font></li>
<li>Genus : <font color="#0000ff">Vanda</font></li>
<li>Spesies : </li>
</ul><br />
Vanda (V. Gordon Dillon X V. Bitz's Hearththrob)<br />
Vanda Alice's Luz<br />
Vanda Alice's Zierk<br />
Vanda Amy<br />
Vanda Andrew Long<br />
Vanda Annette Jones<br />
Vanda Bangsai Queen 'Magenta Royale'<br />
Vanda Batram<br />
Vanda Bhimayothin x Bangkok Sunrise<br />
Vanda Black Magic x Ponpimol<br />
Vanda Blue Moon<br />
Vanda Boonchoo x Fuch's Delight<br />
Vanda Boondall<br />
Vanda Bronze Butterfly<br />
Vanda Chao Praya Sapphire<br />
Vanda Charles Goodfellow 'Lakeland'<br />
Vanda Charles Goodfellow xThananchai xx Gordon Dilon<br />
Vanda Cherry Child<br />
Vanda Chiengrai<br />
Vanda Chusri Narattrugsa x Doctor Anek<br />
Vanda Crownfox Heartthrob<br />
Vanda Doctor Anek 'Raspberry Delight'<br />
Vanda Fred Xerri<br />
Vanda Fuchs Delight 'Black'<br />
Vanda Fuchs Delight 'Red Gem'<br />
Vanda Gordon Dillon 'Sapphire'<br />
Vanda Haruko Sumida<br />
Vanda Jimmy Miller<br />
Vanda Josephine van Brero x Golden Triangle<br />
Vanda Keeree's Sapphire 'Violet Blue'<br />
Vanda Khanmanee Gold<br />
Vanda Kultana Blue 'Blue Queen'<br />
Vanda Kultana Red<br />
Vanda Laguna Charm xx Viraya x Sun Tan<br />
Vanda Madame Dinger<br />
Vanda Marlene Clark x Robert's Delight<br />
Vanda Mevr L Velthius x Vanda Pong Tong<br />
Vanda Mevr. L. Velthuis<br />
Vanda Miss Joaquim<br />
Vanda Nambaryn Enkhbayar 'Tsolmon'<br />
Vanda Natchaya Beauty<br />
Vanda Noriko Sumida<br />
Vanda Pakchong Blue<br />
Vanda Paki<br />
Vanda Pure's Wax<br />
Vanda Reverend Masao Yamada<br />
Vanda Robert's Delight 'Red Black'<br />
Vanda Rose Davis<br />
Vanda Rothschildiana 'Sally Roth'<br />
Vanda Ruby Prince<br />
Vanda Seethong x Charles Goodfellow xx Gordon Dillon 'Black'<br />
Vanda Somthawil<br />
Vanda Sylvia Palmieri<br />
Vanda Tan Chay Yan<br />
Vanda Thanadee x Doctor Anek<br />
Vanda Thanantess<br />
Vanda Trimerrill<br />
Vanda Usha<br />
Vanda Wirat x sanderiana<br />
Vanda Wong Poh Nee<br />
Vanda Yen Jitt x Wirat<br />
Vanda arcuata<br />
Vanda bensonii<br />
Vanda brunnea<br />
Vanda celebica<br />
Vanda coerulea<br />
Vanda coerulescens<br />
Vanda cristata<br />
Vanda dearei<br />
Vanda denisoniana<br />
Vanda flabellata<br />
Vanda hastifera<br />
Vanda helvola<br />
Vanda hybrid unknown<br />
Vanda hybrid unknown<br />
Vanda insignis<br />
Vanda javierae<br />
Vanda jennae<br />
Vanda lamellata<br />
Vanda lilacina<br />
Vanda limbata<br />
Vanda liouvillei<br />
Vanda luzonica<br />
Vanda merrillii<br />
Vanda pumila<br />
Vanda roeblingiana<br />
Vanda scandens<br />
Vanda sp<br />
Vanda sumatrana<br />
Vanda tessellata<br />
Vanda thwaitesii<br />
Vanda tricolor<br />
Vanda unknown<br />
Vanda ustiiPaksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-32116790457981621742012-03-28T16:46:00.001+08:002012-03-31T14:40:02.873+08:00Aneka Manfaat Tanaman Anggrek<img src="http://i1265.photobucket.com/albums/jj518/pesona67/anggrek-herbal.jpg" width="200" height="250" align="right" border="0" alt="anggrek herbal pict"><br />
<br />
1. <font color="#0000ff">Anggrek Sebagai Tanaman Hias</font><br />
<br />
Anggrek dikenal sebagai tanaman hias populer yang dimanfaatkan bunganya. Bunga anggrek sangat indah dan variasinya luar biasanya banyaknya hampir tidak terbatas. Anggrek biasa dijual sebagai tanaman pot maupun sebagai bunga potong. Indonesia memiliki kekayaan jenis anggrek yang sangat tinggi, terutama anggrek epifit yang hidup di pohon-pohon hutan, dari Sumatera hingga Papua. Anggrek bulan adalah bunga pesona bangsa Indonesia. Anggrek juga menjadi bunga nasional Singapura dan Thailand.<br />
<br />
2. <font color="#0000ff">Anggrek Sebagai Simbol dan Aroma Pengharum</font><br />
<br />
Anggrek sering dipergunakan sebagai simbol dari rasa cinta, kemewahan, dan keindahan selama berabad-abad. Bangsa Yunani menggunakan anggrek sebagai simbol kejantanan, sementara bangsaTiongkok pada zaman dahulu kala mempercayai bahwa anggrek sebagai tanaman yang mengeluarkan aroma harum dari tubuh Kaisar Tiongkok. <br />
<br />
Penggunaannya pun meluas sampai menjadi bahan ramu-ramuan dan bahkan sempat dipercaya sebagai bahan baku utama pembuatan ramuan-ramuan cinta pada masa tertentu. Ketika anggrek muncul dalam mimpi seseorang, hal ini dipercaya sebagai simbol representasi dari kebutuhan yang mendalam akan kelembuatan, romantisme, dan kesetiaan dalam suatu hubungan<br />
<br />
3. <font color="#0000ff">Anggrek Sebagai Tanaman Obat Herbal</font><br />
<br />
Pada beberapa abad yang lalu, anggrek mempunyai peran penting dalam pengembangan tehnik pengobatan herbal yang menggunakan bahan dari tumbuh-tumbuhan.<br />
<br />
Penggunaan obat tradisional dengan bahan tanaman Anggrek telah digunakan dalam pengobatan tradisional dalam upaya untuk mengobati banyak penyakit. Mereka telah digunakan sebagai sumber obat herbal di Cina sejak 2800 SM. <i>Gastrodia elata</i> adalah salah satu spesies anggrek dari genus <i>Gastrodia</i> adalah salah satu dari tiga jenis anggrek yang tercantum dalam <b>Materia Medica</b> yang pertama dikenal di Cina sebagai jenis anggrek yang digunakan untuk pengobatan(Shennon bencaojing) . <br />
<br />
4. <font color="#0000ff">Anggrek Sebagai Bahan Makanan</font><br />
<br />
Vanili (<i>Vanilla planifolia</i>) adalah merupakan anggota suku anggrek-anggrekan. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya untuk penyedap pada kue, untuk pembuatanparfum dan aromaterapi .<br />
Umbi bawah tanah dari anggrek terestrial <i>Orchis mascula</i> yang sudah dijadikan bubuk dapat dijadikan campuran bumbu untuk memasak.<br />
<br />
Daun kering dari anggrek <i> Jumellea fragrans</i> dapat digunakan sebagai rum (perasa) pada minuman di Pulau Reunion.<br />
<br />
Beberapa spesies anggrek <i>Saprophytic</i> dari kelompok<i>Gastrodia</i> menghasilkan umbi-umbian dan dapat dikonsumsi sebagai makanan oleh orang pribumi di Australia dan dapat berhasil dibudidayakan, terutama <i>Gastrodia sesamoides</i>.<br />
<br />
<b>Tags :</b> <div style="_height:px; width:px;background-color:#FFFFFF;font-family:Arial; border: 1px solid #FFFFFF; text-align:justify;"><a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/03/aneka-manfaat-tanaman-anggrek.html" style="font-size:12px;text-decoration:none; color: #DE2159;">gastrodia elata</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/03/aneka-manfaat-tanaman-anggrek.html" style="font-size:12px;text-decoration:none; color: #039FAF;">tanaman tradisional</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/03/aneka-manfaat-tanaman-anggrek.html" style="font-size:12px;text-decoration:none; color: #039FAF;">tanaman obat herbal</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/03/aneka-manfaat-tanaman-anggrek.html" style="font-size:12px;text-decoration:none; color: #039FAF;">gastrodia</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/03/aneka-manfaat-tanaman-anggrek.html" style="font-size:12px;text-decoration:none; color: #87A800;">tanaman hias</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/03/aneka-manfaat-tanaman-anggrek.html" style="font-size:12px;text-decoration:none; color: #FF7600;">planifolia</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/03/aneka-manfaat-tanaman-anggrek.html" style="font-size:12px;text-decoration:none; color: #DE2159;">anggrek hias</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/03/aneka-manfaat-tanaman-anggrek.html" style="font-size:12px;text-decoration:none; color: #87A800;">manfaat bunga anggrek</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/03/aneka-manfaat-tanaman-anggrek.html" style="font-size:12px;text-decoration:none; color: #87A800;">herb for</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/03/aneka-manfaat-tanaman-anggrek.html" style="font-size:12px;text-decoration:none; color: #039FAF;">obat china</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/03/aneka-manfaat-tanaman-anggrek.html" style="font-size:12px;text-decoration:none; color: #039FAF;">chinese herb</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/03/aneka-manfaat-tanaman-anggrek.html" style="font-size:12px;text-decoration:none; color: #DE2159;">manfaat tanaman anggrek</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/03/aneka-manfaat-tanaman-anggrek.html" style="font-size:12px;text-decoration:none; color: #039FAF;">vanillia planifolia</a> <a href="http://pesona-anggrek.blogspot.com/2012/03/aneka-manfaat-tanaman-anggrek.html" style="font-size:12px;text-decoration:none; color: #87A800;">vanille planifolia</a> <br />
</div>Paksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-79593776847629413452012-03-26T04:59:00.003+08:002012-04-18T04:49:09.342+08:00Phalaenopsis<img src="http://i1265.photobucket.com/albums/jj518/pesona67/phalaenopsis-3.jpg" width="200" height="250" align="right" border="0" alt="Phalaenopsis"><br />
<br />
Nama generik berarti "<b>Phalaen [a]-seperti</b>" dan mungkin referensi ke genus <i>Phalaena</i>, nama yang diberikan oleh<b>Linnaeus Carolus</b> kepada sekelompok ngengat besar; bunga-bunga dari beberapa spesies yang dianggap menyerupai ngengat yang terbang. Untuk alasan ini, spesies dari genus ini kadang-kadang disebut anggrek ngengat.<br />
<br />
Mereka adalah hewan asli di Asia Tenggara dari pegunungan Himalaya hingga kepulauan Polillo, Palawan danZamboanga del Norte di pulau Mindanao di Filipina dan utara Australia. Anggrek Pulau Taiwan ini dinamai genus ini. <br />
<br />
Informasi terakhir tentang habitat dan ekologi di alam, kebanyakan tanaman anggrek ini hidup sebagai epifit; sedikit yang lithophytes. Di alam liar, beberapa spesies tumbuh di bawah kanopi hutan dataran rendah yang lembab, terlindung dari sinar matahari langsung, yang lainnya tumbuh di lingkungan kering dan dan musim dingin. <br />
<br />
Spesies yang telah disesuaikan secara individu untuk ketiga habitat ini tidak memiliki pseudobulbs atau rimpang, <i>Phalaenopsis</i> menunjukkan kebiasaan pertumbuhan monopodial, batang tumbuh tunggal memiliki bentuk daun tebal dan berdaging. Jika sangat sehat, tanaman Phalaenopsis dapat memiliki hingga sepuluh atau lebih daun. Perbungaan muncul segugusan dari batang antara daun. Mereka mekar dalam keindahan penuh selama beberapa minggu. Jika disimpan di rumah, bunga-bunga dapat berlangsung dua sampai tiga bulan.<br />
<br />
<center><iframe width="420" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/-XHiFBN2qoY" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></center><br />
<br />
<font color="#0000ff">Klasifikasi Ilmiah</font><br />
<br />
<ul><li>Kerajaan : <font color="#0000ff">Plantae</font></li>
<li>Devisi: <font color="#0000ff">Magnoliophyta</font></li>
<li>Kelas: <font color="#0000ff">Liliopsida </font></li>
<li>Ordo : <font color="#0000ff">Asparagales</font></li>
<li>Family : <font color="#0000ff">Orchidaceae</font></li>
<li>Genus : <font color="#0000ff">Phalaenopsis</font></li>
<li>Spesies :</li>
</ul><br />
Phalaenopsis amabilis <br />
Phalaenopsis amboinensis <br />
Phalaenopsis aphrodite <br />
Phalaenopsis appendiculata <br />
Phalaenopsis Baldan's Kaleidoscope<br />
Phalaenopsis Brother Goldsmith<br />
Phalaenopsis Brother Lawrence<br />
Phalaenopsis Brother Showpiece<br />
Phalaenopsis Canary<br />
Phalaenopsis Chain Xen Mammon<br />
Phalaenopsis Cornustris<br />
Phalaenopsis Dimension<br />
Phalaenopsis El Tigre<br />
Phalaenopsis Formosa Dream<br />
Phalaenopsis Golden Pride<br />
Phalaenopsis Hybrid<br />
Phalaenopsis Ipoh Delight<br />
Phalaenopsis KV Charmer<br />
Phalaenopsis Long Pride Treasure<br />
Phalaenopsis Mahinhin<br />
Phalaenopsis Minho Princess 'TWM11-4'<br />
Phalaenopsis Mount Lip<br />
Phalaenopsis New Girl<br />
Phalaenopsis San Shia Crystal<br />
Phalaenopsis Sasquatch<br />
Phalaenopsis Sogo Diana '96'<br />
Phalaenopsis Sogo Flash<br />
Phalaenopsis Sogo Grape<br />
Phalaenopsis Spica<br />
Phalaenopsis Spotted Chip<br />
Phalaenopsis Sun Princess x Chih Shang's Stripes<br />
Phalaenopsis Tai Lin Queen<br />
Phalaenopsis Tiger Star<br />
Phalaenopsis Toto Han<br />
Phalaenopsis Tying Shin Champion 'Orange'<br />
Phalaenopsis Tying Shin Cupid<br />
Phalaenopsis Tzu Chaing Chrisna<br />
Phalaenopsis Valentinii<br />
Phalaenopsis Venolis<br />
Phalaenopsis Yu Pin Pearl<br />
Phalaenopsis Zuma's Pixie 'Taida'<br />
Phalaenopsis Zuma's Pixie<br />
Phalaenopsis amabilis subsp. rosenstromii<br />
Phalaenopsis amboinensis<br />
Phalaenopsis appendiculata<br />
Phalaenopsis bellina<br />
Phalaenopsis celebensis<br />
Phalaenopsis chibae<br />
Phalaenopsis cochlearis<br />
Phalaenopsis corningiana<br />
Phalaenopsis cornu-cervi<br />
Phalaenopsis deliciosa<br />
Phalaenopsis equestris<br />
Phalaenopsis fasciata<br />
Phalaenopsis finleyi<br />
Phalaenopsis floresensis<br />
Phalaenopsis fuscata<br />
Phalaenopsis gigantea<br />
Phalaenopsis hieroglyphica<br />
Phalaenopsis lamelligera<br />
Phalaenopsis lobbii<br />
Phalaenopsis lowii<br />
Phalaenopsis lueddemaniana<br />
Phalaenopsis maculata<br />
Phalaenopsis mannii<br />
Phalaenopsis mariae<br />
Phalaenopsis modesta<br />
Phalaenopsis pallens<br />
Phalaenopsis pantherina<br />
Phalaenopsis parishii<br />
Phalaenopsis philippinensis<br />
Phalaenopsis pulcherrima<br />
Phalaenopsis pulchra<br />
Phalaenopsis schilleriana<br />
Phalaenopsis schilleriana/stuartiana ID discussion<br />
Phalaenopsis speciosa<br />
Phalaenopsis stuartiana<br />
Phalaenopsis sumatrana<br />
Phalaenopsis tetraspsis<br />
Phalaenopsis unknown<br />
Phalaenopsis unknown<br />
Phalaenopsis venosa<br />
Phalaenopsis violacea<br />
Phalaenopsis wilsonii<br />
Phalaenopsis zebrinaPaksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-83641985614504487482012-03-25T05:28:00.001+08:002012-04-18T04:47:38.668+08:00Cattleya purpurata<img src="http://i1265.photobucket.com/albums/jj518/pesona67/Cattleya-purpurata-3.jpg" width="250" height="200" align="right" border="0" alt="cattleya purpurata pict"><br />
<br />
<ul><li>Genus : <i>Cattleya</i></li>
<li>Spesies : <i>Cattleya purpurata</i></li>
</ul><br />
Anggrek ini beradaptasi pada temperatur di malam di musim dingin suhu 0ºC. hingga 35ºC di siang hari. Jenis ini suka mendapatkan lebih banyak air selama musim dingin dari Cattleyas lainnya.<br />
<br />
<center><img src="http://i1265.photobucket.com/albums/jj518/pesona67/Cattleya-purpurata-2.jpg" width="300" height="250" border="0" alt="cattleya purpurata pict"></center>Paksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8045618323242593034.post-71879199475835454982012-03-24T14:55:00.003+08:002012-04-18T04:47:17.212+08:00Cattleya<img src="http://i1265.photobucket.com/albums/jj518/pesona67/Cattleya-labiata.jpg" width="250" height="200" align="right" border="0" alt="cattleya labiata pict"><br />
<br />
<font color="#0000ff">Cattleya</font> adalah salah satu genus dari <font color="#0000ff">42 spesies anggrek</font> dari Kosta Rika sampai bagian Tropis Amerika Selatan dan merupakan salah satu marga anggrek epifit. Diberi nama <font color="#0000ff">Cattleya</font> oleh <b>John Lindley</b> pada tahun 1824 setelah <b>Sir William Cattley</b> yang berhasil membudidayakan spesimen <font color="#0000ff">Cattleya Labiata</font> yang digunakan sebagai kemasan materi dalam pengiriman anggrek lainnya. Anggrek jenis ini hidup menempel pada pohon-pohon kayu besar di dalam hutan yang rindang, sehingga mereka terlindung dari paparan sinar matahari langsung dan memperoleh kelembaban yang sangat mereka butuhkan.<br />
<br />
<font color="#0000ff">Cattleya</font> tidak menyukai sinar Matahari langsung sepanjang hari. Tapi mereka senang mendapat sinar langsung di pagi hari selama 4-5 jam sehari, atau sinar terang sehari penuh. Bila daunnya berwarna hijau gelap, itu pertanda Cattleya kekurangan sinar Matahari. Sebaliknya, bila kelebihan sinar, warna daunnya akan menjadi hijau kekuningan. <br />
<br />
Sinar Matahari yang cukup akan membuat Cattleya rajin berbunga. Selain merangsang pembentukan bunga, sinar Matahari juga membuat tanaman lebih kuat, tahan serangan penyakit dan mampu mengumpulkan cadangan makanan. Cadangan makanan ini akan tersimpan di dalam bulb. Bulb yang padat berisi akan rajin menghasilkan tunas dan bunga. <font color="#0000ff">Cattleya</font> akan rajin berbunga pada lingkungan bertemperatur antara 15-35<sup>o</sup>Celcius.<br />
<br />
Air juga merupakan kebutuhan pokok bagi Cattleya. Cattleya memerlukan penyiraman secara teratur, namun ia juga memerlukan waktu kering beberapa saat, sebelum disiram lagi. Saat disiram, akar akan menyerap air sebanyak-banyaknya untuk disimpan dalam akar maupun bulb.<br />
<br />
<center><iframe width="560" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/eMR2rLgUtFw" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></center><br />
<br />
<font color="#0000ff">Klasifikasi Ilmiah</font><br />
<br />
<ul><li>Kerajaan : <font color="#0000ff">Plantae</font></li>
<li>Devisi: <font color="#0000ff">Magnoliophyta</font></li>
<li>Kelas: <font color="#0000ff">Liliopsida </font></li>
<li>Ordo : <font color="#0000ff">Asparagales</font></li>
<li>Family : <font color="#0000ff">Orchidaceae</font></li>
<li>Genus : <font color="#0000ff">Cattleya</font></li>
<li>Spesies :</li>
</ul><br />
Cattleya (C. labiata X C. Hawaiian Flare)<br />
Cattleya (C. longipes x C. briegeri)<br />
Cattleya (Doris Schindel x aclandiae) x loddigesii<br />
Cattleya Aloha Case<br />
Cattleya Aloha Case<br />
Cattleya Amber Glow 'Magnificent'<br />
Cattleya Angela Furlanetto<br />
Cattleya Angelwalker<br />
Cattleya Anzac 'Orchidhurst'<br />
Cattleya Aran Powder Puff<br />
Cattleya Batalinii<br />
Cattleya Batemanniana<br />
Cattleya Bertheuana<br />
Cattleya Bhimayothin<br />
Cattleya Bhimayothin x Gene May 'Burdekin'<br />
Cattleya Black Jack<br />
Cattleya Bob Betts<br />
Cattleya Butterfly Wings 'Orchid Library'<br />
Cattleya C.G.Roebling<br />
Cattleya Chincogan<br />
Cattleya Cholame<br />
Cattleya Claesiana<br />
Cattleya Corazón René<br />
Cattleya Cream Star<br />
Cattleya Cuiseag<br />
Cattleya Culminant 'La Tuilerie'<br />
Cattleya Dal's Girl<br />
Cattleya Dal's Good One 'Cynthia'<br />
Cattleya Dal's Good One<br />
Cattleya Dandee Comet 'Innocence'<br />
Cattleya Dandee Gorgeous "Pahoehoe'<br />
Cattleya Dandee Sweet 'Pink Star'<br />
Cattleya Dandee Tease 'Peach Delight'<br />
Cattleya Dandee Tease 'Sensual Beauty'<br />
Cattleya Dianne Diehm<br />
Cattleya Dinard<br />
Cattleya Dupreana 'Kodama'<br />
Cattleya Eileen Wilson “George Kennedy”<br />
Cattleya Free Spirit 'Dendi's Carmela'<br />
Cattleya Gila Wilderness 'Takara Sienne'<br />
Cattleya Gold Star<br />
Cattleya Golden Acclaim 'Richella'<br />
Cattleya Hausermann's Gala<br />
Cattleya Hawaiian Message<br />
Cattleya Hawaiian Wedding Song<br />
Cattleya Horace 'Maxima'<br />
Cattleya Hsinying Cognac 'Thai Spots'<br />
Cattleya Hybrid<br />
Cattleya Hybrid<br />
Cattleya Hybrid<br />
Cattleya Hybrid<br />
Cattleya Hybrid<br />
Cattleya Interglossa<br />
Cattleya Intricata<br />
Cattleya Iris<br />
Cattleya Irmgard Eisele 'Junge Liebe'<br />
Cattleya Irmgard Eisele 'Morgenfrische'<br />
Cattleya June Bug 'Mendenhall'<br />
Cattleya Karol Wojtyla x intermedia<br />
Cattleya Lana Coryell 'AlexL'<br />
Cattleya Lana Coryell 'Pink Parfait'<br />
Cattleya Landate<br />
Cattleya Lisa Ann 'Chad Hue'<br />
Cattleya Little Bit<br />
Cattleya Lulu x Herbie Poole<br />
Cattleya Lulu x intermedia<br />
Cattleya Mamojuca Jaime Afonso<br />
Cattleya Margaret Degenhardt 'Saturn' x Penny Kuroda 'Spots'<br />
Cattleya Margaret Degenhardt<br />
Cattleya Mars<br />
Cattleya Mary's Song 'Madame Butterfly'<br />
Cattleya Memoria Robert Strait 'Islander Delights'<br />
Cattleya Mildred Rives<br />
Cattleya Milton Warne x amethystoglossa<br />
Cattleya Mini Purple 'H&R'<br />
Cattleya Mini Purple<br />
Cattleya Mini-green<br />
Cattleya Nippon 'Livinza'<br />
Cattleya Norton Boyd<br />
Cattleya Olympia x Cattleya Queen Elizabeth<br />
Cattleya Orcade<br />
Cattleya Orglade's Grand<br />
Cattleya Orglade's Palette x Corcovado<br />
Cattleya Ovation<br />
Cattleya Picturata<br />
Cattleya Precious Jewel x Jungle Gem 'Show Stopper'<br />
Cattleya Precious Kate x Beaufort<br />
Cattleya Precious Katie<br />
Cattleya Pulcherrima<br />
Cattleya Quantum Leap 'Volcano'<br />
Cattleya Reid Patrick<br />
Cattleya Remo Prada<br />
Cattleya Rosella Bells 'Chime'<br />
Cattleya Rosella Spice<br />
Cattleya Rosella's Royal Flare<br />
Cattleya Schilleriana 'Piva'<br />
Cattleya Seagulls Mini-Cat Heaven 'Jannine'<br />
Cattleya Simone Neuendorff<br />
Cattleya Slim Warner<br />
Cattleya Sonia Altenburg<br />
Cattleya Stella Polaris 'Ana Neri'<br />
Cattleya Steve Uzar<br />
Cattleya Summer Magic<br />
Cattleya Swan Lake x Princess Bells<br />
Cattleya Tainan City 'The General'<br />
Cattleya The Friendly Third<br />
Cattleya Tropic Charm<br />
Cattleya Unknown<br />
Cattleya Unknown hybrid<br />
Cattleya Vallezac 'Cloud Nine'<br />
Cattleya Walter Wolff<br />
Cattleya Wendy's Valentine 'June'<br />
Cattleya White Face x Jogo Nomuro<br />
Cattleya White Spark<br />
Cattleya Windermere x Kunta Kinte<br />
Cattleya Zuki Niglla<br />
Cattleya aclandiae<br />
Cattleya amethystoglossa<br />
Cattleya bicolor<br />
Cattleya briegeri<br />
Cattleya candida<br />
Cattleya cernua<br />
Cattleya coccinea<br />
Cattleya crispa<br />
Cattleya crispata<br />
Cattleya dowiana<br />
Cattleya dowiana var. aurea<br />
Cattleya elongata<br />
Cattleya fidelensis<br />
Cattleya forbesii<br />
Cattleya fournieri<br />
Cattleya gaskelliana<br />
Cattleya ghillanyi<br />
Cattleya gloedeniana<br />
Cattleya guttata<br />
Cattleya harrisoniana<br />
Cattleya hybrid unknown<br />
Cattleya intermedia<br />
Cattleya jenmanii<br />
Cattleya kettieana<br />
Cattleya labiata<br />
Cattleya lawrenceana<br />
Cattleya loddigesii<br />
Cattleya lueddemanniana<br />
Cattleya luteola<br />
Cattleya maxima<br />
Cattleya mendelii<br />
Cattleya milleri<br />
Cattleya mossiae<br />
Cattleya nobilior<br />
Cattleya percivaliana<br />
Cattleya porphyroglossa<br />
Cattleya pumila<br />
Cattleya purpurata<br />
Cattleya rupestris<br />
Cattleya schilleriana<br />
Cattleya schofieldiana 'Asperata'<br />
Cattleya tenebrosa<br />
Cattleya tenuis<br />
Cattleya tigrina<br />
Cattleya trianae<br />
Cattleya venosa<br />
Cattleya violacea<br />
Cattleya walkeriana<br />
Cattleya wallisii<br />
Cattleya warneri<br />
Cattleya warscewiczii<br />
Cattleya x hardyana<br />
Cattleya × dolosaPaksyahttp://www.blogger.com/profile/12046673341428143359noreply@blogger.com0